Terhitung sejak mengalami accident di 3 minggu silam, saat training di sirkuit Icon, BSD, Tangerang, Mevans Sanggramawijaya crosser juga rider Onesixeight Racing Team, terlihat ada yang berbeda.
Bukan soal luka yang dialami, tapi ada yang terkesan hambar. Sebab, justru kerabat dekat merapat, ikut simpati dan menjenguk Mevans.
Sementara Bunda Litta, hampir sama sekali tak terlihat. Keganjilan ini yang semakin kuat menuai opini, dari kolega dekat di kalangan penghobi racing roda dua.
Bisa ya, bisa tidak, semua opini belum bisa dipegang kebenaranya. Lantas, kalau banyak yang beropini memang menjadi hal wajar.
Sebab, sebelumnya di berbagai kesempatan Bunda Litta, terbiasa dan selalu ada di disamping Mevans. Dan belakangan ini, memang tak seperti biasanya.
Pemandangan ini yang kemudian terus menimbulkan tanda tanya besar ! Kalaupun disinggung soal topik yang sensitif ini, Mevans hanya tersenyum tipis dan mengalihkan pembicaraan.
Sekarang saya gandrung lagi dengan hobi burung mas. “Pasti banyak yang kaget ya mas, tapi racing jalan terus, ”sapa Mevans dari kediamanya di kawasan Jakarta Selatan.
Buat teman nongkrong saat nge-teh dan makan pisang goreng di pagi hari, sambil baca buku-buku Sosial Budaya dan Politik.
“Dengan kicauan burung, memang serasa natural makin dekat dengan alam dan bikin kangen kampung halaman di Pemalang, ”senyum Mevans.
Oh ya, untuk level penghobi burung, sebenarnya hobi lama saya yang bersemi kembali.
Untuk saat ini, saya memiliki Perkutut Majapahit Jenis Songgo Ratu, bisa dibilang langka. Karena karakter kicaunya ada perbedaan dengan jenis burung lain.
Kemudian motif garis melingkar dan menyambung di lehernya, yang menjadi pembeda sebagai keindahan warna bulu Perkutut Songgo Ratu.
Selain itu, Mevans juga memiliki koleksi Perkutut jenis Satrio Kinayungan, Songgo Buono dan Lurah.
Di dunia Perkutut, jenis ini sangat diidolakan oleh penghobi yang sudah berada di level kolektor.
Selebihnya, ada Murai Batu Medan, Poksay Hongkong dan jenis burung kicauan lainya.
Merawat burung memang sulit dan melalui proses cukup panjang. Di point ini saya memang senang dan berusaha menikmati.
Terkait birahi, memilih makanan, vitamin, pertumbuhan tulang, sampai proses training gantang.
Baru mememulai lagi hobi burung, kabar sudah santer di sesama penghobi lama. Akhirnya banyak yang kaget juga, dengan kembalinya saya di dunia burung.
Dan sekarang, hobi lama ini kembali memberi saya kesibukan, mengisi aktifitas di pagi hari. Jadi tepat sebagai serum agar tak mudah melamun.
Menjadi hal wajar dan manusiawi, cukup berat untuk memaksa dan tega memformat memori.
“Dari merdu dan tingginya lengkingan burung-burung piaraan saya ini, cukup nyaman menjadi pendamping saat membangunkan konsentrasi di pagi hari, ”puji Mevans.
Cukup 2 jam, setiap hari saya senggangkan waktu untuk merawat burung dan mendengar kicauanya, sebelum pergi ke kantor.
Kalau memang ini menjadi jalan terbaik untuk kedua bela pihak keluarga. Lagi-lagi saya harus memerankan sebagai lelaki sejati bermartabat.
Semua patut disyukuri, beragam kejadian yang telah saya lalui di 2020 silam. Dan berusaha tegar menatap masa depan di 2021.
Semangat menyusun rencana dan berbagai strategi baru, untuk progress Nurhikmah Putra Jaya dan juga Onesixeight Racing Team.
Tarjet Onesixeight Racing Team di 2021 wajib mengkilap prestasinya, di semua segmen racing, baik motocross-grasstrack, supersport dan supermoto.
“Demikian Nurhikmah Putra Jaya, dalam tarjet pengembangan di 2021, harus bisa melampui seperti yang telah ditetapkan dalam meeting internal perusahaan, ”semangat Mevans.
Tarjet ini yang sengaja saya jadikan sebagai suport mental dan motivasi, untuk merangsang gairah aktifitas di 2021.
Saya percaya seperti pepatah mengatakan, “Selama di kehidupan selalu menanam kebaikan, pasti akan dibalas dengan karma kebaikan pula”.
“Entah melalui siapa nanti yang akan memberi sebuah pencerahan dan kebahagiaan baru, sebagai hikmah dibalik peristiwa ini, ”wejang Mevans. teks - foto : skg/npj