Secara basic, line up dari pabrikan Garputala satu ini mulai dominan mendapat perhatian, kaum pemuja kecepatan.
Dari struktur geometri rangka yang stabil, front top cover mengiris angin, hingga teknologinya yang up date.
Tepat merepresentasikan Claudius, pilot dibaliknya, yang dikenal kritis soal otomotif.
Sejak lahir DNA-nya gandrung dengan otomotif, tak jauh beda hobi sang daddy, salah satu Director organizer tenar di era milenium.
Demikian soal partner harian dan karapan resmi, yang lagi digandrungi dua tahun silam.
Tak sekedar modis, tapi power wajib bengis, begitu request Claudius yang disampaikan ke Swega begawan RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda, Sidoarjo.
Menu bore up, kali ini jadi rujukan Claudius. Melalui pemakaian piston kompetisi tipe forged 58 mm dengan dome 1,5 mm.
Dengan begitu, cylinder head dan blok silinder, tak perlu dipangkas.
Pembentukan tipikal HP dan torsi, bermuara dari sini.
Pada kompartemen cylinder head, revisi back cut valve terjadi.
Lanjut pada modifikasi porting polish, yang kali ini minimalis dan efektif.
"Bagian tonjolan yang sifatnya penghalang, dirapikan bor tune, "ulas Arul tuner RAT Motorsport yang kebagian job.
Lebih dalam lagi, untuk profil dan desain camshaft kembali dipermak.
Fantastisnya, mampu menyajikan lift camshaft in 8,0 mm dan lift camshaft ex 7,9 mm, yang dinilai ideal untuk kebutuhan ngabers.
Dengan torehan durasi 252 derajat, baik camhaft in maupun ex.
Tipikal camshaft demikian, kental beraroma mengejar torsi dan HP produktif dingasingan tengah atas.
Hingga timing ignition yang diprogram dari ECU Juken 5, direflash di 38 derajat untuk timing tertinggi dan terendah di 32 derajat.
"Akurasi pembakaran justru didapat lebih nge-voor, pengaruh mekanis VVA bisa jadi pemicunya, "terang Arul.
Manipulasi pengapian ini diproyeksikan, agar titik ledak selaras dengan timing pembakaran paling ideal.
Termasuk peningkatan Power yang menembus 21 HP dan torsi maksimal 48 Nm, turut menjadi acuhanya.
Pada mode matic, suplai Pertamax jadi rakus dan berganti Denso 1 hole, dengan debit 185 cc/minute.
Dilayani throttle body R15, yang diinstal dengan intake down draft.
Kondisi demikian ini, optimalisasi debit udara jadi perhatian Arul, guna mengkondisikan AFR di ambang ideal.
Menyiasatinya, desain velocity stack radius lebar, berdimensi 8 cm diaplikasi.
Hasil sesi testcase, untuk pemakaian kecepatan rendah dan tinggi, suplai udara terjaga optimal.
"Dengan asumsi, ketika dikalkulasikan dengan debit BBM 185 cc/minute, "detail Arul.
Dari makik produktifnya HP dan Torsi ini pula, yang lantas dimanfaatkan Arul, meracik ulang kompartemen daleman CVT.
Simpel tapi tepat sasaran, yaitu movable drive face USR, mangkuk kampas sentrifugal Kawahara, kampas sentrifugal Daytona, roller 7 gram - 8 gram dan pegas movable driven face 2000 RPM.
Data spesifikasi CVT jelinya ditakar dengan bobot Claudius, sehingga diyakini power loss, makin minim.
Pantas, Claudius dalam story IG-nya bawaanya, Ready To Ngabers, eh Race ! skg/foto : doc