Usai melewatkan beberapa event motocross skala openchampionship, kabar terbaru dari M. Raditya, dalam waktu dekat ini akan kembali aktif bertandang di pagelaran motocross di tanah air.
Faktor kebetulan, jadwal special event dengan skema dan mode akumulasi point skala nasional, juga belum tergelar kecuali openchampionship.
Itu artinya gelar dan peringkat nasional, masih terbuka lebar dan belum fix bisa disahkan di 2022 !
Konteks demikian, menjadi angin segar bagi M. Raditya, untuk kembali "Go Back" di laga motocross 65 cc Pro.
Itu juga berdasar dari tinjauan rencana sah jadwal Kejurnas motocross yang akan dihelat di bulan Agustus 2022.
Sehingga, momen training di rentang waktu satu bulan ke depan dinilai cukup ideal bagi M. Raditya, sembari melalui terapi fisik dengan dokter pribadinya.
Di satu sisi, pertimbangan usia dan pertumbuhan postur M. Raditya yang cukup pesat, ketika dikalkulasikan dengan "riding style" di fase 65 cc Pro, juga cukup krusial.
"Status Pro dan matang hampir sama, tapi elevasi jam terbang tetap jadi pondasi, pelengkap bekal skill-nya di 65 cc Pro, "sapa hangat H. Adi Lukito Big Boss Tembakau Balap MX Team, juga daddy M. Raditya.
Dari sini pula result atau data, saya jadikan bahan evaluasi, sebagai input private training putra saya, sebelum naik 85 cc di 1 tahun mendatang.
Sebab, olah fisik dan kapasitas skill, yang biasa diajarkan di kurikulum MX Training saja nggak cukup !
Pengamatan saya pribadi, paling bisa dibenarkan adalah "learning by doing", atau belajar dari pengalaman.
Sebab, motocross selama saya ikuti sungguh atraktif.
Jadi, kalau diilustrasikan, "setiap menemukan jawabanya, selalu ganti pertanyaanya".
Apalagi, kisah dan cerita perjuangan petarung nasional, telah diselami H. Adi Lukito dari kerabat MX Team, saat kopdar di hajatan.
"Dengan Bismillah dan upaya mencari silaturahmi, di tahap ini saya ingin mematangkan pengalaman putra saya di 65 cc Pro, di tengah kerasnya kompetisi motocross, "semangat H. Adi Lukito.
Dan menyinggung persiapan jelang event status kejurnas motocross mendatang, M. Raditya belakangan ini mulai berada di tahap pencapaian on fire.
Total handicap sirkuit Rizqy Motor Boss Mild, Bulusari, Gempol, milik H. Rokhmawan kakak kandung H. Adi Lukito, makin singkat dan rapi, diselesaikan M. Raditya.
Selain dipicu makin meningkatnya nyali, usai accident, juga dipengaruhi mesin KTM 65 cc yang kembali diupgrade performa-nya.
Kontribusi, piranti piston assy Wiseco, Hinsons Clutch dan cylinder head assy from VHM, diklaim signifikan pengaruhi gaya balap M. Raditya menghadapi tipikal sirkuit teknikal itu.
Intonasi RPM lebih smooth, tak sampai teriak.
Bawaan motor lebih mudah, demikian dengan durability mesin, terjaga lebih baik.
Fantastisnya, torehan speed mengalami peningkatan hingga 10%, selaras dengan status-nya yang berada di Pro.
M. Raditya makin mudah improve dan adaptasi, dengan pesatnya perubahan speed pacuanya.
Hingga tipe tapak kaki, berganti dari salah satu brand dunia, guna memantapkan traksi.
Ironisnya, gaya bawaan jadi lebih tenang, dari sebelumnya yang dominan full throttle.
"Di point ini, saya yakin skema menguntit dan menekan lawan, makin mudah dilayangkan M. Raditya, "jelas Rojali tuner yang kini mengawalnya.
Sebab, stock power terjaga dengan baik, saat mensimulasikan di sirkuit Boss Mild hingga 15 menit.
Logikanya, kalau di sirkuit tipikal teknikal M. Raditya telah menemukan chemistry, maka di tipikal sirkuit high speed, sudah menguasai celah dan siasatnya.
"Baik dari sisi kapasitas beradaptasi, maupun kemampuan performa mesinya terkini, "nilai Rojali.
Di sesi ini pula, M. Raditya mulai mentradisikan di grid start beralas track board trellis, yang biasa dipakai laga motocross International.
Sebab, piranti ini juga yang biasa dipakai di kejuaraan nasional.
Sampai berita ini diturunkan, intensitas training M. Raditya makin rapat, spesial menghadapi kejuaraan bergengsi skala nasional mendatang. skg