Riding style Cafe Racer seperti yang diadopsi varian sport 4 tak Yamaha, bergaya retropolis, kali ini autonine uji coba, untuk kebutuhan touring, menuju Sumenep, Madura.
Sebab, analogi dan kisahnya, Cafe Racer merupakan kuda besi custom yang dipakai balap antar Cafe ke Cafe, oleh bikers di Inggris, dengan jarak relatif dekat.
Demikian Yamaha XSR 155, berbasic scrambler yang mengadopsi desain dan style Cafe Racer, benarkah masih bisa diandalkan untuk opsi dan menu kebutuhan touring ?
Khususnya saat dipacu menghadapi beragam kontur dan medan jalan, ciri khas pulau Garam bertipikal high speed !
TAPAK KAKI LEBAR
Kebutuhan touring yang tak mengenal kontur jalanan, dengan disematkanya velg profil 250-17 dan 350-17 pada Yamaha XSR 155, justru banyak menunjang soal kenyamaanan dan kestabilan.
Profil ban lebih besar, rambatan vibra aspal jadi tereduksi optimal.
Praktis sepanjang perjalanan, dekapan handgrip terasa lebih lembut, hanya samar dengung pattern tapak kaki setia menemani sepanjang perjalanan.
PENERANGAN
Style retropolis berdesain bulat, mengusung reflektor crystal dengan sekat tengah beraksen krom, tampil lebih berkelas bersanding bracket billet cnc.
Sorot cahayanya juga tebal, siap membelah gelap gulita jalanan tanpa merkuri. Kebutuhan riding top speed jelang memasuki malam, jadi tetap nyaman dan aman.
Sedang, stoplamp berdesain bulat minimalis, terinstal pada spatbor, sebagai ciri khas retropolis.
Tampil dinamis oleh bentuk lampu sein depan belakang, dengan panjang tangkai yang proporsional.
SUSPENSI & HANDLING
Triple clamp alias segitiga depan, memiliki ukuran lebih lebar, point ini yang lantas sukses memberikan impresi kestabilan handling luar biasa saat awal menunggangnya.
Up side down tipe suspensi depan, selain menjadi aksen fitur retropolis XSR 155, secara fungsi manfaat, juga stabil menghadapi beragam variabel kontur jalanan.
Bahkan, saat sesekali dihadapkan pengereman extrem, center of gravity minim bergeser, hingga kendali kontrol setang kemudi terjaga stabil.
Pada swing arm serupa yang diadopsi sport fairing, memiliki penampang lebih lebar, secara estetika jadi selaras mengimbangi profil roda belakang.
Dibekali monosok dengan performa multisegmen, artinya saat dipakai boncengan maupun single riding, tetap responsif mengolah vibra.
Hingga, kebutuhan manuver lebar dan tajam, monosok XSR 155 tetap juara.
PERFORMA MESIN TOURING
Diback up teknologi Blue Core 155 cc, berpendingin radiator, dengan Variable Valve Actuation SOHC 4 Katup, Fuel Injection, semburan power dan torsi, jadi kian merata saat diumpan di seluruh rentang variabel RPM mesin.
Kendati tapak kaki lebar, tapi XSR 155 tetap ringan berakselerasi, termasuk saat dihadapkan gaya berkendara stop and go, seperti saat menghadapi kondisi lalu lintas metropolis.
Istimewanya, gigi transmisi telah mengadopsi 6 speed, sehingga sangat familiar untuk kebutuhan touring.
Pasalnya, riding di top speed dengan rentang waktu lebih lama, relatif mudah menjaga RPM lebih rendah, walaupun debit oksigen minim pengaruh geografis wilayah pesisir laut Jawa.
Sesi ini, merupakan puncak kenyamanan mengeksplore kebebasan mengumbar power dan torsi mesin, sembari menikmati panorama bentangan laut pulau Madura.
Ketika dikorelasikan sistem pendingin XSR 155 yang ditunjang oleh radiator dengan penempatan yang tepat, maka konsumsi bahan bakar jadi makin efisien. skg