Dennis Nara nama pemiliknya tahu persis, begitu sporadisnya wabah ngabers di metropolis, hingga berujung pada influenz seluruh pemilik matic.
Dari pengalaman, up grade setengah-setengah percuma, kerja dua kali. "Jadi, makin kesiani sekalian, saya coba bermain total, "kata mahasiswa UK Petra itu.
Pasal itu saat sesi foto, Dennis pesan untuk memakai judul Pembasmi Ngabers. Mantaps !
Pesan yang disampaikan Dennis, kuat merepresentasikan matic dengan performa super bengis tiada lawan.
Hal demikian memang pantas, sebanding dengan level up grade performance yang diaplikasi, lebih berbobot.
Kerenya, proses up grade performance mesin, berlangsung di MBro Garage workshop milik Nicholas, yang tak lain teman kuliah Dennis.
Keduanya terklasifikasi mahasiswa Fakultas Teknik Mesin UK Petra. Praktis pada perjalanan up grade, cukup banyak debat dan evaluasi.
Setelah mengacu ke pembanding dari ilmu yang didapat di bangku kuliah. Nicholas yang beken disapa Nicho tak mau gegabah, demikian Dennis.
Keduanya sepakat mengusung metodhe step by step, sembari test case. Hasilnya pasti matang dan berbuah indah, "senyum Dennis.
Hal demikian memang rasional, ketika meninjau blok silinder, crank shaft dan conrod yang diadopsi from BRT.
Menurut Nicho, desain dan materialnya, memang cerdas dan tahu persis akan kebutuhan full throttle.
Infonya, piston dan silinder, kubikasinya meningkat hingga 199,9 cc.
Material pistonya dari ceramic, sehingga tahan suhu tinggi. Otomatis nilai friksi, lebih efisien dan naik turun piston kian licin.
Kalau dikonversi ke RPM, singkat menyentuh RPM tinggi.
"Sipnya bahan big end dan lapisan lubang conrod, materialnya spesial untuk konsumsi gasingan tinggi, "papar Nicholas.
Bukan itu saja, desain crankshaft juga lebih berat, dengan titik counter weight balancing yang mampu menyempurnakan gasingan atas.
Dari membengkaknya kapasitas mesin, throttle body berganti BRT dengan inlet 32 mm.
Diback up injector RPD, dengan spesifikasi 10 hole. "Kalau dijabarkan, pengaruhnya ke partikel BBM yang disemburkan, lebih halus mudah mendekati titik homogen, "sebut Nicho.
Melalui remap ECU Aracer idola tuner road race papan atas, debit gas segar dipatok dari angka 180 cc per minute, dipaksa melejit di 200 cc per minute.
Di atas 8000 RPM, mampu mengakumulasi AFR 12,5 : 1. Maka, menjadi hal rasional, saat didyno di RAT Motorsport, torsi maksimal mampu menyentuh 43,72 Nm saat di 2000 RPM.
Sedang kompartemen silinder head, pada intake diremer 2 mm dan exhaust mengalami pembesaran 5 mm, serta dilepas knalpot Best-3.
"Untuk camshaft dipinang dari BRT, tapi base circle diameter mengalami penyusutan 0,8 mm, "terang Nicho yang mencangkok pegas katup Moto1.
Berlanjut pada back cut valve, dari 45 derajat dijadikan 30 derajat, untuk katup in- ex.
Rubahan piranti ini yang diklaim, mampu memperbaiki flow gas segar dan buang.
Jelinya, pada thermostat turut menjadi perhatian Dennis dan Nicho. Orsinya berganti thermostat PCX 150.
Bedanya kalau thermostat milik Vario 150 build in, sedang milik PCX kontruksinya sistem klem.
Sehingga bimetalnya bisa dilepas dan siklus water coolant lebih ngelos. "Tak sampai menunggu suhu produktif, untuk bersirkulasi, "jelas Dennis.
Perilaku ini juga menjadi hal wajar, sehubungan dengan lonjakan kapasitas mesin dan optimalisasi sistem pendingin mesin.
Untuk konversi power to speed, juga diracik matang. Mengadopsi roller weight 10, bersanding primary sheave bersudut 13 derajat dari Ultra Speed.
Rubahan secondary sheave bersarang pada penggantian pegas movable driven face 1500 RPM dari TDR.
Beberapa tips trik juga ditunjukan oleh Nicho dan Dennis, melalui kanibalan pegas sentrifugal merk KVY Beat karbu.
Termasuk, drive belt yang dikanibal dari Vario 125, memiliki dimensi lebih panjang 10 mm.
Dan disempurnakan kampas sentrifugal N Max produk Daytona, dengan pad lebih panjang.
"Konsekuensinya silinder mangkuk sentrifugal dimotif grip, proses mengkopel kampas sentrifugal lebih baik, akselerasi lebih responsif, "bangga Dennis yang mengaplikasi velg TK Akasago dan Maxxis Grand Devile itu. skg