Makin kesini, transformasi Matic Race terus menunjukan totalitas dan keseriusan Michael Rudi, dalam mengemas kejuaraan.
Trade mark dan brand titelnya, makin kuat mencengkeram, seperti kisah adu kebut kemasan One Make di 10 tahun silam.
Alasan mendasar, Mulai terbangun loyalis, yang setia tampil di putaran Mata Panah Cup Race, cukup menjadi indikatornya !
Mata Panah Cup Race, kalau diilustrasikan macam doping, semua pelaku racing segmen on road jadi kembali bergairah.
Khususnya bagi racing team Jatim, bahkan luar provinsi, sebagai tahapan dan pijakan sebelum, Go Nasional.
Apalagi, setelah berbondong pelaku kawak memeriahkan Mata Panah Cup Race, bahkan sebagian ikut mensuportnya.
Ihwal kontestan ini pula, lantas menjadi daya pikat, seiring pusaran dan tensi kompetisi, yang terus terbangun di setiap ronde-nya.
Research dan testcase kembali berjalan, dari data evaluasi, sebagai petunjuk kembali dinamisnya racing kompetisi segmen road race.
Efek dominonya, racing team yang lagi menapaki karier dan torehan prestasi hakiki, lantas tersulut ikut berlaga.
Mengekor maupun taraf sparing, lantas memunculkan semangat, hingga mengatrol gaya balap.
Taraf dan standarisasi jadi berkelas, dinilai rasional untuk menakar, memonitor dan mengevaluasi, baik aspek kuda besi maupun mental bertarung rider.
Termasuk pebisnis cap racing, dari level pabrikan sampai skala home industri, kembali lega, setelah terbayang demand pasar.
Point ini, yang lagi-lagi menjadi nilai jual Mata Panah Cup Race 2023.
Michael Rudi sejauh ini sukses menjadi kompor racing team, tapi di ranah positif, cukup berdasar juga terukur jadi tak asal copas.
Bahkan, engine builder dan tuner yang sebelumnya lempar handuk, kembali semangat untuk tampil.
Demikian tuner yang biasa terbang keluar pulau dan menilainya lebih cuan.
Bela-belain, cancel jadwal penerbangan untuk beradu popularitas di Mata Panah Cup Race 2023, seperti di putaran Tulungagung, Maret silam.
Dampak dan pengaruh obyektivitas, layout dan tatanan sirkuit, yang diadopsi, memang tak terbantahkan. Sulit dipaido !
Itu lantaran ada seeded kawak Jatim DNA Timur Tengah, yang tampil menjadi inspeksi track.
Antara sisi safety dan tingkat kesulitan handicap, dirancang akur dinamis.
Dengan begitu refresh skill jadi terserap, sekaligus menganulir persepsi rider "hafalan".
Bahkan, dari sisi lebar sirkuit kini lebih memungkinkan, untuk dijadikan ajang mengovertake.
Jadi, tak lagi ada alasan klasik ! "Atau memaksakan desain handicap atau antri sembako lah, "sorot Michael Rudi.
Belum lagi setelah tersulut kian berwarnanya sirkuit, oleh baner, spanduk dan bando sponsor berbagai brand yang pingin tenar.
Sketsa analisa pasar, Mata Panah Cup Race 2023 memang mengena, juga memiliki nilai jual.
Kabar baiknya, di Mata Panah Cup Race 2023, ronde dua (6-7 Mei 2023) yang fix akan dihelat di Kediri, juga dibuka tambahan kelas baru.
Tetap bernuansa inovatif juga aspiratif pastinya, yaitu "Kelas Non Prestasi".
Dari nama kelasnya saja, spesial disajikan untuk mengakomodir penggemar kecepatan, yang tak pernah difoto jurnalis, lantaran tak pernah naik podium.
Di Kediri mendatang mereka berkesempatan, untuk rebahan dan beradu late braking.
"Jadi, kalau rider papan tengah, sudah banyak mendapat atensi dari penyelenggara, sekarang giliran petarung yang suka mengalah ini, menjadi perhatian kami semua, "senyum Michael Rudi. skg