Ada point menarik dari detail geometri Yamaha Aerox Alpha, sehubungan output performa handling, yang lagi hangat menjadi perbincangan milenial penggemar Sunmori.
Kalau Aerox tipe lama mengadopsi diameter luar inner tube 26 mm, sedang inner tube Aerox Alpha lebih besar, yaitu 30 mm.
"Perubahan diameter inner tube ini, secara tak langsung mempengaruhi jarak tepi antar inner tube sisi kanan kiri, jadi lebih lebar.
Otomatis, desain dan dimensi under bracket comp atau segitiga depan, jadi ikut berubah.
Kalau konteks perubahan under bracket comp arahnya lebih lebar, pengaruh ke handling jadi makin stabil, "jelas Ilham Wahyudi GM Service Yamaha PT. STSJ.
Perubahan piranti sektor handling ini, memang rasional, ketika mengacu pada agresifnya performa akselerasi dan speed Aerox Alpha yang kian meningkat.
Bahkan, perubahan juga makin terasa, saat dipacu di kecepatan tinggi !
Handling jadi lebih mantap, belum lagi ketika dipadukan perubahan detail fascia Aerox Alpha.
Termasuk dipakai manuver lebar, sensasi kestabilan tingkat tinggi, memang tak terbantahkan.
Terlebih ketika dikorelasikan ke profil lebar tapak kaki Aerox Alpha, jadi tanpa kompromi menghajar beragam handicap bertipikal high speed.
"Demikian saat pengereman extrem, bodi depan tetap stabil menopang bergesernya center of gravity, "yakin Ilham Wahyudi.
Bekal perubahan under bracket comp ini pula, Aerox Alpha jadi tepat dijadikan partner touring, maupun pemakaian daily use.
Impresi performa ini, jadi selaras oleh detail desain tarikan garis bodi Aerox Alpha, yang tampil makin sporty. skg