Vindy asal Malang, bela-belain meluncur ke Jl. Raya By Pass Juanda 17, Sidoarjo tak lain workshop RAT Motorsport, guna mendongkrak Satria F yang biasa diandalkan buat touring.
Inovasi, kreasi dan bejibunya loyalis RAT Motorsport, yang kuat mempengaruhi Vindy meluncur ke RAT Motorsport.
Sarana dan prasarana yang komplit, tegas dinyatakan sebagai acuhan Vindy. “Demikian soal kenyamanan dan memberi keleluasaan customer untuk diskusi, yang membuat saya makin suka dan teredukasi, ”sapa hangat Vinndy.
Termasuk soal limit up grade performa untuk jagoan touring. Sahex tuner RAT Motorsport, yang kali ini dipercaya untuk modifikasi mesin Satria F milik Vindy.
Pada piranti silinder head, masih mempertahankan pemakaian katup standar. Porting polish menjadi menu wajib Sahex, untuk memaksimalkan siklus gas segar dan gas buang.
Spesial mesin DOHC, porting polish berikut merubah desain porting telah menjadi menu wajib. Untuk menyiasati gas segar balik, efek meningkatnya debit gas segar saat langkah isap – kompresi.
Konsekuensi seperti ini yang merujuk pada terjadinya rubahan desain camshaft.
Atas pertimbangan kapasitas mesin bore up dengan piston 66 mm dari produk BRT. Maka, desain camshaft merujuk pada data ex open di 46 derajat dan ex close di 14 derajat. Sebaliknya, in open di 14 derajat dan ex close di 51 derajat.
“Dengan pencapaian, lift cam in 7,86 mm dan lift cam ex 7,60 mm, ”jelas Sahex yang mengadopsi camshaft in-in.
Praktis, angka perbandingan kompresi Sahex berani merujuk di angka 13,1 : 1. Sebab, imajinasi kian meningkatnya suplai gas segar, priorita menjadi pertimbangan Sahex.
Dasar ini pula, karbu dicangkok dari PWK 28 mm Sudco, berikut penggantian adaptor dan joint karbu, untuk merubah sudut inlet.
Menganut setingan basah, dengan komposisi main jet 142 dan pilot jet 35. Dimaksimakan perangkat pengapian yang tersentral dari CDI BRT.
Makin spesial, knalpot dari RAT Motorsport, turut dirancang berkontribusi mendongkrak HP dan torsi, di rentang variabel RPM.
Memakai ukuran leher knapot 32 mm, dengan kontur bafel landai ke diameter sarangan 61 mm. Racikan desain knalpot menurut Sahex, hasil riset dari drag bike yang disempurnakan untuk daily use dan touring.
“Sehingga, tetap ada rubahan pada sekat dan kontur leher knapot, ”tunjuk Sahex yang mematok perbandingan final gear 14-41.
Perbandingan final gear ini pula, yang dipercaya mampu meratakan performa gigi 1 sampai 6. teks - foto : enea