Makin sporadisnya produk retro classic yang diluncurkan oleh beberapa pabrikan dan workshop, serius mendapat tanggapan dari Andy Tenggara begawan The Spawn Custom Garage, di Jl. Raya Jemursari 28, Surabaya.
Memang dari awal mind set saya dengan retro custom berbanding terbalik. Sebab, sejak awal retro custom identik dengan kuda besi ber-wheelbase panjang, muscle dan bobot berat.
Tapi, dalam perjalananya, pandangan saya seperti ini, terlalu loncat lebih tinggi. Sebab, ada yang tertinggal dalam ruang pemikiran saya. Yaitu pasar konsumen yang baru saja mengenal retro classic. Sampai saat ini masih pro kontra dengan tongkrongan retro custom yang panjang, muscle dan bobot berat.
Dari pemikirian ini saya mencoba menyisipkan konsep “Retropolis”, sampai menciptakan sebuah proses peralihan. Sebuah evolusi retro custom yang dari sisi cerita pengerjaan tak sampai diangka 8, misal 1 sampai 10 yang terbaik.

Puji dan syukur, konsumen pendatang baru bahkan penghobi lama, bisa menerima. Bahkan, ketika saya memposisikan sebagai konsumen retro custom, amat sangat menerima.
Logikanya, cakep, style, trendy tapi tetap nyaman dalam pemakaian daily use. Satu stigma telah saya bangun dan sosialisasi.
Dalam perjalanan memang butuh intelegensi untuk menerjemahkanya. Bukan berarti ingin merubah pakem retro custom, tapi lebih menyesuaikan dan mengakurkan antara kebutuhan dan mode.
Pemikiran saya seperti ini, ketika dibandingkan dengan akurasi data yang masuk terhitung sudah in line. Sebab, unit yang masuk di workshop, prosentasenya 50 : 50, antara sport karbu dan sport Fuel injection.
Boleh kan ketika bermain prediksi ? Sebab, dari fakta dan data ini apakah bisa dianggap retro custom akan mengalami peralihan atau evolusi ? Tak lagi dibangun sebagai kuda besi yang iconic atau spesial kontes.

Tapi, mulai menjadi partner atau dream bike, semua segmen dan kalangan masyarakat yang aktif menggunakan motor roda dua. Point rasionalnya ada disini.
Kalau diilustrasikan persis dengan acara fahion show. Ragam desain baju yang dipakai model peragawan dan peragawati, pastinya dipakai di session fashion saja. Sampai disini paham ya !
Tapi, kalau sampai ada yang mencomot fitur dan mode dari fashion show, bukan secara keseluruhan ya, itu dikarenakan cocok dan pantas. Realisasinya juga tak berat ! Eh mungkin gaya sepatunya, atau warna T-Shirt, corak jahitan jaket, yang memang pantas diaplikasi.
Artinya apa ? semua kalangan bisa menikmati, tanpa bermimpi, sebab cukup terjangkau untuk direalisasi. Persis yang tersaji pada Retropolis, sebagai tema baru retro custom. Nyaman, tapi tetap mencerminkan DNA sebuah retro classic. teks - foto : rio