Raditya Crosser Rizqy Motor Boss Mild - Tembakau Balap Racing Team : PEMANTAPAN SESI TRAINING, MELALUI SIRKUIT MOTOCROSS DENGAN TIPIKAL BERBEDA-BEDA

Raditya makin perkasa, berbagai serangkaian teknis pelatihan telah dilayangkan, untuk mendongkrak kapasitas skill Raditya yang masih terklasifikasi di kelas 65 cc.

Bahkan belum lama ini, H. Mahmud arsitek dibalik kepiawaian Raditya menekuk setang, telah menerapkan strategi baru soal teknis pelatihan.

Melalui formula dan ramuan terbaru, yaitu pemakaian sirkuit motocross yang berbeda lokasi. Itu artinya, dari sisi desain handicap juga berbeda pula.

"Otomatis dari serapan ilmu dan teknik yang diterima Raditya, pasti lebih beragam dan kaya ilmu, "harap H. Adi Lukito daddy Raditya yang beken disapa H. Gombloh.

Soal ramu meramu H. Gombloh juga piawai, tapi di bidang tembakau, sebagai bisnis yang telah diseriusi puluhan tahun.

Maka jangan heran kalau di belakang nama Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX ada tambahan Tembakau Balap Racing Team.

Sedang Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX identik dengan H. Rokhmawan, kakak kandung H. Gombloh.

Latar belakang ini, Raditya fokus digembleng sampai menjadi crosser berkarakter petarung.

Obsesi demikian yang dimiliki H. Gombloh, menghantar Raditya hingga di ajang supremasi kompetisi tertinggi tanah air.

Sebab, motocross telah mendarah daging di pribadi Raditya. Menjadi momen yang strategis ketika meninjau usia Raditya yang relatif beliia.

"Cukup banyak peluang, untuk memupuk dan memoles skill Raditya, sebelum laga di 125 cc, "kata H. Mahmud.

Artinya masih ada fase dan kesempatan untuk pemantapan di 65 cc dan 85 cc.

Meninjau soal ramuan H. Mahmud, sebulan silam Raditya diajak berlatih di Hafidz 286 Motocross Circuit, Gondang, Mojokerto.

Raditya dtempa soal menggantung RPM dan mengkonversinya menjadi speed. Tanah tebal menjadi menu utama proses pemantapan mengumpan RPM dan speed.

Raditya singkat beradaptasi, sebab kombinasi handicap Hafidz 286 Motocross Circuit, Gondang, Mojokerto, relatif mudah.

Crosser masih berpotensi rileks, untuk menyambut handicap dengan rentang medium. Kalau dibandingkan dengan sirkuit Boss Mild, Bulusari, Gempol, Pasuruan milik H. Rokhmawan memang bertolak belakang.

sirkuit Boss Mild tempat Raditya biasa berlatih, cenderung teknikal. Butuh fisik extra, sebab handicap lebih rapat.

Sisi pembanding lain, Raditya juga mulai intens memoles skill di sirkuit Karangpilang, Surabaya.

Sehubungan dengan basic kuda besi 65 cc, secara matematis dari hitungan power, speed dan geometri kuda besi, relatif butuh adaptasi panjang.

Sirkuit Karangpilang, lebih sinkron melayani performa special engine 85 cc. Khususnya saat dihadapkan dengan handicap bertipikal big jump.

Tapi, dari sisi pembelajaran interaksi crosser dan improve mengolah power kuda besi, jadi lebih bertaji.

Tapi, dari sisi teknis, handicap by handicap lainya, Raditya telah menguasai. Sebab, ada persamaan yang bisa diadopsi dan digali dari bekal skill saat berlatih di sirkuit Boss Mild.

Semangat H. Gombloh dalam memoles skill putranya memang tak main-main. Melalui WA, di sabtu dan minggu ini, Raditya berlatih di sirkuit Prigi.

Trek bertipikal pasir dengan curah angin yang tinggi, so pasti akan menjadi tantangan baru Raditya.

Demikian faktor pemilihan tapak kaki dan endurance mesin, menjadi hal mutlak, untuk bisa optimal melayani tipikal sirkuit Prigi.   enea