Kalau di bulan silam, Milleprimo ADX 12" dinyatakan lolos dengan performa terbaiknya, di sirkuit Sentul Kecil, Bogor, saat diuji di kondisi trek kering. Beberapa rider yang menjadi tester, berani memakainya rebahan saat menebas fast corner.
Giliran di trek basah, masih menjadi teka-teki team Research & Development ADX Tire, sehubungan dengan desain patern, compound dan profilnya.
Atas pertimbangan segmen pasar yang akan menyasar pasar balap, maka performa compound Milleprimo ADX 12", kembali diuji di kondisi trek basah.
"Setara dengan mensimulasikan kondisi wet race, yang memang menjadi variabel tantangan para rider, disaat memasuki musim hujan, "buka Agung Yulianto Founder ADX Tire.
Apalagi sampai saat ini tak ada aturan, yang menghentikan jalanya jadwal race saat kondisi hujan, terkecuali terjadinya genangan air atau banjir.
Latar belakang ini pula, Milleprimo ADX 12" yang sejak awal di rancang untuk ban Mini Gp, selama fase development, juga diuji dalam berbagai kondisi.
Selain trek kering juga diuji di trek basah. Untuk melihat sejauh mana kemampuannya di tipikal trek basah.
Jadi, ada beberapa simulasi teknis yang diadopsi, saat kondisi trek basah.
"Dengan tekanan angin ban sedikit diturunkan, untuk membantu flexing, agar lebih adaptif dengan surfacenya, "urai Agung.
Dan setelah diuji dengan peningkatan kecepatan berangsur terus meningkat, mulai didapat sebuah data dan fakta terbaik.
Hasilnya cukup memuaskan bagi team. "Karena melengkapi hasil positif dari serangkaian test yang di jalani, "yakin Agung juga Alumni Desain Produk Industri ITS, Surabaya.
Dari komposisi karet dan compound, profil, patern dan tingkat kekerasan side wall, sebenarnya bisa untuk melayani trek basah, "tambahnya.
Cuman, rider tetap membutuhkan adaptasi, untuk merubah gaya balap. Terkait gaya mengumpan RPM saat keluar tikungan, perubahan racing line dan level late braking.
Hingga paruh waktu testcase di kondisi trek basah, rider mulai terbangun kepercayaan, dengan performa gaya balap terbaiknya.
"Dari data ini pula, Milleprimo ADX 12 terklasifikasi sebagai ban tipe intermediet, "pungkas Agung. skg/doc
