KINGLAND MENGGOYANG PASAR BAN DRAG BIKE DI JAWA TIMUR

Ban Kingland. Aktif menebar promo di even drag bike Jawa Timur & layak menjadi alternatif ban drag bike baru dengan harga kompetitif. Ban Kingland. Aktif menebar promo di even drag bike Jawa Timur & layak menjadi alternatif ban drag bike baru dengan harga kompetitif.

Even Java Drag Bike Openchampionship 2020, Ponorogo minggu silam, diramaikan oleh ban pendatang baru, merk Kingland. Sebagai ban produk terbaru di tanah air, Kingland terbilang inspiratif dengan kualitas dan compound telah teruji. Momen hadirnya Kingland di even yang digelar oleh Lana, Parcok dan Jefry ini, memang strategis. Awalnya, Kingland resmi meluncur di pasaran pada bulan September 2019 di lampung.

Mengingat, beberapa produk ban yang bermain di drag bike belakangan ini, hampir tak terdengar gaung promonya. Di satu sisi, vakumnya pabrikan ban tebar popularitas ini, justru Kingland masuk dan agresif memanfaatkan momen ini. Melalui gerai dan display ban harian dan drag bike saat berlangsungnya even Java Drag Bike Openchampionship 2020, di Ponorogo. 

Hadir di tengah pasaran racing dengan 2 tipe, yakni CTX-2 profil 50/90-17 dan CTX-5 profil 60/80-17. Dinilai sebagai profil paling konsumtif, untuk kebutuhan drag bike, di semua kelas.

Makin spesial lagi, ada nama Hoky “Duck” Krisdianto mantan pembalap nasional yang bergabung menjadi tim Research & Development. Menurut Hoky, Kingland di lintasan drag bike sudah mampu dibuktikan melayani traksi kelas Bebek 4 tak 200 cc tune up. Termasuk di kelas Sport 2 tak 150 cc rangka standard an kelas Matic 200 cc.

Bahkan saat even drag bike di Jambi di kelas Matic 200 cc, best time sempat menembus 6,8 detik, diukir salah satu tim asal Palembang. “Jadi, memang sudah ada pembuktian, dari sisi sebuah ban konsumsi racing, ”tambah Hoky.

Hoki Krisdianto, Caca Yes & Joko. Hadir di tengah vakumnya promo ban drag bike di lintasan drag bike & optimis diminati pasar.

 

Dan pembuktian itu, berlangsung di kondisi aspal atau lintasan yang tidak sama. “Artinya, di berbagai kondisi dan kontur aspal, Kingland mampu melayani kebutuhan traksi dengan baik, termasuk di trek beton, ”yakin Hoky. Dan puji syukur di even GDS dan PRPP, Kingland mulai menjadi primadona.

Tapi, tak lagi dikonsumsi oleh tim drag bike pendatang baru saja. Tim drag bike papan atas, juga menguji coba. “Sebagai sosialisasi dan bentuk simpati kita kepada tim drag bike, dengan menawarkan sebuah ban high quality dengan harga kompetitif, ” Joko Suseno QA/QC Division Head MR Comitee Head PT. King Tire Indonesia sebagai produsen ban Kingland milik Haris Mulyawan.

Santer kabarnya bahwa compound, side wall dan patern Kingland yang dipakai drag bike, diracik oleh beberapa master compounder yang telah memiliki jam terbang cukup tinggi di dunia tapak kaki.

“Sehingga, dalam perjalanan riset di lintasan drag bike, tak pakai lama dan langsung terbukti performa compound-nya, ”tegas Joko yang mengklaim ban drag bike Kingland mampu melayani sampai suhu aspal di 120 derajat.

Kendati demikian, beberapa tim drag bike sebagai sarana promosi tetap digandeng oleh Kingland. Seperti tim Moon Racing Sukoharjo, HJMR 57 Salatiga, Bonanza Bogor, Kawahara Wahana Coki Jakarta, AMS Lampung, Muraba Kendal, Stafel Makassar dan beberapa tim jawara asal Palembang.

Untuk brand ambassador, Kingland merujuk ke Caca Yes dan Wiwi, yang biasa berlaga di kelas Pemula Matic Wanita dan kelas Open. Dari sini bisa diilustrasikan, kalau skill pembalap wanita saja bisa teratasi sempurna dengan kualitas compound Kingland, apalagi saat dipakai pembalap batangan yang suka full throttle.

“Silahkan ditebak sendiri atas kemampuan compoundnya,”lontar Joko dan Hoky kompak. Dari statetment Joko juga menyebutkan, bahwa Kingland akan terus mensuport Java Drag Bike Openchampionship 2020 full seri. Itu artinya, ada speling waktu yang layak diperhitungkan oleh tim-tim drag bike untuk menguji coba produk Kingland.    teks - foto : enea