Sejak berita ini diturunkan, rahasia yang tersimpan rapi oleh manusia tercepat di Indonesia itu, secara resmi diumumkan ke public racing tanah air.
Bahkan pernyataan yang disampaikan, membuat public racing tanah air terkejut dan hampir tak ada yang menduga sama sekali.
Bahwa Qbot adalah sosok investor workshop Speed Lab, sentral layanan terpadu, soal maintenance sampai up grade performance level Sultan.
Bekerja sama dengan Sofyan yang dikenal sebagai engineholic, dalam pengelolaan dan pengembangan workshop yang berada di kawasan Gunungsari, Surabaya itu.
Pernyataan resmi itu, makin memperkuat tesis profil Qbot, yang sejak awal terobsesi menjadi manusia tercepat di Indonesia.
Bahwa kepiawaian Qbot, sekian persenya juga dibekali pengetahuan dan pendalalaman soal teknis.
Bermula di 2016 dengan pacuan andalan Sugomi, yang belum ada tandingan saat itu.
Momen itu lantas menjadi trigger Qbot, mendalami dan menseriusi karapan big bike di 2018 akhir bersama Sofyan.
Sekaligus upaya merefresh level karapan roda dua di Indonesia.
Bahkan, fungsional dan pendalaman, peranan doping option part racing kompetisi paling up date yang diadopsi, dipelajari oleh Qbot.
Qbot diatas motor sukses menjadi director, part by part dicela, diracik, disempurnakan dan disusunya, hingga menjadi supersonic.
Pria yang mengawali debut karier di segmen adrenalin drag bike & drag race di 2003 itu, memang sosok yang tak pernah puas dan enggan berada di zona nyaman.
Pola pikir exmud di bidang kontraktor yang dikelolanya di Kalimantan, banyak terimplementasikan di racing kompetisi.
Sebab, sesuatu yang baru dalam menjalankan bisnis "harus terus maju", ketika ditorehkan dalam grafik.
Untuk maju, bukan sekedar teori menggebu yang diselipkan, tapi banyak berbekal elemen, fitur, tracking wilayah dan nego.
Konsep matang dalam bisnis itu yang kental diimplementasikan rider bergelar "Sultan Herex Elite" yang pernah memacu ZX 10 di 2018 saat menyemarakan racing kompetisi di Indonesia.
Mungkin sepanjang 22 tahun, Qbot adalah sosok "The Only One" rider merangkap director juga komposer.
Tak sekedar mengacu pada lengkingan knalpot berbandrol 8 digit yang diurainya, tapi piranti pendukung mutlak dipertimbangkanya.
Bekal matang dalam mendevelope kuda besi ini pula, lantas diterjemahkanya dalam sebuah workshop Speed Lab tiga langkah lebih maju di 2019 bersama Sofyan.
Selaras level kompetisi karapan yang dibidiknya di segmen big bike, setelah meninggalkan drag race.
Makin spesial, Speed Lab juga didedikasikan oleh Qbot dan Sofyan bagi pemuja top speed alias speed mania level premium di Indonesia.
Terlebih lagi, serum up grade performance yang diadopsi Speed Lab, mulai merambah ke racikan BBM dengan Research Octane Number (RON) setara VP Fuel.
Itu artinya, pemakaian nama juga tak asal, istilah Lab pantas menjadi ruang research bersama para pemuja speed, untuk memecahkan rekor kecepatan kuda besi di atas rata-rata.
Pemaparan ini pula yang kemudian diikuti rencana gilanya, untuk tetap menawarkan kelas-kelas big bike, kepada promotor balap roda dua di tanah air.
Skala prioritas, tetap mengacu ke timing, era dan fenomena kian merebaknya diler big bike.
"Dan saatnya mengepakan sayap ke kompetisi lebih bergengsi, selain basic motor maupun matic lokal, "semangat Qbot dengan nada tinggi. skg