Ada ada saja penyampaian promosi di kompetisi road race Jatim. Salah satunya Wawan Yaya mantan rider road race era 2004, asal Probolinggo. Sekarang menjadi pengusaha sukses di segmen kayu sengon. Selain menjual jenis mentah, juga ada yang olahan, hingga lolos klasifikasi export.
Bisnis Wawan kali ini memang berada di puncak, setelah sukses membangun networking yang terus berkembang. Tapi soal hobi dan karier lamanya sebagai rider road race, Wawan tetap susah melupakanya.
Membangun tim road race termasuk salah satu nadzar Wawan, kelak saat bisnisnya sukses. Ya saat ini mulai pencapaianya, puji syukur yang tak terhingga atas karunia dan berkatnya, hingga terwujud. Bahkan, untuk formasinya Wawan mencomot rider kawak yang sekaligus mantan rivalnya saat laga di pemula.
Tak lain Hadi Kurniawan rider sekaligus Mc Laren tenar asal Pasuruan. Hadi yang dinilai Wawan memiliki karier dan jam terbang cukup bagus. Pernah membawa kuda besi racikan Teten Cirebon, yang sempat booming di 2007, kala membela Putri Jaya Racing Team milik H. Arif, Pasuruan.
Sekarang, Hadi giliran ditantang untuk memacu bebek 2 tak 120 cc di level veteran. Untuk tarjet pasti tetap memiliki prestasi, sekaligus mengorbitkan nama Zengon 99 Racing Team, Probolinggo. Nama ini tak lain, sebagai nama gudang dan tempat pengolahan kayu sengon yang dikelola Wawan.
Menariknya ada disini, tim road race ini dibentuk menjadi salah satu sarana mediasi bisnis dengan penguasaha lain, yang kebetulan juga membutuhkan kayu sengon sebagai bahan baku. Piawainya Wawan ada disini, sebab sebelumnya Wawan juga menggeluti kompetisi off road.
Banyak klien dan kolega bisnis yang dibangun dari off road. “Dan di road race saya yakin juga banyak pengusaha, yang membutuhkan bahan baku kayu sengon, ”jelas pria yang berdomisili di Jl. Abdul Hamid 49, Probolinggo itu.
Soal dapur pacu, Wawan lagi-lagi percayakan pada mantan rivalnya saat balap. Yakni Doni yang tak lagi Bule, kan sudah hitam warna rambutnya. Doni yang banyak menerima orderan mesin dari luar pulau itu, mencoba menerapkan konsep korekan GTX, yang dikenal digdaya.
Secara durability terukur, RPM juga melejit, termasuk speed. Sebab, desain porting yang dicangkoknya kali ini yang terbaik, demikian dengan racikan gigi rasio dan rumah kopling desain terbaru. Saya optimis mampu fight dengan bebek 2 tak Madura, konsekuensinya memang butuh adaptasi. “Mengingat, gaya bawaan paling pas seperti GTX, gantung RPM tinggi, ”beber Doni. teks - foto : rio