Catatan Mevans Sanggramawijaya - Onesixeight Motocross Team, Menanggapi Batalnya Kejurnas Grasstrack 2021 Seri 1, Semarang

Mevans Sanggramawijaya. Pegang teguh komitmen, untuk mensuport event & tetap menghargai kebijakan yang berlaku. Mevans Sanggramawijaya. Pegang teguh komitmen, untuk mensuport event & tetap menghargai kebijakan yang berlaku.

Komitmen dan kepercayaan, memang menjadi taruhan reputasi di setiap birokrasi, terkait kerjasama mutualisme. Semoga saja tidak membangun opini dan terjadinya krisis kepercayaan, terkait batalnya Kejurnas Grasstrack Seri 1, Semarang.

Setahun lamanya, pelaku otomotif dalam hal ini penyelenggara atau promotor balap, dihadapkan berbagai dilema yang cukup kompleks.

Kalau disimpulkan dan ditarik benang merahnya, judulnya lebih tepat "Reputasi Vs Solusi". Bicara reputasi, jelas akan terbangun dengan komitmen.

Yaitu, selalu ada dan bisa ditebak tanggal mainya.

Mevans Sanggramawijaya. Telah berjalan sesuai peran masing-masing & prosedur yang benar.

 

Sama persis dengan reputasi penjual rujak cingur yang memiliki outlet. Cita rasa, kebersihan dan harga, jaminan mutu.

Konsumen jadi nggak malas meskipun merogoh kocek agak dalam. Karena memiliki outlet, pasti tanggung jawab.

Demikian reputasi seorang penyelenggara balap yang memiliki bendera club event dan jam terbang.

Berani mengakomodir dan menampung aspirasi pembalap, terkait jadwal balap, karena memiliki resep. Usai rakerprov pasti terbit dong, gambaran jadwal balap.

Mevans Sanggramawijaya. Penyelenggara telah memiliki resep, untuk menjaga reputasi.

 

Team balap menunggu itu pasti. Begitu juga penyelenggara ikut mengamini,  sembari bikin flyer.

Memasang bejibun logo dan corak pesanan sponsor, agar mudah tersampaikan.

Point ini penyelenggara sudah berusaha komitmen, berbekal niat dan tekad untuk  membangun reputasi.

Sampai bersemangat meyakinkan sponsor pendukung, memastikan event berjalan, untuk menjaga cita rasa serperti penjual rujak.

Mevans Sanggramawijaya. Reputasi tergoyang, padahal memiliki bekal tekad sejak awal.

 

Tapi, ketika dihadapkan dengan policy berkepanjangan dari rangkaian pandemi, reputasi ikut tergoyang.

Ingat ya, tergoyang bukan karena cita rasa, sebab komitmen dan tekad telah terbentuk dan terjaga sejak awal.

Seharusnya akan lumer, ketika ada komunikasi dua arah dengan pemangku, mencari solusi.

Dan solusi ini yang sejatinya perlu dibangun. Mencari konsekuensi dan kompensasi, apa saja yang perlu disepakati bersama, demi berjalanya event.

Tak perlu cari pembenaran dan saling tunjuk, apalagi membandingkan. Ingat, otomotif hanya sebagai ajang para penghobi, berbalut karier dan prestasi.

Mevans Sanggramawijaya. Butuh penjelasan, terkait kompensasi & konsekuensi seperti apa yang perlu diterapkan.

 

Dengan ganjaran mengangkat sektor pariwisata dan lapangan kerja, telah identik menjadi paket bagi tuan rumah.

Memikirkan yang menjadi pemikiran masyarakat luas ini, layaknya dibold dan dijadikan pondasi untuk mencari solusi.

Maka, alangkah mulianya, ketika segala keputusan diketok lebih komprehensif, juga persuasif, agar mudah dipahami dan diterima pelaku otomotif khususnya penyelenggara dan rangkaianya.

Mevans Sanggramawijaya. Cobalah menilainya dari sudut pandang yang lebih bermartabat.

 

Terpenting, untuk motocross dan grasstrack mania di tanah air, di saat krisis event melanda seperti saat ini, cobalah menilainya dari sudut pandang yang bermartabat.

Agar, alasan mendasar batalnya sebuah event sekelas kejurnas, bisa dipahami tanpa mendramatisirnya.

Sampai disini, solusi apalagi yang perlu segera direalisasikan bersama ?

Mevans Sanggramawijaya. Duduk bersama mencari solusi terbaik, sebagai jalan keluarrnya.

 

Minimal ada forum dan komunikasi dengan induk sebagai pemangkunya. Untuk mengupasnya matang. Sampai terbentuk sebuah plane A, B dan C, untuk menghindari deadlock.

Sebab, cara ini yang sejatinya bisa menyelamatkan terjadinya krisis event otomotif di tanah air.

Dan jangan sampai merebak istilah trauma dan percuma, itu !

Oh ya, terkait jadwal Kejurnas Motocross yang rencananya digelar di Pemalang, dalam waktu dekat ini, sementara waktu dialihkan ke sirkuit motocross alternatif lainya.

Mevans Sanggramawijaya. Demi kenyamanan peserta, jadwal kejurnas Pemalang, dialihkan ke sirkuit motocross lain.

 

Secara infrastruktur Onesixeight Motocross Circuit telah siap pakai, dari total desain handicap, paddock area, hingga akses jalan ke sirkuit.

Tapi, atas pertimbangan kenyamanan peserta, dari hasil survey sementara, lokasi penginapan cukup jauh.

Masyarakat Kuta, Belik, Pemalang juga belum ada inisiatif dan improve, dalam merubah tempat tinggalnya menjadi guest house.

Seperti masyarakat di wilayah lain, yang kebetulan dekat lokasi sirkuit. Artinya butuh sosialisasi lebih dulu, terkait pemahaman dan membangun industri kreatif ini.   teks - foto : skg/doc