Akhirnya tiba juga jadwal perhelatan bergengsi Powertrack 2021, Banjar Patroman, yang dinantikan oleh pelaku motocross di tanah air.
Bedanya, di event spekatakuler usai pandemi ini, peta kekuatan team-team motocross tanah air, justru kembali terkalibrasi.
Sebagai pembuktian, eksistensi dan kegigihan Managerial Team, selama menghadapi badai pandemi.
Siapa yang kini mampu meninggalkan rival jauh di depan, atau masih gandrung fight dalam koloni, pasti akan diterkam oleh wajah baru.
Menjadi hal wajar, ketika formasi team motocross di Powertrack 2021 Banjar Patroman, terkesan masih bongkar pasang.
Lantaran dipicu cabutnya beberapa sponsor produsen otomotif, yang memilih untuk survive.
Sampai pengaruh drastisnya penurunan cashflow penyandang dana, yang biasa berada di balik selambu, kuat terindikasi menjadi penyebabnya.
Tapi, fenomena ini tak berlaku bagi Mega Team Onesixeight Motocross Team.
Kadar level hobi Pangeran Nurhikmah Putra Jaya dan sekian persen latar belakang unsur "gila" di motocross, sampai saat ini belum ada tandingan.
Berbagai aktifitas, di tengah pandemi yang terkorelasi dengan motocross, terus dipacu dan dirangsang oleh Mevans Sanggramawijaya.
Seperti fokus melangsungkan fisik, di lapangan badminton, sepakbola, bersepeda dan adventure.
"Pengaruhnya, memang signifikan terhadap kebugaran fisik sampai endurance masing-masing crosser, "jelas exmud yang sebentar lagi akan melaunching bisnis terbarunya di segmen transportasi itu.
Sementara, untuk divisi teknik, di waktu luang itu dimanfaatkan untuk repair dan replacement option part racing.
Dan mencari altetrnatif baru, dalam pencapaian best performa kuda besi.
Maka, kalau diterjemahkan, perilaku Mevans dan armada Onesixeight Motocross Team, saat pandemi terkesan hanya singgah sementara di Pit Area.
Sementara, team motocross lain, memilih vakum dan parkir kuda besi di garasi !
Pada fase itu pula, pembekalan skill penunjang torehan prestasi para crosser Onesixeight Motocross Team, berlangsung senyap.
Terus menerus dikaji dan dievaluasi Mevans dan Onesixeight Management, melalui strategi baru.
Mencari ruang, demi memuluskan sosialisasi training skill crosser-crosser Onesixeight Motocross Team, agar terealisasi di tengah pandemi.
Sebab, jauh bulan sebelumnya Mevans telah memprediksi, team-team motocross akan saling unjuk taring, dibalik vakumnya agenda motocross dan putusnya monitoring history crosser.
"Sebab, antar team motocross sama-sama buta, tapi saya tak mau lengah, "semangat Mevans.
Praktis di laga Powertrack 2021, Banjar Patroman ini, Onesixeight Motocross Team yang dibela oleh Mevans, Azim Zulfikar, Sheva Anela Ardiansyah, Irwan Ardiansyah, Ferry "Copet" Irawan dan Mai Kisworo, lebih dari cukup mengantongi bekal persiapan selama hampir 2 bulan penuh.
Sampai bela-belain menerbangkan Sheva dan Ryan Devano Ardiansyah buah hati Irwan Ardiansyah sahabat Mevans, ke Jim Holley Motocross Training Camp, California.
Untuk pencapaian hasil terbaik di laga MX 125 cc. Sedang Ryan yang seharusnya bertempur di 65 cc, mesti recovery lantaran cidera.
Mengapa harus ke Jim Holley Motocross Training Camp, California ?
Sebab, kalau saya amati, perilaku instruktur MX Training, selepas melatih crosser 85 cc, seperti kehabisan kitab.
Disini nih pentingnya pencerahan, dengan input terbaru dari Jim Holley Motocross Training Camp.
"Dan segera untuk diadopsi dalam metodhe pelatihan keseluruhan crosser-crosser Onesixeight Motocross Team, "papar Mevans yang 100% prediksinya tepat, kalau laga Powertrack 2021, Banjar Patroman, berjalan dalam mode Mud Race.
Hingga untuk mensinergikan level SDM antar divisi, para pit crew Onesixeight Motocross Team, terus diuji kompetensinya.
Dari kejelian membaca body language crosser saat laga, akurasi prediksi potensi terjadinya problem di lapangan, sampai kerapian menyimpan perkakas sampai special tools.
Terlepas dari faktor luck, kektika meninjau persiapan yang matang, otomatis kans juara Onesixeight Motocross Team, mendominasi kejuaraan jadi cukup besar ! enea/foto : NPJ