Dihidupkanya kembali segmen otomotif atas agresifnya dinamika dan life style para milenial Ngawi menjadi kabar segar.
Dibaliknya ada sosok eksmud pribumi Ngawi.
Pria humble itu, beken disapa Agus "Black", yang pekan silam tampil perdana di perhelatan spektakuler road race di Ponorogo.
Diback up oleh rider belia potensial asal karsidenan plat AE. Salah satunya adalah Archie Ramiro.
Partisipasi pelaku otomotif kawak roda empat dan roda dua Ngawi itu, sontak mendapat apresiasi dari team road race dan penyelenggara.
![](/images/2022/05/25/20220525-0306_img_20220525_094142.jpg)
Sesekali jajaran Pemprov IMI yang hadir di sirkuit, juga bertanya-tanya.
Siapa sebenarnya Agus Black, yang tampil dengan paddock dengan trade mark warna putih itu ?
Dalam sambutanya, Agus Black memaparkan, "tanpa mengurangi rasa hormat saya hanya meneruskan tradisi dan kiprah para loyalis kawak Ngawi, untuk membakar semangat dan gairah, melalui berbagai aktifitas yang paling digemari, yaitu otomotif.
![](/images/2022/05/25/20220525-0304_img_20220525_094424.jpg)
Jadi kalau bicara passion dan life style, otomotif dan ngopi, telah menjadi bagian hidup juga life style yang sulit terpisahkan.
Lantas bagaimana untuk menyikapi, life style yang terus tumbuh subur ini ?
Proses kalibrasi mutlak dijalankan, salah satunya dengan dibangunya "Black Hoe Racing Team".
![](/images/2022/05/25/20220525-0305_img_20220525_094324.jpg)
Sebagai representasi perilaku patriot dan bermartabat, untuk kembali memboomingkan icon Ngawi di blantika otomotif segmen prestasi.
Mengusung skema formasi "Oleh Ngawi, Dari Ngawi dan Untuk Ngawi.
Jadi semua jajaran pit crew, rider, tuner sampai manager, berasal dari Ngawi dan sekitarnya.
![](/images/2022/05/25/20220525-0306_img_20220525_094212.jpg)
"Selain menumbuhkan rasa bangga dan capaian prestasi, Harapanya, Black Hoe Racing Team" ini, bisa menjadi cooling system, "sapa hangat Agus Black.
Merubah mindset pelaku karapan, agar bisa simpati, berpartisipasi lantas berkontribusi, di ajang prestasi.
Syukur-syukur mengadu, untuk menawarkan perhatian ke seluruh pelaku karapan, yang dinilai sebagai hobi "seribu umat".
Sekaligus menyelamatkan remaja belia, yang mudah kena dampaknya.
![](/images/2022/05/25/20220525-0304_img_20220525_094401.jpg)
Arah kita memang persis kesana, mengajak kopdar dan sarasehan, bersama para pelaku karapan.
"Juga dipertimbangkan gairah otomotif segmen racing di Ngawi, yang terkesan mati suri, "sorot Agus Black.
Saya yakin, insan otomotif Ngawi di segmen sama, pasti sensi dan segera untuk merapat.
Jadi persis dengan pepatah, "ringan dijinjing, berat diangkat fork lift, eh dipikul, "senyum Agus Black.
![](/images/2022/05/25/20220525-0428_img_20220525_112735.jpg)
Dasar itu, panji yang kita usung, memakai Black Hoe atau pacul hitam.
Sebagai icon, legend juga trigger masyarakat yang perkapitanya didominasi agraris.
Jadi, tak lagi tendensi ke sebuah produk dan kepentingan kelompok.
Melainkan fokus ke prestasi !
Dan hadirnya Black Hoe Racing Team, di segmen road race ini, terbilang masih awal.
![](/images/2022/05/25/20220525-0307_img_20220525_094121.jpg)
Sebab, ketika meneropong lebih jauh, Kita juga butuh sosok spesialisnya, untuk pendamping.
"Sebab, kedepanya sudah ada wacana akan bergulir ke drag bike, grasstrack dan motocross, "semangat Agus Black.
Mengingat penggemar otomotif di Ngawi, begitu atraktif.
Mudah tersentuh pusaran dan tensi otomotif segmen racing provinsi sebelah, untuk berebut gelar.
![](/images/2022/05/25/20220525-0306_img_20220525_094132.jpg)
Kembali bergairahnya otomotif pada kaidahnya, secara tak langsung akan menumbuhkan semangat pelaku UMKM industri kreatif otomotif.
Seperti bengkel bubut, produsen knalpot aftermarket, racing cloth sampai builder frame grasstrack.
"Selaras dengan rencana pembangunan sport center di seputaran Taman Candi, belakang stadion Ketonggo, Ngawi, "timpal Dodi Surya Mukti Wijaya pejabat teras Bapeda Ngawi.
Dodi sapaanya juga disebut-sebut mantan pelaku grasstrack asal Ngawi, era 2005.
![](/images/2022/05/25/20220525-0303_img_20220525_095214.jpg)
Ketika dikorelasikan latar Agus Black, sebagai pilot monster roda empat di laga drag race, setara "cangkir ketemu lepek-nya".
Yap, keduanya Memiliki misi-visi sama, juga terobsesi laga di kelas executive motocross.
Setelah panas menonton laga "Ngabuburit Motocross - Grasstrack", di bulan Ramadhan silam, yang digelar di sirkuit Pasar Sapi, Ngawi.
Wajar dong, arsitek yang baik itu, dinyatakan piawai setelah terjun langsung dan bukan hanya teori.
"Dengan begitu, baru bisa merasa, menilai dan mengevaluasi, "kompak keduanya.
Bentuk refresh dan pemantapan SDM di otomotif ini, juga diproyeksikan menyambut sport tourism Visit Ngawi 2022, kelak ketika sirkuit sudah jadi.
Wisatawan domestik khususnya dari kalangan penggemar otomotif, akan kembali marak.
"Homestay sampai hotel pasti kebagian berkah, termasuk resto dan kuliner kaki lima, "papar Agus Black. skg/foto : doc