Kendati obsesinya hanya sekedar menjadi imam, saat ngabers, tapi proyek up grade performa yang diadopsi Bagas Tetuko Wicaksono ownernya, hampir setara kuda besi karapan.
Fenomena ngabers memang seperti bola liar, kapan dan dimana ketemu sepakat, langsung full throttle.
"Sialnya, beberapa kali saya diasapi, "kata Bagas sapaanya berkisah.
Memang lagi musim kuda besi berparas ngabers, tapi mesin slubukan, seperti istilah karapan pas nyuri cc.
"Memang nggak fair, tapi faktanya semua bikers pelaku ngabers, beradu unggul, "lontar Bagas membakar suasana workshop RAT Motorsport.
Bagas mengadu di tempat yang tepat, workshop yang selalu up to date, mengawal perkembangan otomotif segmen milenial penyuka kecepatan.
Latar ini, GSX R150 pacuan daily use Bagas, masuk ruang bedah alias overhoul.
Usai konsultasi hampir setengah hari, bersama Ridho tuner RAT Motorsport, Bagas lantas wajahnya mulai merona.
Setelah mendapatkan arahan, bahkan yang pertama terkait resep up grade performa yang diadopsi.
Yaitu bore up hingga menjebol limit, di angka 70 mm, melalui piston brand BRT.
"Makin spesial, bore up di angka ini baru pertama yang diaplikasi DNA mesin GSX 150 Series, "bisik Ridho yang mematok perbandingan kompresi 13,2 : 1.
Jelinya, agar minim resiko, ukuran pen piston dipilih 15 mm, sesuai small end conrod kompetisi kanibalan, juga 15 mm.
"Bahan conrod berlapis titanium olahan sengaja diaplikasi, agar tahan gebukan drastisnya HP dan torsi, "yakin Ridho.
Apalagi, kondisi stroke saat ini bergeser 52 mm dari 48.8 mm, dengan kondisi daun as kruk tambah daging 4 mm sisi dalamnya.
Dari kalkulasi, bobot dan pengaruhnya setara menambah balancer, alasan itu balancer weight orsi lantas dinonaktifkan, guna mereduksi BHP.
Sebagai dopingnya, injector lantas berganti kompetisi dengan spesifikasi 250 cc/minute.
Diselaraskan throttle body, hasil kanibalan from MX King, yang dicustom ulang.
Kerenya, desain butterfly, Ridho menerapkan research terbarunya, model oval, dengan lebar 42 mm dan tinggi 36 mm.
Secara mekanis, akan didapat rotasi efektif butterfly, dengan pencapaian debit udara lebih meningkat.
Dampaknya, pergerakan sensor TPS jadi minim, lantas dimanipulasi Ridho melalui remap ECU BRT Juken 5.
Termasuk fuel rate dinaikan 250 cc/minute, berikut rubahan timing ignition terendah diplot di 15 derajat dan timing tertinggi di 35 derajat.
"Menjadi kompensasi tingginya kalor, guna mempertahankan akurasi dan kapasitas pembakaran lebih baik, "yakin Ridho.
Pemikiran itu, siklus debit gas segar dirancang minim hambatan, melalui over size katup custom berbasic CBR 250 menjadi 26 mm (in) dan 23 mm (ex).
Diback up camshaft custom RAT Motorsport, dengan lift 8,2 mm (in) dan 8,0 mm (ex), berikut meremer intake 3,5 mm dan exhaust yang kini menjadi 30 mm.
Dan diolah knalpot RAT Motorsport garapan BSS, dengan leher 32 mm dan sarangan 55 mm.
Menurut Ridho, dari data pengujian dynotest, dengan komposisi final gear standar dan BBM Pertamax, mampu menorehkan power maksimal 38 HP dan torsi maksimal 24 Nm.
"Saya, jadi makin optimis mampu mewujudkan obsesi Bagas, pas weekend, "yakin Ridho. skg