Jombang Mini Trail Community : TANPA KOMANDO GELAR PEMUSATAN LATIHAN & OPTIMIS BERTRANSFORMASI MENCETAK CROSSER MX50

Keseriusan dalam menerjemahkan pertumbuhan bibit dan kandidat crosser-crosser cilik potensial, di zona plat S, tanpa kompromi terus bergulir dan digelar swadaya !

Belum lama ini, Abiandra, Raja, M Alfan, Rizky, Rafiz dan Agam, tampak antusias mengikuti program pemusatan latihan di sirkuit Emprit Jaya, kawasan Sugihwaras, Jombang.

Selain itu juga ada Zidan, Wildan dan Azriel, putra dari keluarga Abah Hudi pemilik Sirkuit Emprit Jaya.

Diarsiteki oleh Hery Benk, sosok Oemar Bakri SMK Wonosalam, yang masih aktif bertempur di motocross dan terafiliasi di Executive Jatim Motocross.

Sebagai crosser kawak era 90an, otomatis soal standarisasi pelatihan luar kepala !

Dasar itu, sebelum menunggang kuda besi, digelar senam untuk pemanasan, melenturkan otot-otot dan mengaktifkan syaraf motorik.

Dilanjutkan, pengecekan Apparel, dari booth, glove, protector dan helm.

Di waktu yang sama, pit crew menyiapkan seluruh unit kuda besi dan memastikan layak juga safety.

Di tepi lintasan, begitu perhatian orang tua dari crosser-crosser "cilik", yang sabar mendampingi, mengawal, sampai bela-belain menyiapkan logistic dan konsumsi kebutuhan seluruh crosser berikut official-nya.

"Tanpa komando, kebersamaan ini, yang akan kami upayakan, demi terealisasinya penjenjangan crosser-crosser cilik di Kabupaten Jombang.

Sebab, kami optimis dari laga Mini Trail ini akan bertransformasi ke motocross, serta kembali menghidupkan regenerasi.

Melalui motocross ini, kami memiliki obsesi untuk kembali melambungkan nama Jombang, "jelas Ragil orang tua Raja, yang aktif berperan sebagai koordinator.

Sedang di lintasan, usai senam dan pemanasan, lanjut ngegas di track berlayout oval layaknya sirkuit Nascar Daytona, dengan durasi 3 jam.

Sasaranya, melenturkan otot tangan saat ngegas, melatih respon kebutuhan mengumbar power, beradaptasi dengan titik pengereman, body balance include nyali.

"Di point ini, mudah untuk mengevaluasi konsistensi crosser mengumpan speed dan mental bertarung-nya, "terang Hery Benk.

Setelah klimaks, lanjut membuka 30% handicap sirkuit, dengan konsentrasi straight, berm dan single jump.

Faktor kebetulan, tipikal tanah lintasan sirkuit Emprit Jaya, jenis pasir mix vulkanik.

Outputnya, dengan fisik lebih terforsir, kekuatan bahu para crosser saat mempertahankan handling kuda besi, jadi taruhan.

Salutnya, saat menghadapi single jump, rata-rata telah memiliki basic terukur, dengan sikap postur yang benar.

Pemandangan ini, sampai memikat spektator, tak lain para orang tua yang tak lagi menghiraukan panas dan debu, kala membakar semangat jagoan-nya menghadapi single jump.

"Kalau berandai-andai, di kompetisi dengan kontur trek vulkanik keras, kami yakin mereka semakin lincah, dengan porsi fisik lebih strong.

Jadi, ya inilah kawahcandradimuka mereka, terus berlatih dan tak boleh kendor, "bijak Iwan Budi setyawan ketua Jombang Mini Trail Community.

Tak terasa, adzan Duhur berkumandang, saatnya Isoma. Asupan nutrisi, protein dan karbo, menjadi menu mutlak para crosser-crosser cilik, di masa pertumbuhan.

Ditengah recovery ini, hadir percakapan evaluasi, yang point-nya mengarah pada kenyamanan sepanjang training.

Bersamaan kedatangan tamu kehormatan dari Pemkab Jombang, yang bersimpati dan menyaksikan langsung di lintasan, saat sesi pemusatan latihan.

Setelah 1 jam Isoma, pemusatan latihan lanjut sesi extra mengelilingi lintasan total, dengan tetap mempertimbangkan kondisi dan kapasitas fisik para crosser.

Fase akhir ini sifatnya hanya pengenalan handicap, racing line dan teknik mengolah fisik.

"Skala prioritas, kami upayakan semua crosser merasa senang, bisa latihan bersama.

Makin kesini, antar crosser jadi lebih intim, demikian dengan kami.

Melalui Chemistry ini, kedepan-nya untuk menyuguhkan pelatihan, sampai memberi aba-aba, jadi lebih mudah diterima dan diterjemahkan mereka, "urai Hery Benk memastikan.   skg