Mini GP yang telah berjalan 3 tahun di Jawa Timur, terus memancing animo peserta Mini GP di Jawa Timur. Bahkan secara menyeluruh juga memancing minat calon regenerasi pembalap Mini GP di tanah air.
Fenomena demikian yang kemudian terbaca oleh penyelenggara balap dan diolah dalam sebuah supporting race di setiap kejuaraan road race. Ketika ditinjau dari penjenjangan, memang rasional. Sebab, di saat memasuki usia 11 - 12 tahun, bisa bergulir ke kelas ECU standard.
Selain itu, sasaran dan misi dibalik Mini GP, juga menjawab program racing school yang digelontorkan oleh APM ternama. “Sehingga, secara penjenjangan racing school telah didapat rider-rider yang telah matang di road race,”jelas Yoyok Kristanto bokap Raditya rider Mini GP asal Lamongan kelahiran 2014 itu.
Raditya baru saja memulai kariernya di lintasan road race di usia 5 tahun, lebih tepatnya di bulan Desember 2019 di even road race Sumenep. Soal pengembangan skill dan fisik balap, ditangani oleh instruktur road race ternama, Irwan Parcok yang juga pernah mengawal Rally Joni Badrus di Mini GP setahun silam.
Sekarang Parcok yang juga sebagai penggerak seri Java Road Race dan Java Drag Bike yang digelar di Jatim, sepanjang 2020, giliran mengawal Raditya berlaga di kelas Mini GP usia 9 tahun. Menurut Parcok, passion Raditya lagi on fire. “Tapi, dari segi pengembangan fisik yang extra saya perbaiki lebih dulu, ”jelas Parcok yang mesti bolak-balik Surabaya - Lamongan untuk melatih skill Raditya.
Ketika fisik sudah mumpuni, giliran ke pembentukan jam terbang. Sehingga, serangkaian even road race yang kebetulan ada kelas Mini GP, tetap kita ikuti. Dari situ pula nantinya kita harapkan ada input dan evaluasi lebih komprehensif.
Dari obsesi Yoyok yang juga pejabat Dishub, Lamongan, selain ingin menghantar Raditya sampai ke puncak prestasi nasional. Kiprah Raditya di Mini GP juga ingin saya jadikan sebagai keypinion duta anti balap liar Lamongan.
Sebab, tegas dan nyata karier Raditya sejak belia telah dikader sebagai rider road race potensial yang siap membawa nama besar Lamongan di even nasional. Bahkan, kabar baiknya belakangan ini Yoyok, makin terpacu untuk mencari lahan sebagai sarana latihan rider Mini GP wilayah Lamongan dan sekitarnya.
Pada point ini juga, Raditya sebagai siswa TK Bintang 9, Kali Tengah, Lamongan itu kelak akan menjadi influencer bagi rider-rider belia Lamongan, untuk berlaga di jalur prestasi Mini GP dan road race, sebagai kelanjutanya.
Makin spesial lagi, Retno Rosati nyokap Raditya bangga dengan hobi putranya. Itu artinya, bokap dan nyokap sama-sama mensuport sepenuhnya. Sebab, dengan aktif dan proses berlaga di Mini GP, secara tak langsung mampu membentuk mental dan perilaku sportif pribadi Raditya sejak kecil. Semangat mas Raditya ! teks - foto : rio