Final TGA 2019 silam serius dijadikan sebagai bahan evaluasi Onesixeight Racing Team. Setelah Mevans Sanggramawijaya rider Onesixeight Racing Team, mengalami accident di sirkuit Kepanjen, Malang.
Padahal saat itu peluang Mevans menjadi champion cukup besar. Sebab, sejak start dan fight di lap kedua, Mevans sudah berada di posisi kedua. Artinya, Mevans telak meninggalkan lawan. Kemampuan Husqvarna FS 450 pacuan Mevans saat itu diklaim diatas rata-rata.
Tapi, saat di dua lap berlangsung, problem handling berat menjadi momok suami Litta Rahmawati owner Onesixeight Racing Team. Menurut Mevans, handle bar saat dipakai manuver sulit dikendalikan alias melawan.

Jujur, kejadian ini nggak logis. Saat itu saya sudah siapkan jurus late braking dan rolling speed, guna mereduksi speed. Pengaruh gaya sentrifugal kuda besi, seharusnya menurun. Handling dan racing line yang tertib seharusnya bisa saya capai. “Apalagi saya sudah rebahan, tapi, hasilnya tetap out dan gubrak, ”cerita Mevans.
Apa yang saya alami di final seri TGA 2019 silam, sama persis yang dialami valentino Rossi saat bergabung di Ducati. Chemistry dan adaptasi, belum 100% didapat. Ada ciri khas di titik limit tertentu, yang sulit ditanggapi skill rider, meskipun rajin training skill.
REFRESH DATA HISTORY OPTION PART SEBAGAI ACUHAN DIVISI TEKNIK
Saya dan divisi teknik, baik bidang mesin, suspensi dan tapak kaki, bekerja keras untuk memecahkan persoalan handling berat Husqvarna FS 450 ini.
Di 2020 ini, saya kembali membuka catatan baru sebagai data, tentang list limit fungsi option part, grafik power motor, sampai data suspensi dan tapak kaki. Masing-masing digawangi oleh mekanik yang berpengalaman di bidangnya.

Cara ini, saya proyeksikan untuk mereduksi kelalaian SDM atau human eror. Temasuk catatan soal kelayakan data spesifikasi piranti hard ware. “Dan semua variabel opsi maintenance ini akan dipelajari oleh Kiswadi Kepala Divisi Teknik, ”jelas Mevans.
Fungsi catatan soal data ini, dipakai sebagai pelengkap saat menguji kemampuan Husqvarna FS 450, di fast corner, u-turn sampai chicane. Hasil rapat sementara bersama divisi teknik dan pit crew, momok utama memang power Husqvarna FS 450 berlebihan.

Akan tetapi, persoalan handling berat saat dipakai manuver telah dipelajari, untuk mencari solusi. Dari serangkaian history data option part, secara keseluruhan sudah final checking dan dinyatakan kondisinya cukup bagus.
PROFIL TAPAK KAKI 16”5” & 17” SUKSES MEMECAH PROBLEM HANDLING BERAT
Geometri rangka dan kaki-kaki, serta riding style, telah mengalami pembenahan dari basic Original Equipment Manufactured. Kontribusi paling besar dapat dari pemakaian Battlax BM04Z/BM03Z Supermotard Race Tires, ring 16,5” depan dan 17” belakang.
Perbedaan profil dan ring tapak kaki, mempengaruh handling lebih baik. Sebab, lebih kecilnya lingkar roda depan, sudut rake jadi makin sempit. Hingga memungkinkan menciptakan racing line, lebih ke dalam.

Sekalipun dipakai late braking, saat menusuk fast corner dan u-turn, handling tetap stabil, ketika memakai Battlax BM04Z/BM03Z Supermotard Race Tires. Pencapaian racing line jadi konsisten. “Penampang traksinya saya nilai paling pas melayani bengisnya power Husqvarna FS 450, ”yakin Mevans.

Pengaruh lebih kecilnya roda depan, turut memicu perbaikan riding style. Raiser berganti lebih tinggi, berikut handlebar berkontur agak tinggi. Dan busa jok, ada rombakan lebih tipis. “Jadi, posisi riding style kembali dirubah menyesuaikan ukuran roda depan, ”tambahnya.
Sampai gaya membalap saat accident di sirkuit Kepanjen, Malang, kembali saya simulasikan. Dan alhamdulilah, perlahan tapi pasti saya menemukan karateristik Husqvarna FS 450, yang mulai mengarah ke tahap improve.

Pengembangan dan evaluasi ini, sengaja mengacu ke progress tim-tim Moto GP. Sesi seting dan final seting, terus berlangsung menjelang event. “Sampai, intensitas jadwal fisik mesti saya tambah, dengan cross country naik Santa Cruz, sebagai penunjangnya, ”beber Mevans.
Saya semakin yakin bahwa penampang traksinya, tak mengalami perubahan bentuk, atau Psi-nya naik. “Input terakhir selama dua minggu aktif seting dan beradaptasi, best time di Sentul Kecil, Bogor, saya mampu menembus 58 detik dan maksimal di 57 detik, ”bangga Mevans.

Jujur, saat dikomparasi dengan tapak kaki brand lain, selisihnya bisa sampai 2 detik. Bisa jadi di TGA 2020, hanya Onesixeight Racing Team yang memakainya. Meskipun Bridgestone sebagai produsen Battlax BM04Z/BM03Z Supermotard Race Tires, tak lagi memasukan ke pasar Asia, kita tetap mengordernya langsung dari Italia.
“Memang dari cos terlalu tinggi, tapi demi tercapaianya progress dan prestasi Onesixeight Racing Team di 2020, sepakat kita realisasi, ”semangat Mevans.
RENCANA MENGUJI TAPAK KAKI DI MALAM HARI
Sejauh ini, Battlax BM04Z/BM03Z Supermotard Race Tires, compound-nya cocok untuk suhu aspal yang relatif tinggi. Sebab, saat uji coba di siang hari pada pukul 13.00. Lonjakan Psi efek peningkatan suhu tapak kaki, di 15 lap juga minim. Sebab, pencapaian racing line tak ada perubahan.

Tapi, ketika bercermin di event TGA series di tahun sebelumnya, yang juga digelar malam hari. Nantinya, akan kita uji coba. Tapi masih mencari waktu yang tepat. “Bagaimana reaksi dan performa Battlax BM04Z/BM03Z Supermotard Race Tires, saat menghadapi suhu aspal lebih rendah maupun kondisi wet race, ”urai Mevans. teks - foto : collins/NPJ