Cahaya Mario Sarana Technic Reza Subagyo Racing Team, Kendari : TAMPIL MEMBALIK PERSEPSI KRISIS REGENERASI RIDER PEMULA

Usai pandemi, fenomena maraknya otomotif roda dua segmen racing, seolah berlangsung merata di tanah air.

Dipicu vakumnya berbagai aktifitas, lantas olahraga otomotif, seperti trabas menjadi solusi terbaik, sarana alternatif fisik.

Seolah menjadi trend dan wabah di zona Kendari.

"Pantas menjadi kiasan musibah membawa berkah, "sapa hangat Reza Subagyo pemerhati otomotif Kendari.

Di tengah laga trabas itu pula, tampak Ahmad Andra Maulana, yang memancing perhatian.

Kendati belia, tapi soal gaya bawaan sport trail di Belantara, skill putra Ramlansyah Ancha itu macam rider senior.

Aan sapaanya banyak makan garam di trabas, hingga, otot lengan, bahu dan paha terbentuk dengan sendirinya.

Bahkan, milenial yang disiplin fisik di keseharianya itu, mendorong Reza, untuk membangun Racing Team.

Dan berujung provokasi positif, agar bisa dikonversinya ke olahraga berprestasi, yaitu road race.

Analoginya, Kalau dengan sport trail saja Aan mampu menjinakan, kalau sekedar di lintasan road race, Aan pasti jago.

Pertimbangan paling mendasar, zona Kendari dalam radius 100 KM ke utara selatan barat dan timur, terjadi krisis regenerasi rider road race.

Kalaupun ada, hanya seumur jagung. Faktor intensitas jadwal road race dalam provinsi dan finansial, jadi pemicunya.

Alasan demikian memang rasional, Pulau Sulawesi membentang luas, dengan geografis sulit di by pass.

Maka, kalau ikut jadwal balap diluar provinsi, Praktis biaya transportasi dan akomodasi membengkak, jadi beban tambahan riset mesin.

Maka, kalau Racing Team nanggung atau setengah-setengah, pasti tak akan lama.

Beda dengan Aan, sengaja dikader berkarier di road race, hingga menembus skala nasional.

Pemaparan ini selaras karakter Ramlansyah Ancha, juga CEO "Cahaya Mario Sarana Technic, Kendari".

Profesional dan selalu all out, setiap sepak terjang dan strategi bisnis usaha di bidang jual, beli dan renthal alat berat, hingga penyedia komponen alat berat multi brand itu.

Dibawah panji yang telah ternama di industri kontraktor dan tambang, Aan optimis menseriusi dunia road race.

Makin spesial, selain Andra "Cahaya Mario Sarana Technic Reza Subagyo Racing Team", juga diperkuat oleh Ahmad Refaldi dan M Yofi Dila Saputra.

Formasi trisula ini, yang diyakini akan menjadi Racing Team kuda hitam di tengah perjalanan musim kompetisi 2022.

Pasalnya Management Team, dibangun layaknya team pabrikan.

Hampir di setiap divisi digawangi spesialis dan pawangnya.

Nama Ombot dipercaya sebaga Kepala Divisi Technic, menangani keseluruhan pacuan rider.

Dan dibantu 3 asisten, berikut 2 pit crew, yang bertugas menyiapkan perlengkapan soal teknis.

"Cahaya Mario Sarana Technic Reza Subagyo Racing Team, Kendari", nyuri start duluan, ketika diasumsikan tengah tahun musim kompetisi 2022 mulai running.

Artinya riset dan test case telah final, dari beberapa blue print korekan terbaik Yamaha F1Z R, sejak pandemi.

Termasuk intensitas, private trainingnya.

Dari evaluasi dan data result selama private training itu pula, Ombot banyak improve soal modifikasi knalpot dan kepresisian as kruk.

"Faktor knalpot, dinilai krusial, sulit menemukan produsen atau builder yang bisa menerjemahkan hasil korekan porting silinder dan gigi rasio racikan kami, "kata Ombot.

Termasuk tingkat kepresisian dan senter as kruk, masih banyak terjadi pembenaran dengan hasil yang kurang ekspektasi.

Dari 5 workshop spesialisnya, mulai. Mengerucut pada 1 brand yaitu "DS Racing Product", yang mendekati hasil sempurna.

Diagnosa tool senter as kruk-nya, istimewa.

Sesuai data dan fakta, mampu pengaruhi durability, kendati kompresi menganut perbandingan tinggi.

Indikasi, posisi TMA piston terjaga stabil di titik ledak dan derajat yang sama.

"Demikian hasil porting tinggi exhaust dan transfer silinder, buka tutupnya terjaga presisi terhadap siklus piston, "nilai Ombot.

Bahkan knalpot DS Racing Product, bisa merubah kelemahan jadi kelebihan.

"Kalau awalnya, pengaruh gasingan bawah terlalu ngelos, kini bisa mengolah rata output dan performa gigi rasio, "puji Ombot.

Fantastisnya, penampilan perdana saat laga di Kendari, squad trisula Cahaya Mario Sarana Technic Reza Subagyo Racing Team itu, mampu menjadi runner up di kelas bergengsi.    skg/foto : doc