Kejadian ini baru saja dialami salah satu konsumen Kaisar Motor di Perum Tamasa VIII, Tropodo, Sidoarjo. Pemiliknya mengeluh, akselerasi CRF 150-nya lelet. Awal ceritanya, saat persiapan adventure, kelar ganti pegas kopling dengan dimensi lebih tinggi.
Harapan pemilik, dekapan kampas dan plat kopling makin kuat. Transfer power mesin ke speed seharusnya agresif. Ini malah sebaliknya. Tapi, menurut pemiliknya lagi, kejadian akselerasi lelet terjadi saat mesin panas.
Awal pemakaian setelah ganti tetap agresif. Tapi, saat dihadapkan di trek tanjakan sebelum masuk hutan, problem lelet muncul. Untuk memacu speed butuh diumpan di RPM tinggi. Aad mekanik Kaisar Motor, Sidoarjo yang lama berpengalaman di road race, langsung mengangguk tanda paham pemicu problemnya.
Tak pakai lama, calter kopling dibongkar. Gigi skunder yang jadi satu dengan rumah kopling diturunkan. Setelah dihadapkan di bagian susunan pegas kopling, pemicu problem langsung terpecahkan.
Penyebabnya tak lain, diameter dalam pegas kopling aftermarket yang dipakai terlalu presisi dengan dudukanya. Saat suhu dingin saja sudah press. Artinya, ketika dikalkulasi dengan pemuaian pengaruh suhu tinggi, saya yakin pegas kopling baliknya lama dan berpotensi lengket, sehingga tekanan yang diterima kampas dan plat kopling tak merata. “Dari sini pemicu sebenarnya kampas kopling selip atau akselerasi lelet itu terjadi, ”kata Aad.
Bahkan problem ini sampai menimbulkan bekas gesekan pegas kopling, pada dudukanya. Solusinya, tak bisa ditawar pegas kopling wajib ganti. Kalaupun aftermarket pilih yang ukuranya memiliki speling bebas saat kondisi panas. “Untuk merk pegas kopling bebas,”saran Aad.
Sampai untuk menerjemahkan keinginan konsumen yang menghendaki akselerasi agresif, Aad menambahkan bushing 4 mm sebagai pengganjal. Dimensinya persis dengan penampang pegas kopling yang akan dipakai.
“Terkecuali bushing pengganjal ini, diameter dalamnya boleh presisi dengan dudukan pegas kopling. Sebab, sifatnya pasif berada di bawah, ”urai Aad sembari menceritakan pengaplikasianya saat di bebek 4 tak road race.
Makin komplit lagi, untuk pembenahan piranti kopling berlanjut pada komponen tuas kopling yang kali ini memakai aftermarket. Persis, dugaan Aad, bushing tumpuan pin tuas kopling mulai kalah. Akurasi tarikan tuas kopling jadi kacau.
Sebab, ketika ditarik 2 CM, belum tentu kampas kopling bebas. Kondisi seperti ini yang memicu terjadinya kampas kopling terbakar. Bushing tumpuan pin itupun langsung direplika, dengan ukuran presisi. “Colek dikit pasti kampas okopling bebas, ”yakin Aad. teks - foto : collins