Namanya Identik dengan Nugroho Motocross Training, Kediri. Salah satu crosser milenial dan brilian, yang pertama mengeksplore skill-nya ke dunia entertaint. Jadi, tak hanya bekutat di motocrsoss.
Potensi dan bakatnya, mulai terlihat sejak 10 tahun silam. Agha sering kali menunjukan aksi free style, di setiap menghajar table top.
Berbagai aksi free style crosser dunia, sukses ditunjukan oleh Agha, kecuali aksi tong edan.
Sejak saat itu Agha, terobsesi membangun Academy Free Style, yang bermuara dari motocross, BMX maupun dirt jump.
Peralihan dan transformasi ini, bukanya Agha lempar handuk di kompetisi motocross. Tapi, putra H. Santo itu menatap sebuah peluang besar, yang perlu dikaji dan diseriusi.
"Sebab, belum ada team creator maupun director, yang menukangi free style, "papar remaja murah senyum yang lagi demam restorasi itu.
Kererenya, beberapa aksi free style Agha, ditangkap oleh crosser-crosser NMT, sebagai jurus baru tekhnik motocross untuk jadi jawara.
Seperti aksi scrub dan whip, untuk mempersingkat durasi jumping. Mengolah speed saat landing, jadi bisa lebih awal.
Makin spesial, aksi dan eksistensi Agha di free style ini, sukses memancing perhatian salah satu brand cigarete, hingga dibentuknya team 76 Rider.
Dan kabar terbarunya, crosser yang biasa memakai nomer keberuntungan 89 itu, diam-diam telah pecah kendi menandai Grand Opening "Kedai Shimai" di Jl. Jenderal Ahmad Yani Timur Gg. III, Kampungdalem, Tulungagung.
Tapi, crosser, tracker, kalangan otomania roda dua dan roda empat yang akrab dengan Agha, lebih suka menyebutnya "89 Corner".
Sebuah resto & coffe, yang dibangun dengan interior artistik bernuansa Litle Tokyo. Ironisnya, hampir tak ada sentuhan atmosfir motocross, sebagai representasi pribadi Agha.
Agha, terobsesi untuk merefresh sebuah resto & cafe representatif, tongkrongan milenial yang asri, nyaman dan modern, untuk berbagai kepentingan remaja kekinian.
Termasuk sajian menu-nya, bergaya Japanese Street Food, yang pastinya akan membuat penasaran penggeemar kuliner Tulungagung.
Sebab, menurut Agha baru pertama kali yang ada di Tulungagung. Saya pribadi optimis, banyak masyarakat yang penasaran dengan lembut dan gurihnya Japanese Street Food.
Peluang itu yang saya masuki, untuk menawarkan harga kaki lima dan rasa bintang lima. "Unsur keseluruhan makanan minuman, lebih dominan ke protein dan nutrisi, cukup tepat sebagai menu usai pandemi, "promo Agha. skg/foto : captain