Kuda besi berjuluk Semut Ireng milik Dedy ini, sejak awal memang telah dikader menjadi petarung jalanan.
Turun dari dealer, sudah diajak fantasi, mengumbar speed dan diuji durability-nya melalui touring long journey.
Secara tak langsung, proses testcase telah dilalui oleh Dedy, terkait kelebihan dan kekurangan kuda besi dengan kode mesin V2 itu, saat dipaksa bergasing di red zone.
Dedy yang juga mekanik roda empat brand Eropa itu, merasa bangga memiliki unit V2.
Dedy menilainya, secara basic, cikal bakal mesin R15 Series ini, diklaim tangguh.
Juga menunjang saat berlangsungnya proses up grade performa mesin, di level extrem.
Pemaparan demikian telah lama dikomunikasikan bersama Swega CEO RAT Motorsport, Sidoarjo.
Dan obsesi itu baru saja direalisasi, dengan mengatrol kapasitas mesin hingga diatas 264 cc.
Melalui pemakaian blok silinder MG Racing 72 mm, berikut piston Wiseco 72 mm.
Brand piston yang dipilih, hasil kanibal piston special engine tipe aftermarket.
"Juga mengacu dan dipertimbangkan dari nilai stroke 65 mm, "jelas Arul tuner RAT Motorsport yang menangani.
Piston Wiseco dimensinya cukup pendek, sehingga saat langkah TMB relatif lebih aman.
Dan produk Wiseco baru pertama kali ini diadopsi oleh Management RAT Motorsport, Sidoarjo.
Sejauh ini hasilnya sungguh istimewa, terkait kestabilan torsi dan HP yang diakumulasi.
"Faktanya, beberapa rider yang memacu R15 milik Dedy di perhelatan karapan di sirkuit Superblock, Sidoarjo, menilainya memang licin, "kata Arul mengutip statement para rider.
Tapi, output performa speed seperti itu, juga banyak dipengaruhi dari kontribusi silinder head custom racikan Arul, atas input saat jajak pendapat dengan Dedy.
Seperti hasil korekan intake yang kini lebarnya dijadikan 40 mm dan tinggi 28 mm.
Ada yang baru, terkait kontur permukaan prtingnya yang disengaja kasar.
Menurut Swega, lebih optimal memecah bulir dan pekatnya partikel gas segar.
Hingga singkat direspon menjadi HP dan torsi produktif.
Selaras, pemakaian Thtottle body aftermarket dengan inlet 40 mm.
Dibekali adaptor, untuk merubah sudut intake lebih curam.
Pengaruhnya, tekanan negatif jadi kian meningkat.
Bahkan dari makin besarnya volume intake, jadi optimal mengakomodir debit udara.
Dasar itu pula, semburan gas segar dipercayakan pada injector Aracer 12H.
Mode Air Fuel Ratio yang relatif rich, makin mudah direalisasi, di angka 230 cc/minute melalui reflash ECU BRT Juken 5.
"Praktis, menjadi stimulus over size katup 28 mm dan 25 mm, bertangkai 4,5 mm, "sebut Swega.
Sepaket dengan rombakan camshaft, yang diplot dengan in open 26 derajat dan close di 55 derajat.
Sedang camshaft Ex open di 54 derajat dan close di 28 derajat.
"Dari kombinasi camshaft, dengan durasi relatif singkat dan lift camshaft yang tinggi ini, torehan torsi maksimal makin mudah diumpan di RPM lebih awal, "urai Swega.
Kompartemen lain, pada lubang buang, diameternya dijadikan 30 mm.
Dan diolah knalpot RAT BSS spesial request garapan Papa Bayu, Sidoarjo.
Ciri khasnya, ada ukiran laser dengan icon RAT motorsport.
Detail spesifikasinya, menganut leher 35 mm, bafel 59 mm dan diffuser 63 mm.
Tercatat saat dipadu perbandingan kompresi 14,2 : 1, perpindahan gigi 3, 4 dan 5, lebih licin tersalur ke speed, menurut Arul saat sesi test speed jelang laga.
"Kompresi tinggi, jadi tak berdampak mengunci speed, konsekuensinya cukup adaptasi dengan reaktifnya RPM di top speed, "yakin Arul.
Performa ini juga kuat dipengaruhi oleh penyusutan bobot fly wheel, dari 2,1 KG dijadikan 1,4 KG.
Sementara daun as kruk justru dibabet las keliling, dengan ketebalan 4,5 mm.
"Kalau diilustrasikan lontaran torsi mesin, jadi fokus terarah di tengah, hingga mampu mengoptimalkan gaya inertia, "timpal Swega.
Pendukungnya, timing ignition tertinggi ditetapkan di angka 34 derajat, serta limiter di 13.000 RPM.
Makin spesial, sistem reduksi panas mesin disiasati pemakaian radiator Suzuki New Satria F 150Fi.
Berikut tambahan reservoir tank custom, guna melayani siklus dan meluapnya water coolant.
Berbekal up grade performa mesin seperti ini, di kelas bergengsi Sunmori Sport 4 Tak 175 cc s/d 300 cc Pemula, mampu menembus best time 7,8 detik di 201 meter dengan rider Febri Sapri.
Hingga makin memperkuat RAT Motorsport menyandang gelar The King Of Sunmori 2022. skg