Radit Putra Wicaksono – Darul Ulum Agung MX Training, Malang : MENIKMATI PROSES MENJADI LELAKI & PANTANG MENYERAH

Radit Putra Wicaksono Darul Ulum Agung MX Training. Intens memperdalam ilmu motocross, sejak 85 cc hingga dihadapkan dengan bengisnya kompetisi MX2 Novice. Radit Putra Wicaksono Darul Ulum Agung MX Training. Intens memperdalam ilmu motocross, sejak 85 cc hingga dihadapkan dengan bengisnya kompetisi MX2 Novice.

Anak ke 3 dari 4 bersaudara pasangan Didit Paidi dan Ari Sunarti ini seja SD, memang gemar dengan dunia motocross. Sebab, keseharianya tak bisa jauh dari tampilan special engine dan sport trail milik abah, begitu Radit menyapa sang bapak.

Menjadi hal yang lazim, saat buah hati mengikuti hobi abah, menjadi crosser meskipun di level daerah.

Apalagi Radit sapaanya, sejak kecil dikenal sebagai pemberani dan selalu memiliki rasa penasaran yang tinggi, setiap kali menemukan mainan baru, salah satunya special engine dan sport trail.

Bukan berarti crosser kelahiran 2006 ini, langsung memacunya, melainkan selalu ikut kemana sang abah naik sport trail atau special engine.

Dari bakat terpendam ini, sang abah membelikan minimoto mesin potong rumput, di kala Radit masih belia.

Radit Putra Wicaksono. Di tengah keluarga besar Abah Didit Paidi & Umi Ari Sunarti.

 

Lahan kelapa sawit yang rindang di Jambi, di sekitar wilayah pemukiman keluarga Radit, menjadi arena bermain Radit.  

Soal fashion, Radit tak kalah dengan sosok crosser minimoto. Helm, goggle, glove, booth, abah Didit berusaha mengimplentasi kepada sang putra.

Proses edukasi secara tak langsung terserap Radit, soal ilmu motocross, kendati hanya sekedar soal fashion. Sehingga, seiring sejalan dengan tekad umi Ari Sunarti yang bangga dengan hobi sang putra.

Dari perilaku sang abah yang serius menanamkan benih-benih seorang crosser ini pula, yang kemudian menjadikan Radit familiar dan terus mendalami motocross.

Di 2014, Radit sudah dibelikan special engine 65 cc, denga skema pemantapan aktif di adventure, mengikuti aktifitas sang abah.

Adventure. Hobi lama Radit saat pemantapan fisik & skill, saat memulai karier di motocross.

 

Adventure menjadi ilmu dan bekal alami, untuk ditransformasikan di 65 cc. Berikut tambahan ilmu dari pengalaman sang abah. Skill Radit jadi makin singkat terbentuk, sembari dimatangkan siklus otodidak.

Berbagai kejuaraan motocross di Jambi dan wilayah Sumatera lain, aktif diikuti Radit. Termasuk adventure.

Dari kematangan dan keseriusan Radit di jalur motocross ini pula, yang kian meringankan abah Didit Paidi dan umi Ari Sunarti, menyekolahkan Radit di Darul Ulum Agung MX Training, Malang.

Paduan pelajaran agama dan motocross, yang membuat bangga orang tua dan keluarga besar Radit.  Terhitung sejak 2018 saat kelas 1 SMP, Radit bergabung dan terdaftar sebagai siswa Darul Ulum Agung MX Training, Malang.

Radit. Bersama crosser-crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang.

 

Hingga saat ini, terhitung telah 2 tahun lamanya, Radit menimba ilmu di Darul Ulum Agung MX Training, Malang.

Pertama kali masuk, Radit mulai pemantapan di kelas special engine 85 cc novice, menunggang KTM 85, hingga 2020.

Fase perjalanan Radit di kelas 85 cc, memang terbilang cukup berat. Mengingat, crosser sebayanya sudah berada di masa on fire.

Kondisi seperti ini, justru menjadi input menarik bai Radit, untuk semangat dan teguh, berlatih fisik, skill dan panjatkan doa.

Radit. Semangat menghadapi sengitnya kompetisi motocross, sebagai proses perjuangan, seperti pesan abah.

 

Hingga prestasi Radit, mulai menampakan progress yang signifikan. Melalui pencapaian prestasi yang sempat diukir di kejuaraan motocross nasional di 2020, Gunung Kidul, Jogja.

Radit tampil perkasa berada di urutan 7 besar. Menjadi kompetisi yang cukup sengit, sebab petarung 85 cc yang berlaga, dijadikan satu antara junior dan novice.

Prestasi gemilang, juga kembali diulang saat laga di Onesixeight Indiel Motocross Championship 2020. Radit, sukses menghadapi sirkuit Mijen dan berada di urutan 8.

Sayang, disaat Radit berada di masa on fire, keburu dihadapkan masa pandemi. Itupun tak membuat Radit tak berkecil hati.

Abah Didit lagi-lagi tampil memberi pencerahan, “bahwa sejatinya crosser selain mengejar prestasi, juga sebagai proses pembentukan karakter lelaki sejati, berjuang dan pantang menyerah”.

Filsafat demikian memang mengena, point mutlak ada di menikmati proses berjuang dan bukan dengan cara instant.

Radit & KTM 250 cc. Tahap adaptasi pengenalan power & racing line, saat sparing partner dengan crosser Darul Ulum Agung MX Training, Malang.

 

Dan memasuki 2021, sekarang Radit mulai naik kelas, sehubungan dengan postur yang makin mekar. Kelas MX2 Novice saat ini yang lagi didalami Radit dengan nomer start 999.

Bekal gaya bermain di 85 cc, saat ini yang terus dikembangkan Radit. Sebulan lamanya Radit melagsungkan adaptasi postur special engine 250 cc.

Memasuki bulan ke dua, Radit mulai paham dan leluasa, menahan bengisnya power KTM 250 cc pacuanya.

Yusuf Irawan instruktur Darul Ulum Agung MX Training, Malang kian leluasa mengembangkan skill Radit, dengan acuhan time keeper.

Sejauh ini Radit, masih enjoy mensinkronkan power KTM 250 dan racing line. Secara statistic siap ditarungkan di event motocross kelas MX2 Novice.

“Pada fase ini, memang harus intens penjadwalan latihan. Sebab, rasa keingintahuan Radit akan proses pendalaman di MX2 Novice ini juga terus meningkat, ”analisa Saiful Team Instruktur Darul Ulum Agung MX Training.   teks - foto : enea/doc