Exmud berpostur atletis satu ini, sejatinya menjadi pelaku kawak otomotif roda dua di tanah air.
Levelnya sudah menjurus inovatif dan antimainstream, di era milenium.
Bebek monster, seperti C-70 mengadopsi silinder head dan blok silinder Jaguar, telah jadi mainanya di 2000.
Nama club otomotif MBS, menjadi singgasana Pandu, dalam aktualisasi hobi di otomotifnya, include dengan aktifitasnya.
Setelah sibuk dengan study di beberapa university tanah air, Pandu lantas lama menghilang dari dunia otomotif.
Memang sekian persenya Pandu sosok nyentrik yang gila mendalami ilmu pengetahuan, padahal tak sedikitpun hasrat menjadi pengajar.
Kalau sejurus dengan kecakapanya, pasti terbongkar sosok jeniusnya, tak jauh beda dengan Saintis.
Ilmu bumi dan pertambangan yang terus mengulik otak kanan Pandu, untuk menggali ilmu.
Jadi ingat sebuah pepatah dari negeri China, hal imposible bisa diwujudkanya berbekal tekad keras.
Instansi yang dikenal bonafide yaitu Pertamina, kini menjadi tempatnya menitih karier.
Implementasi ilmu di sekolah, jadi tak terbuang sia, dibidangnya yang digeluti saat ini.
Pria murah senyum yang 3 tahun silam kembali aktif di otomotif, kini menjabat sebagai Construction Supervisor Pertamina EP Zona 9 Region 3 Kaltim.
Bedanya, segmen otomotif yang digeluti oleh suami Puspasari Susanti itu bergulir ke segmen off road roda dua.
Dari adventure sampai motocross, dramatisnya masing-masing punya cerita dan kisah.
Geografis alam Kaltim tempatnya bekerja, yang jadi pikatnya dan awal mula "welcome to the Jungle".
Dengan semangat "Milenium berbalut Loyalisnya dengan Pertamina", Pandu kembali lepas kacamata berganti goggle, jersey, booth dan glove.
Menjadi momen krusial bagi Pandu, sebab pelaku adventure di Kaltim saat itu ramai, tapi sekedar happy n fun.
Pandu tampil menjadi serum positif, turut merubah tradisi pemakaian apparel yang ideal.
Jam terbang dan Pengalaman otomotifnya silam, jadi pikat rider sekitar yang demen membelah belantara.
Sesekali, Pandu merepresentasikan CSR untuk digiatnya, melalui baksos di pelosok Kaltim, bersama komunitas U-Trac Anggana.
Kian aktifnya di adventure, Pandu akhirnya juga bergabung di KTOI, nama club adventure terbesar di Kaltim, dibawa kendali H. Anton WB sebagai presidenya.
Saat balik ke Jawa, maraknya pembangunan sirkuit Motocross - Grasstrack sejak pandemi, kembali ikut menggelitiknya "manasi" special engine yang lama "mangkrak" di garasi.
Kalau di motocross, sejatinya Pandu telah lama berlaga dan tampil di kejuaraan openchampionship sejak 2007.
Awalnya mengikuti kolega bisnis, untuk mencari chemistry saat nego dan lobi tender.
Akhirnya, malah "keranjingan, bahkan melebihi kapabilitas kolega bisnisnya.
Dasar itu, aktifitas adventure di Kaltim, Pandu yang sering memakai jersey dengan brand Pertamina, jadi mudah mendapat tempat karena skill dan jam terbangnya.
Saat kopdar, Teori dan prakteknya nyambung, sesekali mendapat aplaus dari rekanya saat lolos menghajar tanjakan paling extrem.
Di ruang ini, Pandu secara tak langsung jadi mentor.
"Ah tapi, saya tak pernah mengklaim demikian, prioritas nikmati udara bersih dan ngopi di belantara, "bisik Pandu merendah.
Hikmah yang saya petik disini, begitu digdayanya otomotif, seolah menjadi bahasa universal yang bisa membaur dengan semua kalangan, "kata daddy dari Rayyandra Arkan Prawira dan Azkandra Emir Prawira itu berfilsafat.
Dasar eksistensinya di off road roda dua itu, Pandu aktif pamer otot pahanya bersama De Rosa SK Pininfarina.
Nah loh, pasti langsung fiktor !
Reviewnya De Rosa SK Pininfarina adalah road bike pacuan pembalap Elia Viviani asal Italy, yang sukses jadi jawara di kejuaraan The GP De Fourmies - La Voix Du Nord di 2021 silam.
Melalui sprint dengan road bike, Pandu aktif mengolah cardio vascular-nya.
Juga aktif mengikuti laga spektakuler road bike, garapan Aza.
"Kalau meninjau intensitasnya, saya kadang tertawa sendiri, sebab sampai ngalahin crosser MX2, "senyum Pandu saat kedapatan training skill motocross di sirkuit Gajah Mada, Jetis, Mojokerto. skg/foto : doc