Tafsir dan prediksi tak selamanya benar, tapi fakta yang lebih berbicara. Persis dengan representasi perjalanan Ekal Maulana, crosser tangguh potensial yang intens menimba ilmu di Darul Ulum Agung MX Training, Malang.
Debut kariernya dirintis sejak kelas 6 SD saat usia baru 7 tahun dan langsung naik 85 cc. Postur special engine 85 cc, dipilih berdasar grafik pertumbuhan Ekal yang terbilang cukup pesat.
Status dan jenjang di kelas special engine 85 cc, artinya crosser kelahiran Oktober 2003 itu, meloncati level special engine kelas 50 cc dan 65 cc. Banyak pihak yang meragukan kapasitas dan perkembangan Ekal, saat di 85 cc.
Sebab, basic dasar 50 cc dan 65 cc, dinilai cukup penting, sehubungan dengan teori basic dan pengenalan skill membalap yang dilewatinya.
Dari latar belakang ini, Ekal di 2010 berusaha kilat menerapkanya di 85 cc, berbagai pelajaran yang seharusnya diselami di 50 cc dan 65 cc.
Atas bimbingan dan pembekalan skill yang diberikan oleh jajaran instruktur Darul Ulum Agung MX Training, Malang, pelan tapi pasti Ekal mulai menemukan chemistry dengan kuda besi.
Point utamanya ada disini, pemahaman terhadap bengisnya semburan power mesin, sampai kapasitas pengereman, menjadi hal mutlak.
“Sebab, kalau memakai metodhe pembanding, power dan speed special engine 85 cc, bisa dianggap setara MX 250 cc, ”sebut Yusuf Irawan instruktur skill crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang.
Tapi, untungnya Ekal sebelum masuk di Darul Ulum Agung MX Training, Malang, keluarga besar H. Hopid orang tua Ekal, jauh sebelumnya telah mempersiapkan fisik Ekal.
“Baik dari training fisik yang sifatnya swadaya, seperti push up, sit up, treadmill, sampai asupan makanan bergizi, ”tambah Saiful asisten instruktur Darul Ulum Agung MX Training, Malang, mengutip statetmen dari H. Hopid.
Sekilas infonya, keluarga besar Ekal adalah pengusaha makanan kualitas eksport, dengan brand “Kripset Si Iteng”. Tenar dan dikenal, karena sensasi pedas dan gurihnya, tiada banding, asli produk Malang.
Balik ke topik, dari bekal fisik yang serba extra ini pula, Ekal jadi tak mudah lelah untuk menerapkan sampai menerjemahkan materi teori motocross yang telah diterimanya.
Tetap butuh proses dan pengulangan untuk merealisasinya. Sejak awal mengenal Ekal, tepat disebut sebagai pribadi yang tangguh dan tak mudah menyerah. Jatuh bangun saat sesi training skill, tak membuatnya trauma.
Tak mudah puas dan identik buas adalah gaya balapnya. Terbangunya nyali bertarung dan skill, saya berusaha membuatnya balans. “Sebab, setiap memangkas handicap, harus bisa menerjemahkanya, ”sebut Yusuf.
Dan potensi Ekal mulai nampak saat digelar sparing partner sesama crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang. Makin terlihat, karakter Ekal memang petarung.
Buas dan agresif saat beradu racing line, pengaruhnya memang sengit. Selama power dan speed mumpuni, Ekal identik membuang dan mengunci lawan.
Tapi, makin kesini Ekal lebih aktif mengevaluasi, bareng jajaran tim instruktur.
Sebab, gaya balapnya justru banyak energy yang terbuang, efek dominonya kontrol stamina mesin berkurang, identik berada di suhu tinggi. “Tapi, secara basic di 85 cc, Ekal luar biasa empat jempol, ”puji Yusuf.
Bekal jam terbang dan polesan dari pengalaman saat berlaga di perjalanan berbagai event motocross nasional, yang kemudian membuatnya makin matang. Bahkan, berbagai prestasi telah sukses diraihnya.
Rentang 5 tahun memacu special engine 85 cc, dinilai sudah klimaks. Dan persis di usia 12 tahun, Ekal naik kelas MX2 Novice di 2015.
Gaya bertarungnya makin menjadi, di kelas ini Ekal makin memahami pentingnya meningkatkan porsi training fisik. Guna mengimbangi bobot dan liarnya torsi special engine 250 cc, memang wajib hukumnya.
Di fase ini, Ekal layaknya kuda hitam, sebab tak pernah diperhitungkan tapi selalu sukses berada di podium 3 besar. Gaya bertarung Ekal terus memancing perhatian instruktur MX Training tanah air.
Gaya buasnya membawa YZ 250 primadonanya, makin menjadi. Ekal paling suka berada di ruang kompetisi yang paling rapat. Sebab, disini nyali Ekal makin terkatrol.
Hingga jajaran yang intens memantau perkembangan motocross, menaikan Ekal di MX2 Grade B, menjelang 2018.
Tarjet dan standarisasi Darul Ulum Agung MX Training, Malang, yang dominan berlaga di event nasional, banyak memberi input Ekal, terkait pengembangan dan memainkan emosi lawan.
Saat ini Ekal macam aktor, bekal skilnya berlapis. Dengan lingkungan MX Training yang selalu istiqomah, membuatnya makin santun. Mirip dengan ilmu padi, selalu merunduk ketika menguning, ini luar biasanya Ekal.
Motivasi sepenuhnya dari keluarga besar Ekal, secara tak langsung terus menjadi stimulus Ekal, menitih karier hingga Asia Pasific. Saya hanya berusaha konsisten, komit dan berjuang atas obsesi dan cita-cita saya, yang pernah saya sampaikan ke orang tua.
Tanpa mereka saya juga tak akan bisa sukses seperti saat ini, terpenting tetap istiqomah dan tak boleh buas, eh puas, sebab jalan masih panjang, ”semangat Ekal. teks-foto : rio
BIO DATA
Nama : Ekal Maulana
Nama Orang Tua : H. Hopid – Hj. Nuraeni
Kelahiran : Malang, 17 Oktober 2003