Belakangan ini, basic Suzuki roda dua yang mengusung teknologi Fuel injection, makin dominan dipilih remaja milenial penyuka kecepatan. Terus bergulir hingga tak terasa, kembali menjadi tonggak kebangkitan pabrikan Suzuki.
Hal demikian tegas dinyatakan juga atas campur tangan below the line, seperti workshop racing, yang terus mempercayai produk Suzuki sebagai basicnya. Meskipun tak pernah komunikasi, seolah pabrikan paham apa yang dibutuhkan di segmen ini.
Termasuk pada produk GSX 150R dan GSX 150S, dominan menjadi rujukan. Sebab, setiap option part-nya mampu berkontribusi dan diolah sebagai kecepatan.
Terbaru dan paling hangat, adalah rombakan daun as kruk GSX 150 Series. Diluncurkan oleh RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo.
Desain as kruk GSX 150 Series yang hampir mirip kapak atau ada yang menyebutnya bulat telur, kali ini dirombak model bulat. Layaknya model daun as kruk Tiger atau Mega Pro.
Melalui babet las listrik yang kemudian dirapikan bubut. “Perubahan desain daun as kruk saat dijadikan bulat, cukup beragam latar belakangnya, ”buka Ridho Roma mekaniknya RAT Motorsport, Sidoarjo.
Kebetulan customer kita, menunya bore up 70 mm dan stroke berubah menjadi 52 mm dari 48,8 mm.
Dengan kondisi kapasitas mesin sepert ini, maka perubahan daun as kruk yang berganti desain bulat tadi, reduksi vibra semakin baik.
Gaya inertia daun as kruk jadi meningkat, lebih mendukung saat ECU berganti aftermarket dengan pencapaian limit RPM lebih tinggi.
Termasuk momen puntir daun as kruk jadi meningkat. Itu disebabkan data bobot daun as kruk saat ini meningkat menjadi 3,386 KG, dari standarnya berkisar 3, 345 KG, terhitung kondisi memakai bearing.
“Kalau dikaitkan dengan meningkatnya kapasitas mesin, tentu menjadi kombinasi yang match untuk membelah angin di top speed, “yakin Ridho.
Persepsi membelah angin yang disampaikan Ridho memang krusial dengan kemampuan dan kalkulasi peningkatan torsi. “Torsi dan angin macam rival, torsi yang selalu dibuat sibuk menaklukan angin, agar speed makin mengalir, ”analisa Ridho.
Makin spesial, naiknya stroke kali ini disiasati pemakaian piston 70 mm, dengan jarak pen - crown 19,5 mm. Cara ini diaplikasi Ridho untuk meniadakan pemakaian tambahan paking blok silinder.
“Kalau diamati sampai dipelototi, tetap seperti Original Equipment Manufactured, ”tunjuk Ridho yang lebih pede memakai ukuran pen 15 mm. teks - foto : collins