Tipikal mesin sport Kawasaki ini memang beda dari kompetitornya.
Sebab, DNA mesin mengusung line up varian off road pendahulunya, yaitu KLX 250.
Persepsi demikian yang menjadi acuhan Susanto pemiliknya, berimajinasi akan ketangguhanya.
Memang rasional metodhe pembandingnya !
Hal demikian wajar, Susanto juga mantan penggemar gas pol kala remaja, hingga mengakar ketika bicara topik basic mesin.
Kalau KLX 250 biasa dipaksa menghadapi track off road, tapi setelah bertransformasi ke sport fairing, jelas banyak tersisa semburan HP dan torsinya.
Pemaparan ini, yang disampaikan Susanto saat bertandang ke milenial workshop RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo.
Obsesi, anggota Satlantas Surabaya itu, ingin memperkuat performa DNA sport fairing-nya.
"Gasingan bawah ke tengah bengis dan top speed "jambak, "senyum Susanto memperjelas keinginanya.
Fikri dan Arul tuner RAT Motorsport, yang mendata estimasi keinginan Susanto, langsung puas setelah dapat petunjuk.
Mengawali proses up grade, silinder head lantas dominan jadi jarahan.
Porting polish menghilangkan kulit jeruk, intake dan exhaust, diadopsi Fikri, pada proyek kali ini.
Hingga meremer bold area sisi kanan kiri seteng katup in-ex, yang diteruskan pemakaian knalpot BSS feat RAT Motorsport, tipikal top speed.
Kabarnya, pembuatan knalpot ini selesai tak sampai makan waktu 2 jam, hasil racikan Papa Bayu Big Boss BSS exhaust, yang notabene sesama pemuja racing Sidoarjo.
Untuk kubikasi mesin, digawangi piston CBR 250 cc made in Vietnam, berikut penggantian liner silinder.
Bahan liner, sengaja saya ganti dengan material yang lebih match, konsumsi semi kompetisi, "jelas Fikri.
Dari kompartemen ini pula, angka perbandingan kompresi diracik, setelah meninjau list report "dongkrak top speed".
"Melalui custom dome piston, berikut penambahan space bukaan katup, hingga menghasilkan perbandingan kompresi di angka 11,5 : 1, "ulas Fikri.
Untuk camshaft bertahan standar OEM, cuman ketebalan shim penjamin clearence katup diatur ulang, mengejar clearence lebih renggang.
Menurut Arul, setara memainkan overlap lebih singkat, guna mendongkrak gasingan atas alias top speed.
"Sedang piranti Electronic Control Unit, berganti produk BRT Juken 5, "sebut Arul.
Performa terbaiknya, data remap menunjuk flow rate berada di 200 cc/minute.
Dengan posisi timing Ignition tertinggi 43 derajat saat di 6000 RPM - 9000 RPM.
Dan timing ignition terendah, diplot di 7 derajat saat bergasing di 1000 RPM sampai dengan 3000 RPM.
Hasil sesi seting speed, AFR ideal justru didapat ketika velocity stack berdimensi pendek, disematkan di throttle body.
"Respon speed di gasingan tengah, lebih agresif, "beber Arul usai sesi seting speed.
Fantastisnya, up grade minimalis tepat sasaran ini, sanggup mendongkrak power maksimal hingga 10 HP.
Hasil up grade menunjukan data dynotest sanggup mengakumulasi 37 HP di 9500 RPM, dari kemampuan power awal 27 HP.
Selaras dengan torehan torsi maksimal 26 Nm di 8000 RPM. skg