Menjadi momen yang tepat usai pandemi. Jangan lewatkan peluang bersama PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM), distributor sepeda motor Honda wilayah Jatim dan NTT. Ya MPM sedang membuka peluang investasi sebagai mitra untuk memperkuat bisnis purna jual, termasuk diantaranya servis motor hingga suku cadang/sparepart.
Bahkan Presiden Direktur MPM Honda Jatim, Suwito M menjelaskan, bisnis membuka bengkel AHASS bisa dijalankan dengan sungguh-sungguh, tak tertutup kemungkinan bisa Break-Even Point (BEP) dalam setahun.
“Normalnya BEP antara lima tahun, tapi jika lokasinya strategis dan manajemennya bagus maka setahun sudah bisa, ”urainya saat peluncuran program ‘Ayo Bisnis AHASS Aja’, Jumat (07/05) di MPM Learning Centre Sedati, Sidoarjo.
Suwito menegaskan sebagai bisnis jasa, maka sumber daya manusia adalah asset yang sangat berharga di bengkel AHASS. Untuk itu menjalankan bisnis seperti ini harus penuh kesungguhan.
“Saat awal buka jangan langsung menyiapkan lima pit, kita analisa dulu berapa konsumen yang kita layani setiap hari.
Tiga pit sudah cukup dan bila sudah mulai ramai dan butuh SDM lagi, maka pit-nya bisa kita tambah dan pemilik bengkel harus terjun langsung supaya analisanya tepat, ”ingatnya.
BERAPA INVESTASI YANG DIBUTUHKAN ?
After Sales Service Associate Director MPM Honda Jatim, Hari Subagiyo mengatakan berkisar Rp. 250 jutaan. “Itu belum termasuk gedung atau bangunan bengkelnya ya. Biaya itu untuk pembelian alat servis bengkel serta spare part, ”terangnya.
Hari menuturkan sebelum bengkel AHASS dibuka, maka akan dianalisa oleh tim dari MPM Honda. “Kita akan bantu evaluasi lokasi bengkel yang dipilih dan bagaimana potensi pengguna motor Honda di daerah tersebut.
Jadi calon investor yang berminat bisa konsultasi lebih detail kepada kami. Dan ingat pengguna motor Honda adalah yang terbesar secara nasional lho,” promonya.
Bisnis bengkel AHASS ini pun tak perlu cemas mengenai pasokan SDM, karena MPM Honda telah menyiapkan sumber dayanya yang memiliki kompetensi sesuai standard.
Mulai dari pelatihan untuk kepala bengkel, mekanik dan service advisor yang sudah siap bekerja serta tenaga administrasi yang terlatih termasuk bagaimana mereka dapat menerapkan standard layanan yang berlaku di jaringan AHASS.
Tak ketinggalan dengan system manajemen bengkel yang handal dan mensupport segala kebutuhan pelaporan dan pencatatan administrasi bengkel.
Dan tentunya ketersediaan tools standard Honda, special tools, beserta perlengkapan bengkel lainnya.
Sementara itu M Bondan Priyoadi selaku Honda Customer Care Center Head MPM menambahkan beberapa kota di Jatim masih banyak memiliki potensi pasar yang sedemikian besar.
“Surabaya, Kabupaten Malang, Ngawi, dan Ponorogo kebutuhan layanan servis di daerah tersebut masih tinggi, ”ungkapnya.
Sebagai info tambahan, sampai saat ini Mitra AHASS berjumlah 721 bengkel dan yang khusus penjualan spare part sebanyak lebih dari 1.500 outlet.
Dengan perbandingan kontribusi bengkel sebanyak 30% dari bisnis aftersales, dimana sparepart 70%.
Kalau berminat untuk menjalin kemitraan dengan MPM Honda Jatim, silahkan untuk mengklik https://mpmhondajatim.com/penawaran_mitra. (*)