Varian Suzuki satu ini, terbilang istimewa, sebagai flag ship Suzuki yang tak lekang oleh waktu dan derasnya perkembangan otomotif terkini.
Latar itu yang membuat Prayudha ownernya pulas dan tak ingin beralih ke brand sebelah.
Pemaparan Prayudha dibenarkan Ridho tuner RAT Motorsport, Sidoarjo, yang didaulat sebagai eksekutor.
Basic mesin Satria F 150, telah menjadi trigger industri otomotif tanah air, lebih royal menyajikan fitur maupun teknologi.
Di fase ini revolusi fundamental standard basic mesin, mengalami peningkatan level.
"Lebih tepat kalau up grade performa Satria F 150 Prayudha kali ini, disebut sebagai bentuk "Apresiasi Leluhur, "nilai Ridho.
Bahkan, saat memasuki awal tahun 2023, Prayudha merefresh pacuanya, melalui up grade performa extreme.
Ngerinya, up grade performa kali ini, disebut-sebut hasil copy DNA Yamaha Scorpio, sport Yamaha yang dikenal sebagai Global Product itu.
Indikasi kuat, setelah bore alias silinder mengadopsi 72 mm dari pemakaian piston LHK, dengan pin 16 mm.
Kalkulasi ini mengacu dari sisi endurance, hingga conrod juga dipinjam dari Scorpio berlabel 5BP.
Small end jadi lebih kuat, demikian penampang kontur conrod Scorpio, juga kuat menahan gebukan kompresi 13,5 : 1.
Small end diameter 16 mm hingga saat ini, dikenal paling tangguh, untuk konsumsi touring, daily use sampai mengudak herex.
"Akurasi posisi piston TMA - TMB terjaga lebih baik, dalam rentang waktu lebih lama, jadi anti dengan momok drop, "yakin Rido yang turut menggeser posisi big end menjadi 55 mm, persis stroke Scorpio.
Bicara akurasi, pengaruh dan kontribusi timing pengapian yang diback up CDI BRT, ke pencapaian power - torsi maksimal jadi lebih sempurna.
Makin spesial penataan dan racikan over square kali ini, menganut mode nol paking.
"Jadi, konfigurasi mesin tampil "samar", cuman karbu yang tak bisa ngibul, penampakanya dua kali lipat karbu vakum OEM, "senyum Ridho.
Bab doping tenaga, dipilih dari PWK Air Strike 35 mm, yang diinstal dengan adaptor almu billet dan joint karbu, untuk melayani kubikasi silinder 223 cc.
Point ini, juga menjadi salah lima request Prayudha, dalam estimasi up grade performa kuda besi-nya.
Dan telah menjadi konsekuensi final, untuk mendongkrak performa mesin, yang kini konversi power to speed-nya digawangi final gear 15-40.
Makin istimewa, di setiap interval 250 - 500 RPM, kurva power dan torsi cukup produktif, saat diseting dengan main jet 125 dan pilot jet 38.
Sebagai stimulusnya, kontur lingkar intake diplot di 34 mm dan di kontur ovalnya diremer 3,5 mm.
Akurasi siklus gas segar yang kian meningkat, juga makin sempurna, setelah diakomodir katup masuk 25,5 mm dan liftcam 8,3 mm.
Sedang, katup buang diracik di angka 22 mm dengan torehan lift cam 8,1 mm, sepaket seteng dan bushing katup berilium bronz.
"Disempurnakan pembesaran exhaust menjadi 32 mm dan diolah knalpot RAT Motorsport, dengan konfigurasi leher 34 mm, bafel 40 mm dan sarangan 51 mm, "detail Ridho. skg