Alvaro Paroro - Rider Beginner, Tulungagung : BONGKAR PERTAHANAN LAWAN MELALUI JURUS LATE BRAKING

Seri kejuaraan Manahadap Road Race Openchampionship 2023, memang aspiratif, seperti yang telah berlangsung di Blora, Jateng.

Kelas-kelas yang dibuka, seolah memahami variabel dan proses penjenjangan, rider-rider belia potensial.

Secara siklus juga lebih smooth, mengakomodir rider jebolan Mini GP.

Skema kejuaraan ini pula yang optimis, menghadirkan proses regenerasi makin tumbuh subur.

Sampai memikat Racing Team asal provinsi sebelah, bertandang meramaikan.

Salah satunya rider Alvaro Paroro, putra dari Arya ex rider seeded Jatim era 2010, yang lagi tersohor karena prestasinya.

Menjadi catatan penting, sederetan Prestasinya, bukan didapat melalui jalan yang instant !

Olah fisik, intensitas training skill sampai pembentukan jam terbang, melalui kejuaraan hampir tak pernah absen.

Demi melangsungkan penetrasi skill dan agility Alvaro sapaanya di atas kuda besi.

Pola pelatihan dan penjenjangan seperti ini, sang daddy tahu persis, hingga menjadikan Alvaro makin bertaji seperti saat ini.

Latar itu pula, atas kegigihan dan kemauan keras Alvaro, Big Boss Subur Mobil, Tulungagung, terpikat lantas mensuportnya.

Hingga icon yang melekat pada Alvaro kini, identik dengan Subur Mobil Racing Team, Tulungagung.

Rider 10 tahun yang mengawali kariernya di Mini GP itu, makin digdaya dengan Honda Sonic 150, pacuanya.

Di sesi final kelas Beginner 14 tahun, Manahadap Road Race Openchampionship 2023, Blora, Alvaro sukses bertengger di runner up.

Sungguh menjadi prestasi yang fantastis !

Hasil investigasi mendalam, kapasitas teknik dan skill Alvaro memang tak terbantahkan !

Alvaro bukan level rider tipikal hafalan, tapi kemampuan improve, kecepatan mengekseskusi dan melayangkan inovasi racing line, kental menunjukan sosok rider berkelas.

Logika sederhananya, sirkuit Blora cukup asing bagi Alvaro, demikian karakter rival-rivalnya yang berlaga.

Dibalik kian gemilangnya prestasi Alvaro, ada sosok engine builder sebagai dalangya, tak lain adalah Dimaz Gazslor, Tulungagung.

Hasil up grade performa mesin mahakarya Dimaz sapaanya, kini lebih presisi, sehubungan acuhan dynotest sebagai penunjangnya.

Dimaz jadi makin mudah menyajikan tipikal power sesuai karakter gaya balap Alvaro, yang smooth dan rapi membuka handgrip.

Bahkan, atas statistic peningkatan kemampuan fisiknya, Alvaro jadi makin berani late braking.

Impact melawan gravitasi kini, tak lagi menjadi pengaruh pada terkurasnya fisik.

Teknik late braking ini pula, yang lagi-lagi menjadi jurus pamungkas, saat membongkar pertahanan rivalnya, saat berebut posisi terdepan.

Soal konversi power to speed, bobot Alvaro cukup ideal pada batasan power weight to ratio.

"Sehingga pemakaian kompresi medium dan final gear ringan, sudah menjadi jaminan posisi di depan, "jelas Arya mengutip statement Dimaz Gazslor.   enea/foto : doc