Nih dia keluarga yang harmonis dan juga kompak. Adalah pasangan Joko dan Yuli Palepo, pengusaha makanan ringan keripik dengan brand Sinar Jago, yang sama-sama penggemar otomotif.
Yuli kali ini yang giliran mensuport Joko, saat terdampak wabah supermoto beraliran street performance.
Yuli all out dalam suport bajet saat up grade performa mesin di workshop milenial Dony Kepanjen Motor Sport (DKMS), Sengguru, Kepanjen.
Wabah otomotif roda dua ini yang memang lagi diminati di kawasan Kepanjen.
Menurut Joko, selain stylish dan keren dipakai nongkrong berama istri. "Asyiknya, bisa berfantasi dengan performa speed, "bisik Joko.
Kadang di waktu lenggang, Joko ikut mengekspresikan hobi lamanya buat full throttle.
CRF 150L milik Joko terbilang disegani di zona Kepanjen. Hal demikian memang wajar, sehubungan dengan kapasitas mesin CRF 150L saat ini, menembus angka 222 cc.
Dony tuner DKMS kali ini memilih piston dari brand BRT 70 mm, yang diinstal dengan boring silinder produk JP liner.
Makin sadis, throttle body memakai BRT double injector. Kalau awal ramainya injeksi, double injector dinstal di depan velocity, tapi sekarang sama-sama berada di inlet.
Gas segar yang disemburkan injector, jadi sama-sama fokus diolah siklus mesin. "Beda saat diinstal di depan velocity, gas segar justru banyak yang terbuang, "analisa Dony.
Sesuai dengan hasil riset dan testcase, injector primary bagian bawah dikanibal dari Ninja R Mono. Sedang injector secondary yang terpasang di sisi atas, memakai OEM.
Timing semburan injector primary dan secondary kali ini diseting berlangsung bersamaan, sejak gasingan bawah.
"Untuk data flowrate-nya, pada injector Ninja R Mono 200 cc/minute sedang injector OEM, datanya 135 cc/minute, "jelas Dony yang menyeerasikan dengan menu porting polish itu.
Perbedaan flowrate ini juga berdasar dari racikan gigi rasio yang bertipikal close.
Memang, debit flowrate harus presisi dengan kebutuhan mesin. Pengaruhnya grafik HP dan torsi cenderung meningkat selaras diatas 4500 RPM.
Erat terkorelasi untuk mendongkrak output perhitungan gigi rasio.
"Alasan itu pula, data sensor suhu mesin, masih real time dan tak ada manipulasi data, agar debit gas segar presisi, "sebut Dony.
Lebih lanjut, rubahan camshaft diplot dengan data in open 38 derajat membuka sebelum TMA dan 60 derajat menutup setelah TMB.
"Sedang ex open di 60 derajat sebelum TMB dan 32 derajat close setelah TMA, "terang Dony yang memakai katup 36 mm dan 31 mm.
Output desain camshaft, juga cenderung berpengaruh pada pencapaian torsi lebih efektif, sesuai racikan gigi rasio.
Puji syukur, performa speednya luar biasa. "Bahkan dengan kapasitas mesin lebih besar, saya berani untuk diadu, "yakin Dony yang percayakan pelepas gas buang gawean Potter itu.
Sebab, rancang bangun option part mesin secara menyeluruh, saya nilai telah perfect dan terukur. Hal demikian ini pula yang kuat memberi energy positif Joko, yang makin semangat bermain racing roda dua. enea