Memanasnya kompetisi mocin di tanah air, pernah menghadirkan fenomena baru, terkait petarung loyalis yang berkesempatan mengatrol brand mocin di eranya.
Mocin sempat digdaya, dengan serangkaian jajaran squad yang out of the box.
Sebab, menjadi jawara dengan mocin, seolah menjadi sayembara, selebihnya menjadi ajang pertarungkan prestige.
Salah satunya adalah Zainal mantan rider yang membela brand Loncin, yang sempat menyemarakan kompetisi road race nasional era 2000.
Rider yang tenar dengan julukan "Cnal Andru #34" itu pekan silam Go Back, dengan formasi baru.
Dengan membawa bendera Beton Mas Racing Team, Bondowoso.
Dalam keterangan resminya, Zainal terobsesi mengulang sejarah.
Ditambah lagi, Bondowoso tempat tinggalnya mati suri, sehubungan dengan gairah racing dan kompetisi.
Dengan penuh semangat 45, Zainal Atau C'Nal Andru merogoh kocek pribadinya dalam sosialisasinya.
Zainal yang kini menjadi pengusaha sukses di sektor artistik pembangunan itu, menilai Bondowoso saatnya bangkit.
Mengingat pertumbuhan minat dan life style otomotif di Bondowoso terbilang tinggi.
Faktanya, komunitas matic sampai big bike, cukup marak di Bondowoso.
Racing saya coba kembali hidupkan, dinamis berdampingan dengan life style.
"Selebihnya, untuk merangsang inspirasi, pertumbuhan industri kreatif otomotif, seperti bengkel bubut dan workshop racing, "bijak Zainal.
Demikian formasi Beton Mas Racing Team, Bondowoso, mendaulat M. Faqih rider pribumi Bondowoso, yang mengawali karier balap di 2015.
Di event road race Probolinggo, minggu silam M. Faqih turun di serangkaian kelas open.
Seperti kelas 116 cc open dan 125 open, yang dijubeli petarung brilian.
Kondisi di lapangan, M. Faqih mampu menjadi koloni rider 5 besar, selama laga berlangsung.
Kendati status M. Faqih pemula, tapi saya yakin metodhe penjenjangan seperti ini, signifikan torehkan hasil lebih baik.
Sebab, banyak serapan ilmu yang didapat M. Faqih, saat hadapi rider kawakkan.
"Demikian M. Rohym arsitek mesin di belakangnya, akan terpacu beradaptasi dengan kapasitas performa kuda besi para rivalnya, "tegas Zainal optimis.
Resepnya, tetap up date data up grade performa mesin, jadi harus bisa mengkesampingkan ego.
Pasalnya, blue print korekan motor road race, telah mengalami perkembangan dua dekade.
"Jadi, harus terpacu berinovasi, untuk research dan testcase, seperti petuah om Zainal, "beber M. Rohym.
Bahkan racing team, yang berada di kawasan Jl. Mastrip, Sukowiryo, Bondowoso itu, akan bertransformasi menjadi sekolah mekanik.
Untuk mengakomodir milenial lulusan SMK sederajat, yang ingin memperdalam pengetahuanya akan otomotif, khususnya racing.
Sekaligus sebagai misi sosial keluarga besar Beton Mas Racing Family, untuk mencetak milenial yang siap menghadapi dunia kerja nyata.
"Khususnya, bagi milenial yang belum berkesempatan duduk di bangku perguruan tinggi, "bijak Zainal.
Hal ini juga hasil pertimbangan, pesatnya pertumbuhan dunia otomotif, yang berpeluang untuk dijadikan lahan berkarya dan bekerja, khususnya para Lulusan SMK sederajat.
"Semoga, dengan peningkatan SDM di segmen otomotif ini, Bondowoso kembali bertaji, di dunia balap nasional, "semangat Zainal. skg/foto : doc