Racing Team dengan basecamp di Perum Okaz Mansion, Ponorogo ini, sempat mengejutkan public racing Jatim !
Pasalnya, ada sosok kawak juga pemuka otomotif Ponorogo, tenar disapa Ersan, yang sempat menjadi aktor racing kompetisi segmen road race era 20007.
Berkolaborasi dengan Yoga pelaku bisnis, segmen hardware jenis peralatan rumah tangga berbahan plastik, yang identik dengan trademark Jaya Mulya.
Hadirnya di kompetisi road race 2025 ini, juga menjadi bentuk perhatian Ersan, untuk kembali berpartisipasi menggairahkan road race Jatim.
Setelah Ponorogo mengalami krisis Racing Team, ditengah sengitnya kejuaraan road race yang terus berbenah dan makin bergengsi, seperti LFN, MCR dan M2SR.
"Fenomena ini, kami anggap sebagai kebangkitan road race di Indonesia, bentuk apresiasinya luar biasa, hingga kembali bergairah, "kata Ersan.
Dasar itu pula, Jaya Mulya Racing Team, Ponorogo, dipersiapkan dengan strategi matang dan terukur.
Dengan back up bejibun sponsor, seperti Roxy Mas Group Jombang, KSP Artha Mustika, Heru Broiler, TNYS Clothing multi Depok dan Ersan Putra Group.
Makin spesial, Jaya Mulya Racing Team, Ponorogo, diperkuat rider tipikal petarung juga potensial.
Yaitu Andreas Lukito, rider dengan sederetan prestasi, spesial bertempur di kelas Seeded 125.
Tandem bersama rider kawak Fery S Mumu, berlaga di Bebek 2 Tak 116 dan 125 cc.
Persiapan menghadapi laga Nasional ini pula, Ersan dan Yoga meminang Hendrik engine builder begawan MB2 Origastra, dengan basecamp di Jl. Juanda 69, Ponorogo.
Nama Hendrik MB2 telah lama menyandang predikat spesialis 2 tak, yang pastinya kaya akan research dan inovasi.
Melalui bahtera "Jaya Mulya Racing Team, Ponorogo", Hendrik kembali ditantang berexperience, menghadapi tuner dan engine builder jawara 2 tak tanah air.
Hasil investigasi mendalam, research terbaru Hendrik, ada di sektor knalpot.
Panjang total leher sampai dengan bafel diplot di 85 cm, yang diyakini optimal mendongkrak gasingan tengah atas lebih produktif, melayani tinggi lubang buang 24 mm.
"Pertimbangan tipikal power produktif di gasingan atas ini, kompartemen flywheel magnet saya geser 8 mm.
Tarjetnya, guna memaksimalkan gaya inertia, "urai Hendrik teoritis.
Untuk F1Z R pacuan Andreas Lukito, atas pertimbangan bobotnya, perbandingan gigi rasio diracik ulang, dengan detail gigi 1(14-35), 2(17-28), 3(20-25) dan 4(26-27).
Doping tenaganya, digawangi karbu custom dengan throttle Valve 25 mm dan venturi 23,8 mm.
Proses isap dan kompresinya, turut ditunjang pemakaian membran standar custom, berikut tinggi lubang transfer yang dijadikan 39 mm. skg