Telah menjadi skala prioritas PT. Gajah Tunggal, melalui IRC ban balap lokal dengan performa tak terbantahkan, untuk setia mengawal penjenjangan karier rider, sekaligus perkembangan road race di tanah air.
Belum lama ini, IRC kembali road show berpartisipasi di perhelatan bergengsi "IRC Maleo Cup Race 2023", di sirkuit Tugu Adipura Kabupaten Banggai, Luwuk, Sulawesi Tengah.
Berkolaborasi bersama Indra Tombokan dari Indra Jaya Motor, beken dengan icon IJM84, Racing Organizer Nasional yang intens menggarap racing kompetisi roda dua di Sulawesi Tengah.
Ditambah kadar gila Indra Tombokan, yang kuat terobsesi mengorbitkan putra terbaik Sulawesi Tengah di olahraga prestasi jagad road race.
Diinvestigasi mendalam, IJM84 dan teritory yang dinaungi, terhitung sebagai daerah penyanggah, sehubungan partisipasi di kejuaraan road race skala Nasional.
Praktis, laga yang disemuti ribuan audiens Sulawesi Tengah ini, menjadi bagian skenario megah Indra Tombokan !
Dalam keterangan resminya, Indra Tombokan memaparkan, "kami melalui beragam event championship di Sulawesi Tengah ini, menjadikanya sebagai event pemanasan, jelang hadapi event nasional, yang menu up grade performa kuda besinya dominan berkitir diatas 13.000 RPM.
Pasalnya, kami sebagai sosok yang paling bertanggung jawab !
Tapi, ketika kembali meninjau kapasitas Racing Team di Sulawesi Tengah, tanpa mengurangi rasa hormat, kalau diilustrasikan grafik, ada yang di bawah, tengah dan atas.
"Di event championship seperti "IRC Maleo Cup Race 2023" ini, kami berharap bisa saling mengatrol dan menghadirkan inspirasi antar Racing Team, "tegas Indra Tombokan.
Khususnya bagi Owner, Engine Builder, Rider dan Manager, dalam kapasitas menerjemahkan habit, dinamika dan tensi Racing Kompetisi.
Agar Owner Racing Team, bisa kembali jeli mengukur kapasitas belanja option part racing, dalam manjabani petarungnya.
Demikian engine builder, terpacu dalam pengembangan, dari kiblat yang diidolakan, hingga tak jalan ditempat.
"Termasuk rider yang berlaga dalam scoop openchampionship ini, bisa lebih improve, menakar limit kemampuan fisik, trik mengunci racing line, sampai intrik memainkan emosi rivalnya, "beber Indra Tombokan yang memantau perjalanan laga hingga pagar BRC dibongkar.
Dan nama Ahmad Dodi rider pribumi yang membela Azzahra Cottek Madurace 126 Racing Team, disebut-sebut sebagai hasil kaderisasi Sulawesi Tengah.
Penyandang gelar Juara Umum di kelas Open itu, sejak belia hingga remaja, ditempa dengan khas pelatihan instruktur Sulawesi Tengah, salah satunya Indra Tombokan.
Kini Ahmad Dodi, dengan segala kemampuan berganti "mendedikasikan performa terbaiknya, untuk para junior Sulawesi Tengah.
Hingga mendapat atensi luar biasa dari masyarakat Sulawesi Tengah, termasuk Rusdy Mastura Gubernur Sulawesi Tengah.
Sisi lain, Skenario besar Indra Tombokan mengatrol kedigdayaan rider di Sulawesi Tengah ini, juga hasil Rapat Pleno bersama Boby Aranxa rider kawak Jatim yang sempat tenar membela Pit Corner Racing Team milik Kuncoro dan Suzuki Junior Denso Racing Team.
Kini Boby Aranxa tampil menjadi Direktur Teknik merangkap Konseptor Desain Sirkuit.
Pria turunan Timur Tengah itu, banyak memberi input dalam merancang dan memahami arti sebuah kelayakan dan percepatan.
Seperti layout dan desain handicap sirkuit Tugu Adipura, yang mengadopsi permainan RPM tengah atas, dengan beragam konten teknikal.
Sengaja, secara komposisi kapasitas tempur antara kemampuan kuda besi dan rider, saya research lebih berimbang 50 : 50.
Dengan begitu, performa kuda besi dan mesin yang bengis, tetap memiliki ketergantungan pada improve pilot-nya.
"Sebaliknya, yang sudah piawai saat menyambut chicane, bisa menjadi project Amati Tiru dan Modifikasi para juniornya, "yakin Boby Aranxa.
Makin spesial, dengan kondisi geografis yang cukup panas, di lokasi sirkuit, kembali menjadi pembuktian performa ban balap IRC, sehubungan kemampuan kualitas bahan karet, aramid, compound, profil hingga patern-nya.
Performa traksi ban balap IRC, sekali lagi tak terbantahkan ! Sejauh ini, IRC di Sulawesi Tengah menjadi ban balap kebanggaan para rider.
Indikasinya mudah, semua rider dari new comer sampai expert, memakai ban IRC.
Kalau menakarnya secara performa, kuda besi spek expert, dipastikan lebih bengis dan mutlak membutuhkan traksi terbaiknya, baik di suhu aspal dingin maupun panas.
"Selama laga ban balap IRC, setia mengawal gaya balap terbaik saya.
Konteks ini yang makin menumbuhkan rasa percaya diri saya, untuk manuver hingga pamer "elbow down", "senyum Kiki Aranxa yang kali ini membela IJM Rizton Cokro 2000 Racing Team, Luwuk.
Kiki Aranxa yang bela-belain terbang dari Surabaya, sukses menyandang sebagai juara umum Pemula terbuka.
Bahkan, kabarnya atas prestasinya ini, Kiki Aranxa musim kompetisi 2024 mendatang, telah resmi dikontrak IJM Rizton Cokro 2000 Racing Team, Luwuk, dengan nilai fantastis.
CATATAN SAMSUL BAHRI MANG - PANGLIMA IMI KABUPATEN LUWUK
Jenjang, pembinaan dan dinamika otomotif segmen road race di Sulawesi Tengah, cukup atraktif.
Semua telah berjalan mode otomatis, tugas kami tinggal mengkoneksikanya dengan pariwisata dan alternatif penyanggah perekonomian lain, seperti kuliner dan perhotelan.
Akan lebih berimbang, ketika perjalanan aktifitas di otomotif ini, turut berpartisipasi mendongkrak perekonomian sekitar.
Jadi, selain menjaring potensi rider lokal yang ada, serta menajamkan skill individu rider yang telah berjalan, konsentrasi kami saat ini, berupaya mematangkan konsep sport tourism di Sulawesi Tengah.
Apa saja sih nilai jual Sulawesi Tengah buat para domestik, lantas infrastruktur apa dan sebelah mana, yang krusial untuk segera direalisasi.
Point ini yang lagi intens kami koordinasikan dengan pemangku Sulawesi Tengah, mohon dukungan saran, himbauan, kritik membangun.
"Agar terminologi ini, tercipta Dari Sulawesi Tengah, Oleh Sulawesi Tengah dan Untuk Sulawesi Tengah, "semangat Samsul Bahri Mang memastikan. enea