Kisah dan cerita bermula dari aktifitas Banuwa, sebagai pentolan SRP. Sebuah even milenial ajang penyuka kecepatan di zona Jatim. Kendati demikian, peserta yang hadir di SRP, tetap dijubeli peserta dari luar Jatim.
Dari sini pula, awal mula Banuwa merasa panas, mendengar bising dan sarat aura kompetisi dengan pressure tinggi. Ilustrasi demikian, pelan tapi pasti ikut memprovokasi Banuwa, untuk ikut bergaya di trek lurus 201 meter.
Tapi, aksi Banuwa terbilang silent, tak mau pamer sana-sini. Banuwa maunya bikin kejutan, membangun kuda besi spesial trek 210 meter, untuk memeriahkan event SRP yang dikelolanya.
Workshop milenial RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo jadi rujukan Banuwa. Paket hemat membangun herex, menjadi opsi Banuwa. “Tarjetnya turun di kelas sport 4 tak FFA dan best time pasti mendekati 7,6 detik, ”sumbar Banuwa.
Sahex mekanik RAT Motorsport, setelah mendengar intonasi tinggi statetment Banuwa, mendadak langsung membuka kamus dan konsultasi ke Amin dan Fikri seniornya.
Dari hasil mufakat, konsep korekan long stroke jadi andalan Sahex. Melalui pemakaian crankshaft GL Pro Neo Tech dan crankcase Tiger. Tambah daging berlangsung pada tepi crankshaft 12 mm.
Mengingat, Sahex bercita-cita terapkan stroke 72 mm. Luar biasa ! “Kalau bisanya bore up dan over square, sekarang saya mencobanya fight dengan long stroke, ”semangat Sahex.
Sahex mulai penasaran dengan input peningkatan torsi, usai mendynotest terhadap pengaruh speed. Power produktif untuk mengolah speed, kian berlimpah.
Bahkan rancang banguun long stroke juga dibuat licin melalui pemakaian conrod Ninja 150 cc 2 tak. Di point ini Sahex berimajinasi, conrod sport 2 tak seeprti Ninja 150, dilengkapi bearing bambu pada small end dan big end. “Jadi dijamin pasti licin, selicin aditif oli mesin F1, ”senyum Sahex yang makin cakap itu.
Untuk piston, produk Kawahara 68 mm diapliaksi, bukan promosi tapi lantaran telah teruji. Kapasitas mesin 261 cc, dinilai cukup rasional menjadi bekal laga di sport 4 tak FFA.
Wajar, ketika asupan gas segar makin rakus, agar ringan menghela speed gigi 6, karbu PWK 38 mm diadopsi. Keseluruhan jeting mengalami replacement. Kerenya, racikan berdasar data dynotest.
Hingga jet needle berganti 3 kali, kontur gemuk, kurus meruncing dari bawah. Terakhir justru didapat best performa dari input jet needle custom, hasil rubahan dari kikisan waterproof.
Fase ini tak ada data dan angka, serius berdasar feeling. “Berusaha ambil ukuran tengah, lebih kecil dari jet needle gemuk dan diatas kontur jet needle yang runcing, ”bisik Sahex.
Kondisi racikan karbu demikian, yang mampu membakukan power maksimal 41 HP dan torsi maksimal 34 Nm.
Juga hasil kontribusi instalasi pengapian Totalos, dengan back up CDI BRT i-Max, yang diinstalasi dengan fly wheel Tiger dan aki Motobat. Pengapian tipe ini juga menjadi konsekuensi long stroke. Daya pengapian lebih strong di gasingan bawah.
Deret hitung pencapaian power dan torsi, dikondisikan lebih awal. Hasil dari aplikasi perbandingan kompresi 14,5 : 1. Paduan katup in 34 mm dan ex 30 mm, mutlak menjadi stimulusnya.
“Racikan dan paduan ukuruan katup ini, yang mampu menorehkan perolehan kurva interval RPM lebih kasar, ”papar Sahex yang mencangkok camshaft hasil custom RAT Motorsport.
Lift katup in 8,9 mm dan ex 7,8 mm, disebutkan aman terhindar dari problem surging dan floating. Karakter power torsinya, lebih disuka Holili rider yang rencana dipercaya full throttle di event SRP dan event resmi lainya.
Karakter power saat ini lebih pas diurai final gear 14- 35, pengaruh dari pemakaian first reduction gear GL-Pro Neo Tech dengan perbandingan 21-71. Sebab, ketika memakai orsi Tiger 22-68, peak power lebih pantas untuk 500 meter.
Licinya dan booster interval speed gigi rasio, juga didapat dari induksi gas buang yang dikelola knalpot RAT Motorsport. Komposisi leher 33 mm dan sarangan 54 mm, berkontur semi kone dinilai paling tepat melayani kapasitas mesin 261 cc.
“Nah, tinggal kebutuhanya dipakai apa nantinya. Tapi, secara persiapan total, saya proyeksikan untuk tampil di 201 meter, event resmi, ”tegas Sahex. teks - foto : rio