Kelahiran Jogja 1964 ini, salah satu crosser Executive Motocross Jatim yang paling nyentrik.
Sebab, armada transportasi untuk mengusung KTM SX 250 pacuanya, terbilang paling mewah.
Memakai Toyota Hiace, yang dinilai tepat guna dan nyaman untuk road show mengikuti laga motocross.
Hobi di garuk tanah diawali sejak 12 tahun silam, saat Yadi sapaan akrabnya menetap di Jogja.
Tapi, aktif jumping, menebas berm, hingga full throttle di event motocross terhitung baru 3 tahun.
Setelah skill dan fisik dinilai telah siap menghadapi petarung executive.
Ah sejatinya, bukan itu yang saya cari turun di motocross.
Jujur saya ingin menjalin silaturakhim, ingin membangun atmosfir baru dari kepenatan aktifitas bisnis.
"Selebihnya, mengeksplore hobi lama yang tertunda, dampak padatnya aktifitas bisnis, "senyum crosser dengan nomer start #147 itu.
Bekal kemauan dan tekad keras pria berpostur atletis itu, prestasi Yadi terus merangkak naik.
Seperti laga motocross di sirkuit Gelora Intan Samudera, Pacitan, daddy dari iksanti itu, tampil bengis tak seperti biasanya.
Cidera tapak kakinya berangsur membaik, Yadi tak lagi khawatir menahan nyeri saat menahan vibra maupun hentakan yang keras.
Bekal kemauan dan tekad keras pria berpostur atletis itu, prestasi Yadi terus merangkak naik.
Seperti laga motocross di sirkuit Gelora Intan Samudera, Pacitan, daddy dari iksanti itu, tampil bengis tak seperti biasanya.
Cidera tapak kakinya berangsur membaik, Yadi tak lagi khawatir menahan nyeri saat menahan vibra maupun hentakan yang keras.
Ritme dan gaya bermain mulai menunjukan ciri khas karakter petarung. Level mengumbar speed di straight, mengalami peningkatan, kendati trek berlumpur.
"Selanjutnya tinggal pengembangan dan improve membaca racing line paling efektif, "bisik crosser yang pede dengan tapak kaki Dunlop itu.
Lantas, apa saja sih kesibukan Yadi diluar hobi motocross yang ditekuni selama ini ?
Reviewnya suami dari Emi Hidayati itu, lama mengembangkan karier bisnisnya di Papua, usai pensiun dari Brimob.
Segmen otomotif bidang jual beli mobil bekas, telah 10 tahun silam digeluti oleh Yadi.
Di Jl. Enggros KM 0, Abipura, Jayapura, showroom mobil dan truck bekas itu berada, dengan nama legal CV. Excelent.
Selisih harga mobil dari Jawa yang relatif lebih tinggi, dinilai Yadi bisnis jual beli mobil dan truck bekas lebih menjanjikan margin lebih tinggi.
Otomatis unit mobil dan truck, 90% dominan didatangkan dari Jawa. Faktor pola pikir yang selangkah lebih simpel dan modern, proses admin jauh lebih mudah.
"Proses pengurusan cabut berkas dan STNK cukup 2 hari, dengan persyaratan sesuai prosedur yang berlaku, "lontar Yadi.
Besarnya peluang pasar jual beli mobil dan truck bekas, juga kuat dipengaruhi oleh perkapita perekonomian masyarakat di Abipura, Papua diatas rata-rata.
Termasuk wilayah kota besar lain di Papua yang telah terjalin kerjasama dan chemistry dengan Yadi.
Selebihnya, juga didominasi pengusaha jasa expedisi, perkebunan sawit, hingga kontraktor.
Bahkan, ketika meninjau dari geografis jalan yang panjang, mobil menjadi hal yang mutlak sebagai sarana transportasi.
"Sedang truck dominan menjadi pendukung aktifitas bisnis juga aset, "papar Yadi.
Ironisnya, kendati daya beli masyarakat Abipura, Jayapura cukup tinggi, tapi soal pilihan tetap memprioritaskan fungsi.
"Jadi tak lagi terpacu dengan klasifikasi mobil CBU maupun CKD, "yakin Yadi yang mengaku total penjualan setiap bulanya stabil di 5 unit sampai dengan 10 unit sepanjang 10 tahun.
Untuk tipe mobil yang dijual dominan MPV, SUV, Pick Up, Double Cabin dan selebihnya adalah truck.
Dengan komposisi 90% mobil dan 10% truck berbagai model tipe dan tonase.
Makin mengakarnya aktifitas bisnis jual beli mobil dan truck ini, praktis rekanan dan kolega Yadi, terus menjalar di pelosok Papua.
Dari perkebunan kelapa sawit, angkutan karyawan, angkutan anak sekolah sampai angkutan cpo minyak sawit.
Selain itu CV. Excelent yang dikelola Yadi, juga dipercaya menjadi rekanan dealer isuzu wilayah Jayapura dan Sorong, dalam pengurusan surat balik nama STNK - BPKB.
Sebenarnya, cukup banyak mode bisnis yang bisa dikembangkan dari basic otomotif.
Tapi, saya lebih mempertimbangkan dari sisi kapasitas dan kemampuan pengelolaan yang intens serta optimal.
"Sehingga, pengembangan bisnis ini pula, yang saya nilai masih terukur dan stabil, kendati memasuki masa pandemi tahun silam, "tegas Yadi yang juga aktif mengelola Expro di Papua itu. skg
