.

Persis dengan tradisi ketika musim kompetisi berganti tahun, usai Grand Final dan libur balap di akhir tahun. Secara momen sama persis di masa PPKM maupun PSBB, yang berdampak terhentinya jadwal event motocross.

Tapi, jangan salah ! Momen ini dinilai paling krusial bagi team motocross. Justru ada yang intens training skill, untuk pembekalan skill.

Hingga dimanfaatkan menyusun strategi dan reformasi, pada seluruh jajaran divisi internal team sebagai evaluasi dan merefresh suasana.

Bahkan, berlangsung senyap termasuk jadwal sesi training, hingga tak diketahui rival.

Strategi matang seperti ini biasa diadopsi instruktur motocross nasional, untuk shocktherapy rival, termasuk Onesixeight Motocross Team.

Spontanitas aksi Mevans Sanggramawijaya crosser Onesixeight Motocross Team, mengejutkan crosser KMI B juga crosser KMI A.

Skill Mevans benar-benar menjadi shock therapy rival-rivalnya, kendati sudah beradaptasi di Onesixeight Motocross Circuit saat sesi free practice.  

Sejak awal start di Moto-1, permainan racing line Mevans terjaga efektif, tajam  dan minim kesalahan.

Kalau diakumulasi dari total cornering handicap Onesixecight Motocross Circuit, wajar ketika sang Pangeran meninggalkan jauh rivalnya.

Kesuksesan Mevans tetap melampui proses berdarah-darah dan bukan melalui jalur instant khas pengaruh sadis ilmu hitam.  

Kalau diilustrasikan, ketika crosser lain masih tertidur, Mevans sudah mengaspal di Jl. Sudirman, Jakarta, route bersepeda sebagai sarana pelatihan fisik.

Termasuk jatuh bangun saat training skill. Bahkan, bukan hanya pemantapan yang dicarinya.

Diam-diam Mevans, menyeleksi profil kuda besi, yang dinilai paling tepat mengawal karakter dan gaya balapnya.

Kawasaki KX 250F versi 2021 dan back up suspensi full KYB, dinilai Mevans yang memahami karakter gaya balapnya.

Selain itu juga ada nama Yuyuk kera Ngalam, sebagai dalang kecerdasan ECU KXF 250F pacuan Mevans.

"Power terbagi HP dan Torsi produktif, cenderung digeser bawah menengah, akselerasi jadi brutal dan itu yang saya suka, untuk menghadapi sirkuit teknikal, "papar Mevans.

Di ruang simulasi latih tanding ini pula, Mevans dikejutkan aksi tensi dan gaya balap Rudy, David dan Hanny, yang mengalami peningkatan signifikan.

Mereka bertiga terus berkoloni, saling umpan pressure dan mengovertake. Padahal di event terakhir, mereka selalu tereliminasi di lima besar.

"Mereka ini juga kuda hitam, bagi crosser KMI B yang sempat berada di peringkat 2 dan 3, "kagum Mevans. 

Beda dengan jajaran crosser KMI A, seperti nama Wahyu Wijayanto, Rudianto, Agus Polo, Endi Wijanarko, Slamet Bius, Fery Irawan dan Irawan Wibowo.

Mereka justru menjadi penggerak dan bangkitnya motocross di daerahnya masing-masing. Menjadi hal wajar, kalau kapasitas fisik dan trik memancing emosi rival kian berkembang.

"Sementara saya pribadi terlalu banyak cabang olahraga dan jadwal pelatihan,  sampai nggak sempat latihan, "kilah Ferry yang kali ini gagal mencopet podium teratas.

Tapi, puji syukur semua rekan-rekan crosser KMI bisa hore dan kembali bersemangat.

"Bahwa kesempatan dan asa, ngegas kuda besi kesayangan di sirkuit motocross masih ada saja pribadi yang perduli dan pasang badan, "timpal Beng Pasadena dengan mimik serius.   enea/NPJ