Test Ride Perdana Brompton Boss Mild, Pasuruan : SPARING DENGAN MTB & HYBRID, MENYISIR PELOSOK ALAM PASURUAN

H. Rokhmawan Big Bos Rizqy Motor Boss Mild, Pasuruan. Bersama kolega & Boss Mild Cycling Club, test ride perdana Brompton. H. Rokhmawan Big Bos Rizqy Motor Boss Mild, Pasuruan. Bersama kolega & Boss Mild Cycling Club, test ride perdana Brompton.

Hari Sabtu (11-07-2020) pagi, menjadi hari paling berkesan bagi H. Rokhmawan Big Boss Rizqy Motor Boss Mild, Pasuruan. Di hari yang cerah itu, H. Rokhmawan bersama kolega dekatnya, melangsungkan test ride perdana performa sepeda lipat Brompton tipe M6LX Flame Lacquer Titanium, yang belum lama ini ditebusnya Rp. 80 Juta.

Tampak Kolonel Marinir Hadi Sumarto Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya, Ambon Yamaha, beserta kolega H. Rokhmawan lainya, ikut bersepeda dengan mode cross country berkombinasi endurance.

Seperti tradisi sebelumnya, di kesempatan ini H. Rokhmawan menyiapkan MTB dengan brand dunia, dengan group set dominasi Saint dan XTR. Dijamin memiliki performa yang ringan, dengan peralihan sistem gir depan belakang, lebih presisi.

Performa tapak kaki yang rata-rata telah berganti tipe kevlar, seolah terus merangsang, kolega H. Rokhmawan untuk menambah speed. Mengingat, tapak kaki dari produk Continental, Maxis dan Kenda ini, dikenal memiliki gaya resistance traksi yang lebih minim ke aspal. Selain itu, bobot tapak kaki-nya juga ringan.  

Sampai kalau dikalkulasi dengan bobot frame, berbahan alutech dan carbon, jelas dan pasti performanya cukup ringan. “Passion untuk menguji fisik kian terpacu, ”bangga H. Rokhmawan mengamati koleganya yang enjoy menikmati.

H. Rokhmawan & Kolonel Marinir Hadi Sumarto. Kompak menggairahkan olahraga bersepeda & mempromosikan indahnya pesona alam Pasuruan.

 

Kalau Kolonel Marinir Hadi Sumarto, yang memiliki postur tinggi lebih pas dengan frame ukuran 19” produk Giant, yang telah dirombak memakai tapak kaki jenis Hybrid. Dan merasa lebih nyaman memakai headstem pendek.  

Sedang, performa Brompton menurut H. Rokhmawan, cukup elegan dan unik  ketika dibandingkan dengan jenis MTB, Down Hill atau Road Bike. “Postur dada terjaga lebih tegap, mirip dengan sikap lari-lari kecil, ”sebut H. Rokhmawan.

Dengan lingkar roda yang lebih kecil 16”, kayuhan saat mengawali lebih ringan.  Selanjutnya, bisa diatur dengan perbandingan driven gear berat atau ringan, sesuai kebutuhan dan porsi tenaga. Bedanya, di kompartemen ini desiran rantai, lebih silent.

Kerenya, tapak kaki memakai merk Schwalbe Kojak 16”. Memiliki fitur puncture resistance atau tahan terhadap tusukan. “Performa traksi medium, sehingga cocok untuk semua jenis trek, dari tarmac maupun ada gravel-nya, ”beber H. Rokhmawan.  

H. Rokhmawan. Bangga dengan eleganya performa Brompton & menjadi sensasi baru bersepeda.

 

Perbedaan yang paling mencolok, distribusi center of gravity terasa merata. Meskipun pada tipe M6LX Flame Lacquer Titanium, bobotnya lebih ringan 0,8 KG. Sehingga, saat di trek turunan meskipun kecepatanya bertambah, tetap stabil.

Dari sini saya bisa menyimpulkan, bahwa geometri Brompton tipe M6LX Flame Lacquer Titanium, sebenarnya diproyeksikan untuk jenis trek yang multifungsi. “Mau flat, up hill maupun down hill bisa dan stabil, ”puji H. Rokhmawan.

Itu artinya, rancang bangun Brompton tipe M6LX Flame Lacquer Titanium secara segmentasi, akan tetap nyaman saat dipacu semua level penghobi bersepeda. Baik transisi dari Road Bike ke Brompton atau MTB ke Brompton. “Sekalipun, yang baru saja hobi bersepeda, ”pengamatan H. Rokhmawan.

Untuk performa group set, justru seperti ciri khas Eropa, smooth dan tak berisik. Posisi shifter, tuas rem depan - belakang, cukup nyaman terjangkau anatomi tangan.

Desain dan kontruksi crankset Brompton tipe M6LX Flame Lacquer Titanium ditinjau dari lebar, cukup simetris memposisikan paha. Dari performa kenyamanan mengayuh ini, pantas menjadi pembanding klasifikasi group set level tertinggi, ”terang H. Rokhmawan.

Untuk total jarak menempuh kisaran 60 KM, dengan check point pabrik rokok Boss Mild di dusun Bulu, desa Bulusari, Gempol, Pasuruan, dengan start pukul 06.15. Mengambil rute wisata Cimori Prigen - Pintu Langit Prigen, lintas gunung Welirang dan gunung Arjuno.  

Keseluruhan rute didominasi trek menanjak. Pada point ini unsur endurance lebih didapat, menguji kestabilan fisik hingga melatih kardio. Sebagian kolega saya yang kebetulan ikut bersepeda hari ini, ada yang mengaku belum siap fisiknya.

Sebagian, justru kagum dan sibuk mengabadikan pesona alam pelosok Pasuruan. “Dan rencana sabtu mendatang, kolega saya kembali menantang melalui trek yang sama, ”semangat H. Rokhmawan.    teks - foto : enea/BM