Brother asal Surabaya yang beraktifitas sebagai sales executive Mitsubishi ini, akhirnya kena juga influenz Matic Monster yang marak dipakai buat sunmori.
Eka Setiawan begitu nama lengkapnya, kini tinggal di kawasan Sukomanunggal, Surabaya, merasa heran dengan performa speed matic sunmori.
Tak pakai lama, Eka sapaanya langsung hunting workshop racing spesial matic yang lagi ngehitz.
Tak lain adalah M Bro Garage, digawangi oleh Nicolas, alumni UK Petra, yang kaya research, lantas jadi rujukanya.
UP GRADE 180 CC SISTEM PENDINGIN DIRANCANG EXTRA
Obsesi Eka tak muluk-muluk, cukup bisa nempel saat lepas traffic light seperti habit yang lagi berjalan.
Nicolas jadi ringan menerjemahkan, dengan progres utama dongkrak kubikasi volume mesin.
Melalui pemakaian piston 63 mm tipe forged, berikut pemakaian JP Liner, seperti kebanggaan Nicolas, konsumsi kebutuhan racing daily use.
Dicangkok pada blok silinder double cooler, selain ada mantel water coolant, juga masih dilengkapi sirip, sebagai pelepas panas.
Bahkan oil pump diupgrade dari XTR, dengan debit semburan lebih tinggi, agar suhu mesin terjaga stabil saat mesin dominan bergasing di RPM tinggi.
Demikian thermostat, mengalami replacement dari produk B Pro, jadi tak lagi menunggu watercoolant diatas 45 derajat.
Dengan, sistem pendingin serba extra ini, Nicolas jadi berani menakar tipikal power melalui volume ruang bakar 18 cc, dengan asumsi stroke masih bertahan standar.
"Kapasitas mesin saat ini memang masih 180 cc, tapi output HP dan torsinya, saya berani bandingkan dengan volume diatasnya, "senyum Nicolas yang menyematkan katup 31 mm (in) dan 26 mm (ex).
Makin spesial, piranti camshaft racikan terbaru Nicolas, yang lagi menjadi buruan rider sunmori.
Detail siklusnya, In open 20 derajat dan close di 54 derajat, sedang ex open di 54 derajat dan close di 20 derajat, diteruskan knalpot free flow NRP.
Untuk mencegah problem floating dan surging, pegas katup dikanibal dari Moto 1, bertipikal lebih kenyal.
Racikan camshaft ini, menurut penuturan Eka, gasingan tengah atasnya bawaanya "mental juara", buat kebutuhan touring juga bisa diandalkan.
Cuman, konsekuensinya throttle body berganti BRT 36 mm diinstal downdraft, berikut pemakaian velocity.
Dipadu pemakaian injector from KTC 10H, dengan debit 180 cc/minute, output remap flow rate yang terprogram pada ECU BRT Juken.
Sementara, program ignition-nya tertinggi diplot di angka 38 derajat dan terendah 17 derajat.
Remap ECU kali ini, berlangsung malam hari, untuk mensinkronkan kondisi cuaca real time, seperti request Eka.
Hal ini juga dibenarkan oleh Nicolas, sehubungan penyimpangan debit gas segar, cuaca dan debit oksigen.
CVT KANIBALAN PCX K97
Lebih lanjut pada kompartemen CVT, primary sheave assy dikanibal dari PCX 150 kode mesin K97.
Diameternya lebih besar, tapi diameter bushing yang telah berganti aftermarket ukuran sama.
Kelebihanya perbandingan drive belt yang dipinang dari BRT, relatif lebih ringan saat menyentuh peak power.
Dan booster Gasingan bawahnya, dilayani roller weight Dr. Pulley, dengan sistem sliding.
Dikombinasikan secondary sheave OEM, dibekali pegas sentrifugal 1500 RPM.
Menariknya, mangkuk sentrifugal berganti Daytona, telah dilengkapi grafier, praktis dekapan kampas sentifugal jadi makin kompak.
Di shaft yang sama, pegas movable driven face diplot di 2000 RPM, seperti hasil testcase speed hasilnya lebih agresif.
"Sebagai catatan penting, setingan pegas movable driven face, juga merujuk pada pemakaian gear box Moto 1, dengan 14 teeth jumlah counter shaft-nya, "ulas Nicolas.
EXTERIOR STYLE BLACK PIANO RACING
Lagi musimnya, tongkrongan exterior di jagad Sunmori, beradu label premiumnya brand option part aftermarket.
Termasuk Vario berkarbon motif terbaru, yang dipadu repaint black piano, full baut titan, hasil garapan SCT, Surabaya.
Pada tapak kakinya, dikawal velg KTC Pivot, didekap karet hitam Pirelli Diablo Rosso.
Soal kestabilan di top speed, dilayani sok depan KYB Japan, bersanding cakram KTC dan caliper KTC 4 piston.
Sedang, single sok belakang memakai KTC Evo Click, mengawal engine mounting 6 cm, sebagai trend terbaru di singgasana M Bro Garage.
Area cockpit mewah, terdapat indikator Koso Click, serta grip spontan Daytona tipe road race.
Di sisi kanan dibekali master RCB S1 dengan plunger 16 mm, berikut selang rem Hells dan reservoir Bonamici.
Dan tuas rem kiri mengadopsi RCB tipe E2, dengan desain 11-12 master sisi kanan.
Untuk penerangan, pada head lamp dirancang style Ice Blue, dikombinasi stop lamp custom kekinian, berikut tambahan spot light Cyber. enea