"Kapolda Cup Rizqy Motorsport Openchampionship 2025", di rangkaian Peresmian sirkuit motocross Putra Airlangga, Pasuruan (22-23/2), menjadi event perdana bagi crosser yang sempat aktif di grasstrack saat mengawali hobi di off road roda dua.
Bagi Indra sapaan crosser bernomor lambung #128 itu, motocross adalah puncak hobi yang telah bertransformasi menjadi karier di olahraga prestasi bergengsi.
Mindset ini yang lantas memacu Indra, pantang menyerah saat menghadapi dinamika dan kawahcandradimuka, di olahraga yang terklasifikasi brutal juga bengis ini !
Seperti accident yang pernah dialami Indra di tiga tahun silam, hingga membuat tulang ligament Indra membutuhkan recovery waktu cukup panjang.
Melalui medis, therapy, herbal dan motivasi Sang Permaisurinya, "Family Man" itu tiada henti melangsungkan penetrasi memulihkan cidera juga trauma-nya.
Apalagi, di kompetisi motocross Indra dikenal ber-DNA petarung, skala prioritas anti kompromi, terlebih bicara karier dan prestasi !
Energy positif ini, yang lantas membuatnya sulit berpaling dari racing, kendati sempat tergoda oleh Kicau Mania.
Persis di 3 bulan silam, dengan senyap, Indra menapakkan kakinya di sirkuit motocross, menyapa dan berbincang bersama rekan hobinya di Executive Jatim Motocross, yang lagi giat private training.
Dan menanggapi prediksi bahwa kehadiran Indra saat itu, sebagai sinyalemen kembalinya "Sang Petarung" di lintasan motocross, memang bisa dibenarkan.
Ritual membuang sial juga telah dijalankan, melalui "tumpengan dan syukuran", saat merilis kuda besi, Apparel, helm, booth, glove, racing suit, terbarunya.
Kapolda Cup Rizqy Motorsport MX GTX 2025, di sirkuit termegah di Asia itu, Indra kembali mengumbar Kanuragan.
Kerabat akademi yang kebetulan hadir di peresmian, turut mengapresiasi, mensupport Indra yang dikenal humble itu.
Pertimbangan handicap dan layout sirkuit desain terbaru, maka Indra dan rival-rivalnya yang tergabung di Executive Jatim Motocross kelas B, sama-sama melaluinya di sesi adaptasi.
Sembari, mengamati teknik dan gaya balap petarung-petarung MX2 - MX1 sebagai acuhanya.
"Ini masih awal, saya mulai mendapat serapan teknik dan ilmu terbaru, dari Delvintor Alvarizi juga Lewis Stewart.
Pointnya, fokus di gasingan tinggi, dengan pemakaian gigi transmisi rendah lebih awal, sebab tipikal sirkuit mengalir.
Memang banyak perubahan metodhe gaya balap yang diterapkan, Setelah absen tiga tahun vakum, "ungkap Indra memuji.
Cuaca yang kurang bersahabat saat berlangsungnya Moto2 di hari Minggu, Indra lagi-lagi dihadapkan improve dan teknik mengumpan power, mengakurkan traksi, handling dan speed.
Indra cukup menikmati, layout dan handicap sirkuit yang berada di lereng gunung Penanggungan itu, bahkan di tengah perjalanan Moto2 Indra telah menemukan chemistry, tampil on fire. skg