Skala prioritas mental bertarung, selalu menjadi point mutlak di dunia otomotif segmen kompetisi, baik di road race, motocross dan drag bike.
Sebab, dengan bekal mental bertarung ini pula, booster dan semangat saat berlaga menghadapi rival, akan terkontrol dan terjaga lebih baik.
Hadir dan terbentuknya mental bertarung, beragam dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Mulai dari usia, intensitas training, faktor psikis, sampai komunikasi dua arah antar instruktur dan crosser.
Point krusial ini yang sekarang menjadi konsentrasi H. Mahmud, instruktur pribadi Raditya crosser 65 cc yang membela Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan.
"Kondisi pandemi dan vakumnya kejuaraan motocross, yang sejatinya banyak berpengaruh, "ungkap H. Mahmud.
Kondisi Raditya yang lagi on fire saat ini, lebih match saat diturunkan di event.
Pressure rival, proses kontrol fisik, membaca peluang dan mengukur kapasitas lawan, justru relatif lebih mudah melengkapi point-point terbentuknya mental bertarung.
Disini tantangan instruktur itu mulai mengemuka !
"Sebab, melalui laga di kejuaraan, berpeluang membangun psikis positif dan analisa, atas kemampuan motorik hingga refleks, bagi pribadi Raditya, "sebut H. Mahmud.
Artinya, vakumnya kejuaraan memang menjadi tantang berat bagi instruktur dan individu setiap crosser.
Minat dan inisiatif individu yang saat ini nyata teruji, sehubungan dengan mengcreate point-point pelatihan yang mempengaruhi mental bertarung.
"Untuk menanggapi proses pertumbuhan Raditya, saya cukup pegang komitmen dan berusaha konsisten, membuat jadwal sesi training skill bersama H. Mahmud, "tegas H. Gombloh.
Sasaranya, di setiap minggu tetap ada progress, sehubungan peningkatan skill dan improve Raditya mengahadapi variabel handicap, hingga merefresh kecepatan catatan waktu.
"Memang benar dari siklus intensitas dan pelatihan seperti ini, proses analisa Raditya atas kemampuan rival, sedikit demi sedikit sukses memberi bekal terhadap mental bertarungnya, "yakin H. Gombloh.
Selebihnya tetap harus ada skema sparing partner, untuk mensimulasikan teknik pressure, kontrol fisik, hingga cara membongkar racing line pertahanan lawan.
Kembali merapatnya M. Zidane crosser MX125 di H. Mahmud, kini yang menjadi sparing partner Raditya, di setiap sesi training berlangsung. Sesekali M. Zidane juga menunjukan aksi scrub dan free style.
M. Zidane banyak memberi input, terkait taktik mengunci lawan, Raditya yang sebelumnya intens mempelajari materi ini, kian mudah menghadapinya.
Dari fenomena ini pula, Raditya makin kaya ilmu, berikut membangun kapasitas mental bertarungnya, di usianya yang masih relatif belia. skg