.

Makin tidak jelasnya jadwal event motocross pengaruh pandemi, terus memicu para pelaku otomotif, untuk segera move on.

Fakta demikian ini, mengemuka lantaran dipicu faktor kejenuhan, sampai ada yang beralih ke hobi lain.

Tapi, fenomena seperti itu tak berlaku di keluarga besar Onesixeight Racing Team.

Mengingat, Mevans Sanggramawijaya nakodha di belakangnya, tetap setia dan konsisten berkiprah dan eksis di jalur otomotif.

Bahkan, usai sembuh dari Covid-19, pekan silam Pangeran Nurhikmah Putra Jaya itu, meluncur ke Pemalang kota kelahiranya.

Tak lain mencari alternatif kegiatan otomotif, yang sifatnya happy, melatih fisik,  include sebagai sarana refreshing.

Adventure alias trabas, menjadi pilihan Mevans yang telah dipersiapkan matang dari headquarter Onesixeight Racing Team. Jadi, untuk kuda besi, Mevans memakai Husqvarna tipe enduro.  

Diikuti oleh 20 rider, terbagi squad Kuta Motocross Team, crew dan crosser Onesixeight Motocross Team, serta kolega dekat Mevans asal Pemalang.    

Rata-rata memakai kuda besi yang telah dipersiapkan untuk adventure. Dan tetap didominasi tipe enduro.  

Mengambil check point start dan finish di basecamp Kuta Motocross Team, Kuta, Belik, Pemalang.

Tapi, di private trabas kali ini, kental mengemuka sang Pangeran memiliki misi terselubung.

Kuat ada aroma study banding dan penjajakan track, yang akan dijadikan bahan evaluasi.

Saat dikonfirmasi sehubungan akan digelarnya event Mega Adventure di Pemalang, Mevans langsung mengalihkan topik pembicaraan.

Serius, private trabas ini untuk melemaskan otot dan pernafasan, biar nggak kaget, sembari menunggu jam training skill mas. Anggap saja fase ini sebagai warming up.

Tapi, asyik juga ya misal terealisasi. "Untuk membangun kepercayaan para pelaku otomotif dan industri kreatif otomotif di Jateng, bahwa otomotif usai pandemi masih eksis, "senyum Mevans.

Sisi lain, untuk route private trabas keluarga besar Onenesixeight Racing Team ini, mengambil jalur wisata desa Sikasur menuju desa Mendelam, kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.

Tipikal tracknya lumayan berat, dengan prosentasi 20% gravel, 30% rawa, 40% bebatuan dan sisanya sungai.

Para rider yang terklasifikasi senior, tetap merasa tertantang di track dengan latar alam yang masih virgin ini.

"Beratnya lagi, tak ada jalur spektator buat motong kompas. Akhirnya mau tak mau, menghajar semua variabel track, "ulas Mevans.

Serunya lagi, kendati jago di sirkuit motocross, tapi di jalur ini masih banyak yang jatuh bangun.

Terpelanting oleh akar, kadang ada kubangan yang tersamar oleh rawa. Resepnya, lagi-lagi harus jeli dan full konsentrasi.

"Keseruan ini yang saya nilai mahal harganya, sontak pikiran jadi refresh dan lumer, "kata Mevans.

Ditambah lagi keseruan antar rider yang saling membully, saat jatuh bangun. Paha ngilu dan bahu lemas, telah menjadi sandinganya.

Kendati demikian, atmosfir seperti ini, yang sukses membangun suasana antar rider satu dengan rider lain, makin akrab.

"Bahkan mampu menunjukkan karakter asli masing-masing rider, individual, sosial, suka menolong atau egois, "canda Mevans.

Tapi dari beratnya track dan lelahnya para rider yang berlaga ini, mampu terobati oleh eksotisnya air terjun Curug Barong, Belik, Pemalang.  

Momen indah ini turut diabadikan oleh masing-masing rider dengan angel foto, masing-masing rider.

Semoga saja, melalui private trabas keluarga besar Onesixeight Racing Team ini, mampu mendongkrak popularitas jalur wisata Sikasur, Kabupaten Pemalang.

"Agar, usai pandemi ini, mampu membangun perekonomian masyarakat pelosok Sikasur, selain exclusive saya berusaha biaskan untuk inklusif, di setiap aktifitas Onesixeight Racing Team, "tegas Mevans.   enea