Koko Indra - Crosser Darul Ulum Agung MX Training Malang : KONSISTEN BERADAPTASI DI MX 125 CC & SIAP LAGA DI KEJURNAS

Koko Indra Crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang. Serius menjalani proses adaptasi di kelas MX125 cc, dengan pencapaian terus meningkat. Koko Indra Crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang. Serius menjalani proses adaptasi di kelas MX125 cc, dengan pencapaian terus meningkat.

Prestasi crosser putra dari Umi Azisah dan Abah Edi Sayur ini terus mengalami progress cukup baik. Usai, pematapan di kelas 85 cc, sekarang Koko sapaanya mulai mempersiapkan mental dan fisik, untuk beradaptasi dengan kuda besi terbarunya KTM 125 versi 2021.

Hal demikian memang dibenar Koko, selain bobot juga dikarenakan faktor geometri dan power mesin. Butuh peningkatan 2 level fisik, untuk melayani semburan power KTM 125.

Terutama kekuatan lengan da bahu, di setiap kali menebas berm dan braking, yang identik dengan proses menahan reflek gravitasi yang tinggi.

Korelasi dan siasat adaptasi dengan kuda besi terbaru ini, telah diatasi oleh Koko, melalui serangkaian training fisik yang berkesinambungan.

Konsisten & Berkesinambungan. Resep utama percepat adaptasi & pematapan di MX 125 cc.

 

Hal ini juga mendapat perhatian serius dari Umi Azizah dan Abah Edi, terkait asupan gizi dan suplemen, untuk pembentukan kapasitas fisik yang lebih sempurna.

Dan ketika ditambah dengan materi teori dan praktek yang dipaparkan Yusuf Irawan Instruktur Darul Ulum Agung MX Training, Koko makin mudah mencerna dan improve.

Dengan catatan, proses pembentukan fisik wajib mengalami peningkatan terus menerus !

Umi Azizah & Abah Edi Sayur. Tarjet mengawal Koko Indra hingga ajang supremasi kompetisi tingkat tinggi.

 

Konsep training seperti ini, yang disambut baik oleh Abah Edi dan Umi Azizah, yang memang serius mensuport putranya hingga ajang supremasi kompetisi tingkat tinggi.  

So, pasti menjadi motivasi bagi Koko. Berbagai kendala dan problem baru pengaruh dari semburan power mesin yang bengis, Koko mampu merubahnya menjadi sebagai kelebihan.

Artinya, pemakaian jalur racing line telah dipahami Koko, di saat speed mulai meningkat drastis. Praktis, tradisi menurunkan RPM dan speed saat menusuk fast corner maupun berm, harus dikurangi secara bertahap.

Koko Indra Crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang. Menuntaskan handicap, dengan intonasi RPM mesin stabil, sesuai pesan instruktur Yusuf Irawan.

 

“Prinsipnya racing line terus mengalir dan jangan sampai intonasi RPM mesin patah-patah, ”beber Yusuf Irawan.

Kalau sudah berada dan maksimal di fase ini, pelatihan tinggal mengarah ke peningkatan nyali.

“Tapi, di point ini butuh pembanding dengan rival, sementara pelatihan selama libur balap, sparingnya sesama crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang, ”timpal Saiful Team Instruktur Darul Ulum Agung MX Training, Malang.

Koko Indra Crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang. Rajin mengamati proses maintenance KTM 125 cc pacuanya.

 

Koko belakangan ini juga makin setia, mengamati proses maintenance dan soal teknis mesin KTM 125 cc. Sebagai indikasi kalau Koko, ingin mengetahui profil mesin KTM 125, hingga di sisi mana, kompartemen yang sering mengalami mantenance dan mengevaluasi pemicunya.

Dan setelah mengamati konsistensi Koko menyelesaikan berbagai handicap, saya jadi optimis Koko mampu fight di kejuaraan nasional.

“Tersaji pada sesi latihan skill, dengan kondisi trek pasir dan gravel vulkanik, Koko telah menemukan jurus dan gaya membawa RPM mesin terbaik, saat menghadapinya, ”puji Saiful.   teks - foto : enea/doc