M. Raditya - Crosser 65 cc Pro Tembakau Balap Rizqy Motor Boss Mild MX Team : PERTARUNGAN DRAMATIS SALING MENGUNCI RAPAT, JUSTRU HADIRKAN ILMU BARU BAGI MATADOR BOY

Kejuaraan MX-GTX Jogja pekan yang dihajat di sirkuit Forlantas pekan silam, menjadi kompetisi yang cukup berharga bagi putra H. Adi Lukito.

Crosser dengan nomer start #51, bertarung dengan penuh dramatis. Kompetisi kali ini, cukup berat bagi M. Raditya.

Sesi adaptasi terlalu singkat, datang Jum'at malam, Sabtu pagi mulai test sirkuit dan mencari final seting performa kuda besi.

Jelang Sabtu tengah hari, mulai Moto 1. Puncak performa KTM 65 2022 pacuan terbarunya, mulai terurai kemampuanya, melayanai sirkuit Forlantas.

Variabel handicapnya sederhana, berkombinasi fast corner dan u-turn, keseluruhanya saya menguasai.

Tapi, dari landai dan sederhananya variabel handicap, justru speed terus mengalir.

"Kalau menanggapi pusaran rival, itu artinya speed terus terpacu, membetuk tipikal teknik bertarung baru, "kata crosser dengan julukan Matador Boy itu.

Point ini yang menjadi tantangan terbaru M. Raditya, yang satu paddock dengan Fadillah dan Nafisa petarung 65 cc Novice.

Selain menyelesaikan variabel jumpingan dengan rapi, sisi lain titik pengereman dipaksa beradu lebih dekat, jelang menusuk corner maupun u-turn.

"Terus memancing berebut racing line, sampai block pass tak lagi bisa dihindari, "terang M. Raditya saat sharing pengalamanya di Moto 1 yang sukses berada di peringkat 2.

Point ini yang menjadi tantangan terbaru M. Raditya, yang satu paddock dengan Fadillah dan Nafisa petarung 65 cc Novice.

Selain menyelesaikan variabel jumpingan dengan rapi, sisi lain titik pengereman dipaksa beradu lebih dekat, jelang menusuk corner maupun u-turn.

"Terus memancing berebut racing line, sampai block pass tak lagi bisa dihindari, "terang M. Raditya saat sharing pengalamanya di Moto 1 yang sukses berada di peringkat 2.

Kalau diilustrasikan, tipikal sirkuit Forlantas, Jogja mirip dengan pelatihan fisik mode circuit training, yang biasa diaplikasi MX Training.

Tekniknya muda, tapi terus dipacu untuk sprint dan memacu detak jantung.

"Konteks demikian cardio vascular menjadi taruhan, "kata Aries Setyo crosser kawak yang kini menjadi mentor M. Raditya.

Menanggapi beda tipikal sirkuit ini, sebenarnya telah disosialisasi melalui training skill.

Materinya juga selaras, sebab 2 minggu jelang kejuaraan, berturut-turut disimulasikan di sirkuit Macan Maliran, Blitar.

"Sejatinya, proses adaptasinya butuh tambahan waktu, "lontar Aries Setyo.

Kalau saya nilai, permainan racing line sirkuit Forlantas, butuh sedikit hafalan, untuk crosser belia seumuran M. Raditya.

"Maka, tak heran kalau jawara dikuasai oleh crosser-crosser yang dominan berlatih di sirkuit Forlantas, "nilai Aries Setyo.  

Berbagai briefing jelang Moto 2, telah diurai komprehensif, demikian soal detail persiapan kuda besi, langsung dipantau H. Adi Lukito.

Cerita dan kisah dramatis ada di Moto 2, antar crosser rival M. Raditya, seperti M. Athar, Jetnoko, Elvaro W, Karrel dan Ghabriel, saling mengunci racing line dan sama-sama singkat menyelesaikan handicap by handicap.

Kalau dibedah, jelas input dan intervensi insturktur hasil evaluasi saat Moto 1, bertahan dan libas.

Permainan koloni 7 crosser dominan terjadi dan M. Raditya terus terpacu berusaha membongkar pertahanan rivalnya.

Peluang tips, sebab lagi-lagi tertutup rapat, hampir tak ada celah.

Jalan terbaiknya, nyali yang diadu. Mengalir tanpa komanda, justru lebih ke improve dan inisiatif.

Berebut masuk berm, fast corner dan teknik merombak jalur in-out, kembali dilayangkan M. Raditya.

Disini teknik menekan pertahanan rival, mulai terbangun pada pribadi M. Raditya.

Mental rival berusaha dimainkan M. Raditya, seiring mengumbar power mesin, menjaga speed konstan.

Pada point ini, karakter M. Raditya kuat terklasifikasi sebagai crosser petarung.

Hingga jelang akhir durasi waktu di Moto 2, M. Raditya sukses menempatkan posisi di urutan ke-3.

Hari ini putra saya telah menunjukan gaya bermainya yang sempurna dan terbaiknya.

Input dan pengalaman baru yang saya petik hari ini, adaptasi memang menjadi hal mutlak bagi crosser 65 cc.

"Maka, di next event MX-GTX saya usahakan untuk datang lebih awal, sebagai pemantapan, "papar H. Adi Lukito.   enea