Mulai muncul di permukaan, resiko terlambatnya penggantian oli mesin Aerox 155 VVA. Menimbulkan suara asing di mesin, suaranya mirip dengan rubber dumper guide roller weight yang mulai mengeras.
Memang, orang awam menyebutnya sumber suara ada di CVT. Tapi, setelah dilangsungkan pembongkaran, daleman komponen CVT baik-baik saja alias normal.
Usut punya usut, clearance katup ikut diperiksa. Makin memancing penasaran, clearance katup dengan posisi camshaft berada di top, berubah-rubah. “Kadang rapat dan renggang, ”terang Amin mekanik RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo.
Agar tak sampai menimbulkan salah paham dan prediksi tak berdasar, langkah pembongkaran unit rocker arm dan camshaft dilakukan.
Memang sih cukup ribet, sebab perangkat water pump mesti dilepas dulu, berikut cover depan silinder cop. Kondisi titik sentuh camshaft pada puncak, tak terjadi aus dan optimal diback up pelumasan.
Saat mengecek rocker arm, baru mulai muncul, pemicunya. Yaitu roller rockaer arm, mulai oblak. Kalau dikonversi ke ukuran mungkin 1 mm. Diagnosa roller oblak makin jelas, setelah direndam larutan pertalite.
Saat digoyang, muncul resonansi atau suara ketukan berulang-ulang, berasal dari roller rocker arm. “Alamat, rocker arm wajib ganti baru, ketika mengikuti Standar Operational Procedure, “sebut Amin.
Tapi, alangkah kagetnya saat dikonfirmasi ke bengkel resmi Yamaha, harga rocker arm Aerox untuk in dan ex, menembus harga Rp. 583.000. Dengan rincian rocker arm in Rp. 414.000 dan rocker arm ex Rp. 169.000.
Amin yang lama memiliki bekal ilmu subtitusi atau kanibalan, mencoba memutar otak. Bentuk dan desain rocker arm, semua varian Yamaha yang memakai roller dianalisa dan diamati dan dibandingkan dengan data pencarian di google.
Hingga menemukan persamaan dengan roller rocker arm milik Mio M3 dan Vega Force. “Detail ukuran roller rocker arm, sama-sama memiliki diameter luar 18 mm, diameter dalam 9 mm dan lebar 6 mm, ”jelas Amin.
Harga pun dicrosscek Amin, hingga kembali tersenyum. Sebab, bandrol rocker arm Mio M3 hanya Rp. 97.000 satu bijinya. Ketika dikalkulasi lagi, harga versi KW pasti lebih murah, sebut Amin tapi dalam hati.
Dari sisi kontruksi dan cara pemasangan, saya nilai menganut model pres. Mirip dengan pen bushing rantai. “Bedanya, pen bushing roller rocker arm Aerox, tengahnya lubang, ”urai Amin.
Tak pakai lama, baut steinless ukuran 8 mm kemudian dibandingkan ukuran pen bushing roller rocker arm Aerox. Dan memang ukuranya sama persis.
Untuk menjaga kepresisian bentuk rocker arm Aerox, proses melepas pen bushing memakai sistem tekan, dengan bantuan ragum. Awalnya memang kuat, setelah bunyi dak.., baru ringan indikasi pen bushing terdorong dan terlepas dari dudukanya.
Dengan cara sama, giliran roller rocker arm Mio M3 yang dilepas. Setelah dianalisa bagian yang aus, hanya terdapat di pen bushing. Untuk bantalan needle bearing aman, termasuk dudukanya.
Tak mau spekulasi, Amin lantas memilih memakai roller rocker arm Mio M3, lengkap dengan pen bushingnya. Proses pemasangan kebalikan dari pembongkaran.
Cukup siapkan minyak rambut Tancho sebagai perekat menata susunan needle bearing. “Agar, tertata rapi di posisinya, untuk mempermudah pemasangan pen bushing, ”saran Amin.
Dan problem seperti ini, saya yakin tak akan terjadi, ketika pemiliknya rajin mengganti oli mesin yang telah direkomendasikan pabrik.
"Sudahlah, untuk periodik penggantian oli mesin jangan bermain spekulasi. Rentang 2000 KM atau 2500 KM, sebaiknya lakukan penggantian oli mesin, "ingatnya. teks - foto : collins