Di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini, keluarga besar H. David Surya Pratama big boss Anugrah Mandiri Racing Factory, Ponorogo, kembali menggelar kegiatan sosial. Kalau sebelumnya kegiatan sosial dilakukan bersama komunitas Ponorogo Peduli, untuk membagikan donasi kepada warga fakir di pelosok Ponorogo, membedah dan membangun rumah warga yang tak layak tinggal, hingga menyantuni biaya pendidikan bagi keluarga yang tak mampu.
Tapi, di bulan suci Ramadhan ini Satrio Bangun Pratama putra saya spontanitas mengajak untuk berbagi makanan, lebih dari cukup untuk takjil. “Jadi, kalau biasanya takjil, sekarang menunya makanan. Semoga, saat dibawa pulang ke rumah, bisa dimakan bersama keluarga, ”kata H. David.
Praktis, di kesempatan ini Rio Boboho sapaan beken croser MX2 Novice itu, ikut mengkoordinasi jalanya distribusi makanan. Maping wilayah berlangsung merata, agar tepat sasaran bagi warga yang membutuhkan.
Hingga pembagian makanan berlangsung di beberapa spot, sesuai hasil input kerabat Rio dari penjuru Ponorogo. Sebagai lokasi tempat masyarakat fakir berada.
Kerabat adventure maupun motocross sebagian ada yang tergerak dan bergabung. Sebab, untuk kegiatan sosial seperti ini sudah menjadi tradisi setiap minggu. Jadi, ketika mendengar lengkingan “sosial”, Alhamdulillah responya pasti cepat dan tanggap.
Apalagi urusan menggalang anggaran untuk bakti sosial. “Di lingkungan atau komunitas kita, sudah terbentuk life style seperti itu, ”timpal Lana kerabat dekat H. David yang juga promotor balap asal Ponorogo.
Tapi, di acara sosial bulan Ramadhan ini, tak lain adalah nazar dari Rio Boboho. Kelak saat mulai menginjak dewasa, akan mengikuti ajaran Kakek, orang tua dari H. David, untuk menjadi sosok dermawan.
“Ya mungkin ini sebagai awal permulaan, untuk selalu mengasihi ke sesama, atau senantiasai memperhatikan aspek horizontal, ”senyum Rio Boboho.
Dan ketika aktif di kegiatan sosial, menurut saya tak harus menunggu akhil baligh atau dewasa. Kalau merasa ada panggilan hati dan mampu, meskipun istilahnya uang tabungan, sah-sah saja. Atau pakaian, celana dan sepatu kita yang tak terpakai.
“Sebab, diluar sana banyak masyarakat yang membutuhkan, dari kita, jangan sampai terlambat untuk berderma, ”wejang Rio Boboho. Semoga menjadi awal yang indah. teks - foto : enea/AMRF