Ninja R 150 bagi Setyo Handoko bisa menjadi solusi alternatif gacoan herex. Credit Marketing Officer SMS Finance itu, tahu persis soal basic kuda besi yang pas buat melayani herex di jalan. “Bukan untuk kebut-kebutan, persiapan aja kalau pas ketemu di jalan, cukup ditempel saja di belakang, ”sumbar Tyo sapaanya.
Hal demikian memang beralasan, memang kadang bikin emosi. Dari latar belakang ini pula, up grade performa mesin berlangsung di level 1. Tyo menyebutnya dengan konsep Street Touring Karapan, hasil garapan RAT Motosport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo. Swega big boss RAT Motosport, Sidoarjo, paket korekan kali ini diberi nama "Ninja Paket Corona", sesuai dengan momen wabah yang melanda belakangan ini.
Istilah street jelas tersaji pada profil roda depan belakang 17” dan 18”. Mirip dengan yang diterapkan dengan perhitungan profil roda mobil drag race. Perbedaan tinggi buritan, banyak berpengaruh ke unsur aerodinamis, teori titik gravitasi, sudut intake dan moment crank shaft berbanding sudut mesin.

Kalau pesan touringnya, kental dari pemakaian knalpot hasil pengembangan dari PDK, special request dari Tyo. Inspirasinya dari sport 2 tak Vietnam, juga biasa dipakai sport 2 tak CBU. RAT Motosport yang menjadi tim development, berusaha mencerna obsesi Tyo.
Melalui pembentukan desain leher lebih landai, sudut bafel - diffuser landai dengan lingkar perut 41 cm. Karateristik touring tersaji pada panjang stinger 30 cm, yang diklaim mampu menghela power band kiang nantang, eh panjang. “Jadi cocok buat menu by pass, ”senyum Tyo.

Kalau istilah karapan, didapat dari modifikasi karbu dan blok silinder. Pada venturi diremer 32 mm dipadu silinder throttle valve yang dijadikan 30 mm. Jelinya, throttle valve dikanibal dari aftermarket. “Jadi tak lagi main sok bushing, ”jelas Muhamad Amin mekanik RAT Motosport yang menangani.

Penerapan venturi yang lebih besar ini memang cukup beralasan. Debit udara sengaja dibuat gemuk, pasal itu air box filter tetap dipasang, tapi non elemen. Pengaruh ke pemakaian, buka tutup hand grip di RPM rendah, AFR tetap didapat sempurna. “Menghantar ke RPM tinggi jadi makin singkat, ”bangga Tyo.
Itu juga atas kontribusi setingan main jet 138 dan pilot jet 45, sesuai dengan kondisi portingan silinder, dengan rincian tinggi exaust 30 mm, lebar 39 dan polesan transfer. Untuk extra port dan Super Kips, terpasang tanpa ada rubahan. Beda dengan pengontrol buka tutup gas segar ke lubang bilas, Amin percayakan pada membran V-Force.

Hasil akhir saat diuji di atas dynotest, akumulasi power mampu menunjukan 40 HP saat di 11.800 RPM, berbanding dinamis dengan torsi maksimal di 25 Nm saat 10.200 RPM. Paham, makin bengisnya output power ini, piranti kopling turut diupgrade. Melalui pemakaian Kampas kopling Scorpio, berikut pegas kopling JFK. teks - foto : enea